Assalamualaikum semua
Kabarnya gimana? semogga sehat selalu yakarena saya lagi proses menulis mohon bantuan nya ya. Tolong tandain kalau misal ada typo. Saya fokus ke selesai nya cerita ini dulu. Nanti setelah selesai baru saya periksa lagi, Jadi harap dimaklumi
klik bintang yang ada di bawah dan comment, biar author makin semangat melanjutkan di bab berikutnya.
Terimakasih yang sudah sukarela mengklik bintang nya, semogga kamu selalu dalam lindungan Allah dan semogga sehat selalu jasmani maupun rohani nya.
Author mengucapkan terimakasih yang udah selalu setia menunggu cerita ini update
dan selalu setia vote dan comment❤️"Allahumma solli ala sayyidina muhammad 💚 jangan lupa perbanyak sholawat ya
"hidup singkat, jadi tersenyumlah
dan bahagialah"
"Astaghfirullah mata aku ternodai,"Ujar Bintang melihat kedua sejoli dari pintu kamar. Bintang berniat mengajak mereka makan bersama, karena sedari tadi Adiknya belum makan.Acara pernikahan tidak begitu lama, acara resepsi hanya sebentar. karena tidak semua orang di undang ke acara pernikahan mereka, jika semua orang di undang ke acara pernikahan, resepsi kemungkinan akan sampai malam karena banyak tamu yang datang, entah itu dari keluarga Arka ataupun Adhirt dan beserta teman-teman Rendra dan Astra.
Astra memutar bola matanya dengan malas"Kenapa bang?"
"Makan dulu. gue tunggu dibawah,"Ujarnya lalu pergi meninggalkan kamar Astra. Astra mengangguk, dia segera melepaskan mukena serta melipat sajadah ke tempatnya.
Astra dan Rendra turun ke bawah. dibawah sudah ada Arka, Anita dan kedua kaka Astra, tidak ada pembicaraan apapun di ruang makan semuanya hanya diam menikmati makanan yang sudah disajikan oleh Aurora dan Anita. Aurora sudah terbiasa dengan keluarga Arka, jika mereka sedang menikmati makan pasti semuanya diam tidak ada obrolan apapun.
Rendra yang baru saja menjadi anggota keluarga sedikit terheran dengan keluarga istrinya "Apa mereka seperti ini jika makan?"Batinnya. Rendra memberanikan diri untuk bertanya pada Ayah mertua.
"Yah? Rendra mau izin bawa Astra ke rumah. Rendra sudah menyiapkan rumah untuk kita tinggal,"Ujar Rendra menatap Arka.
"Rumah? sejak kapan suami gue nyiapin? ternyata Rendra memang laki-laki yang baik. gue sangat bersyukur ternyata ini balasan dari semua rasa sakit yang gue alami,"Batinnya. semua penderitaan, semua rasa sakit akan hilang karena hadirnya Rendra. Astra begitu bersyukur memiliki suami yang cepat tanggap terhadap Arka.
"Dari kapan lo siapin rumah?"Tanya Bintang.
"Dari dulu gue udah nyiapin semuanya. gue mau kasih istri gue kenyamanan, gue pengen hidup berdua sama Astra membangun keluarga sendiri,"jawabnya. Astra tersenyum mendengarnya.
"Dia emang cocok buat kamu de. Abang sangat bersyukur akhirnya kamu bisa mendapatkan laki-laki yang begitu menyayangimu, tidak seperti Ayah, semogga kelak kamu bahagia dengan dia,"Ujarnya dalam hati.
"Baguslah kalo sudah menyiapkan rumah. saya tidak perlu repot mengeluarkan uang,"Ucap Arka dengan angkuh. Astra mengelus tangan Rendra, agar laki-laki itu tidak terpancing emosi.
"Saya sudah selesai makan. saya izin bawa Astra jalan-jalan, bang aku izin bawa Astra keluar sebentar ya."
''Pake izin segala! lo kan udah jadi suami dia. lo berhak kemanapun tanpa izin ke gue Ren, gue minta satu permintaan jagain ade gue, buat dia bahagia. selama dia disini gak pernah merasakan bahagia yang ada cuma tekanan dan tekanan,"Ujarnya menyindir Arka. Arka hanya diam sembari menyelesaikan makanan yang ada di piringannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/325597953-288-k444787.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRA ADHARA (Selesai ✔️)
Algemene fictieGadis yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua nya, bahkan Ayah nya tidak menginginkan gadis itu lahir. "kalo Astra nggak bisa di kasih kebahagiaan tolong ambil saja nyawa Astra, Astra rela ya allah." Astra memandang langit, yang pen...