02 | Raya feat Rafka.

353 56 12
                                    

Jeonghan— rosé part

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeonghan— rosé part

Bunyi suara motor berhenti tepat di depan rumah kosan—nya membuat gadis yang tengah berdandan rapih di depan cermin mendengus tidak suka. Namun ia memutuskan untuk mengabaikan kedatangan rafka seraya melanjutkan aktivitas nya.

Gadis itu berjalan ke arah lemari mencoba mencari baju yang cocok untuk aktifitas kuliah nya pagi ini. Pandangan jatuh pada celana jeans dengan baju crop berwarna hitam. Tak menunggu lama, raya buru-buru memakai baju tersebut.

Sampai pintu kamar berderit terbuka—suara langkah kaki terdengar mendekat, saat itu juga raya terlihat waspada.

"Cantik sekali istriku"

Raya hampir terperanjat begitu merasakan sepasang lengan melingkari perut belum lagi—suara sensual itu berbisik serak tepat di telinga. Membuat raya merinding, karena rafka menenggelamkan wajah nya di ceruk leher raya dan menghirup aroma gadis itu dengan rakus.

Jangan di tanya detak jantung raya sekarang bagaimana, tentu saja ia sangat takut jika rafka berbuat tidak-tidak karena posisinya sekarang ia sedang berduaan di kamar. Di tambah ia tidak menyukai cara rafka seperti ini, selain ia sangat benci di sentuh tanpa ijin, ia juga cukup risih ketika pria ini yang selalu memanggil—nya dengan sebutan istri.

Bisa saja kan? Orang-orang salah paham dengan panggilan itu?

"Rafka—"

"Sebentar doang, janji" Katanya, rafka mencium leher raya dengan sensual "Soalnya kamu wangi banget, aku suka"

Raya bergidik ngeri karena nafas rafka menggelitik lehernya, belum lagi pemuda itu membalikan tubuhnya secara paksa dan mulai meraih tekuk lehernya dan menyatukan bibir nya dengan bibir raya.

Hanya menyatukan tidak lebih. Namun itu berhasil membuat raya membeku, perlakuan rafka benar-benar sudah di luar kendali dan raya harus segera bertindak.

Raya menahan bahu rafka dan mendorongnya langsung. "Rafka— aku bilang jangan kaya gini, aku ga suka!" Mata gadis itu sudah berkaca-kaca ingin menangis.

Rafka memandangi raya penuh dengan nafsu tertahan, sebelum mengusap surai pirang raya dengan lembut. "Iya istriku, maaf— lain kali aja kalau kita udah nikah ya"

Satu hal yang membuat rafka begitu takut terhadap raya adalah, ketika gadis itu mengeluarkan air matanya. Rafka tidak menyukai jika wanita yang ia cintai menangis.

Raya tertunduk menghapus air matanya, bersorak dalam hati. Lihat? Siapa yang sebenarnya manipulatif? Tentu saja raya.

Air mata yang ia jatuhkan itu adalah sebuah trik untuk perlindungan diri. Agar bisa menghentikan kegiatan gila rafka yang setiap kali jalan dengan—nya selalu memancarkan kenafsuan di atas rata-rata.

Ya pemuda ini memiliki sifat liar, bahkan tak jarang setiap kali berkencan pemuda itu hendak melakukan pelecahan. Ah mungkin panggilan pelecahan terlalu berlebihan, maksud—nya pemuda itu tidak bisa mengendalikan dirinya jika sudah berhadapan dengan raya.

[ ✓ ] ᴍᴇᴇᴛ ᴀ ʙᴇᴀᴜᴛɪꜰᴜʟ ɢɪʀʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang