Annyeong baby ☺️
Happy reading
.
.
.Burung-burung berkicau pertanda matahari telah menyingsing keluar pada peraduan, si cantik bungsu hartono ini bukannya bangun malah semakin menyamankan posisi tidurnya.
*Cklekkkk....
Bunyi pintu terbuka dan nampak laki-laki paruh baya yang masih tampan di usia nya, perlahan berjalan dan membuka horden kamar sang anak.
"Wake up cantik, udah pagi sayang nya papi... Ayo bangun.." Jeff perlahan membuka selimut tebal sang anak.
"Eughhhh... Papi ara masih ngantuk.."
Jeff tersenyum, perlahan kembali menarik selimut dan terpampang jelas wajah menggemaskan sang anak.
*Cupppp... Cupppp...
Pipi gembil lembut ara menjadi sasaran papi nya. "Ihhh papi mah.." kesal sang anak, tidur nyamannya telah di ganggu sang papi.
"Makanya bangun cantik, hari ini kamu enggak lupa harus ke kampus kan..?"
Mendengar ucapan papi nya ara langsung membuka matanya.
"Papi hiksss ara lupa, ara kan ospek hari ini... Ara telat papi..." Ucap Kinara yang langsung menangis.Jeff menggeleng heran, "its oke cantik, nanti papi yang antar. Enggak bakal di hukum kok.." balas nya.
"Ihhh enggak adil itu namanya.." balas Kinara kesal, cepat sekali berubah mood nya. Tadi menangis sekarang langsung kesal dengan papi nya.
"Yaudah cepat sayang, mumpung masih belum jam 7. Kamu kan mulai acara nya setengah delapan.."
"Iya papi.."
Ara langsung bergegas menuju kamar mandi, untung nya saja keperluan nya sudah di siapkan bibi jina. Baby sitter ara sejak kecil dan sampai sekarang, bahkan ara begitu menyayanginya jina seperti nenek nya sendiri.
Setelah selesai dengan acara mandi dan bersiap nya, ara segera turun ke bawah. Disana sudah ada papi dan juga abang nya.
"Morning papi, abang.."*Cupppp... Cupppp..
Kinara mengecup lembut pipi papi dan abang nya.
"Morning sayang/ morning cantik.." balas papi dan abang nya.
"Sarapan sayang, masih jam 7 juga ini..." Suruh sang papi.
Ara mengangguk, ia mengambil nasi dan lauk pauk nya. Memang ara terbiasa mengambil sendiri tanpa mau di siapkan pembantu, padahal semua memang ditugaskan untuk membantu di rumah kan.
Berbeda dengan abang nya, dia hidup memang seperti orang kaya pada umunya. Sedikit arogan dan itu sifat yang Kinara tidak suka, tapi berbeda sekali jika ada ara. Abang akan bersikap sedikit baik kepada orang sekitar nya salah satu nya pembantu nya, tetapi jika tidak ada ara kesalahan sedikit saja akan keluar kata-kata kebun binatang dari mulut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unequal Romance | Nahyuck
RomanceUmumkan cinta beda kasta akan selalu berakhir sia-sia, tapi bagaimana kalau seorang anak yatim-piatu miskin memperjuangkan cinta anak bungsu konglomerat? Apakah seorang Jevano Abraham bisa memperjuangkan cintanya, untuk anak konglomerat seperti Kin...