Umumkan cinta beda kasta akan selalu berakhir sia-sia, tapi bagaimana kalau seorang anak yatim-piatu miskin memperjuangkan cinta anak bungsu konglomerat?
Apakah seorang Jevano Abraham bisa memperjuangkan cintanya, untuk anak konglomerat seperti Kin...
Terpaksa ke salon bersama yeri lagi, malam ini acara party mama nya Mark. Ulang tahun yang ke berapa pun Ara tidak tahu, padahal Kinara ingin tidak hadir namu yeri dengan sedikit memaksa mengajak nya.
Biarpun Kinara tidak ke salon tetap saja dirinya cantik, gen Hartono tidak akan mengecewakan sama sekali.
Duduk hening di sebelah Kevin, padahal yang punya acara kan mama nya kenapa Kevin repot-repot menjemput nya?
"Ra kok diam aja..? Kamu sakit kah..?" Tanya Kevin mencairkan suasana.
"Enggak kok, kamu fokus nyetir aja.." jawab Ara tanpa menoleh.
Kevin menghembuskan nafas panjang, cara apa lagi yang bisa membuat ara mau menatap ke arah nya.
Sampai di tempat acara, Kevin menggandeng tangan mungil Kinara. Namun si cantik menolak, tapi sekuat apapun Kinara tetap tidak bisa menarik tangan nya yang ada di genggaman Kevin.
"Lepasin.." kesal Kinara.
"Kita udah masuk, jangan bikin kita jadi pusat perhatian gara-gara penolakan kamu Ra.."
Kinara mendengus kesal, padahal mereka berdebat tapi orang tua Kevin dan Jeffry memandang nya lain. Perbincangan masalah perjodohan terdengar di telinga Kinara saat mendekat.
Gawat jika semuanya sudah berjalan separuh jalan, Kinara tidak mau menikah dengan orang sombong seperti Kevin. Dirinya hanya ingin laki-laki yang sederhana dan baik sikapnya seperti Jevano Abraham, Kinara hanya ingin Jevano Abraham bukan yang lain.
...
"Dek bangun..." Jerry mengelus lembut pipi gembil adiknya.
"Eummm.. iya abang, adek bangun.." ucap Kinara dengan mata yang masih terpejam.
Jerry terkekeh geli melihat kelakuan kesayangan ini. "Mana bangun, mata cantik nya aja masih ketutup nih.." Jerry mengelus lembut mata adiknya.
"Hehehe iya abang aku sudah bangun, eh sebentar..? Kok kamu di kamar aku sih? Ini udah jam 7, kamu kan ada meeting setengah delapan nanti.." ucap ara dengan agak panik. Dirinya melirik jam dinding nya, benar kok jam tujuh.
Jerry terkekeh. "Emang kenapa..? Abang kan boss nya.. emang siapa yang mau negur.."
"Ishhh abang sombong.." ucap ara dengan muka lucunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
