chp 6

929 53 1
                                    



"Ugh.." pemuda terbangun dari dunia mimpinya, pagi hari cahaya memasuki sela-sela jendela kamar milik Lenza.. pemuda ini bengong terlebih dahulu memikirkan apa yg sedang terjadi tadi malam

"What? Cok.. perasaan kemarin malam gua bersama Mavier deh.. kok" pikir Lenza

"GUA KETIDURANNNNN, SIALANN" teriak Lenza di pagi hari,
Pemuda ini terburu-buru keluar dari kamarnya

"Maaa..! Mamaa" teriak Lenza

Sang ibu yg berada di ruang keluarga menyahut
"Iyaaa, kenapa?" Tanya Verina

Lenza kini berada di depan sang ibu yg sedang menyeruput secangkir teh bersama sang ayah

"Mavier mana ma?"

"Hah? Nak mavier? Dia udah pulang kan sejak kemarin malam" -Verina

"Iya nak Mavier udah bilang ke papa bahwa kamu udah sampai di rumah"

"Ciee kok nyariin Mavier? Udah mulai suka yaa..?" Sambung sang papa dengan godaannya

"Apaaa siihh paaa, tau ah malas.. Lenza peng mandi dulu" ujar Lenza kesel

Kedua orangtuanya hanya menggeleng, sang anak pun mulai masuk ke kamarnya.
Lenza pergi untuk membersihkan dirinya, ia berniat untuk pergi ke tokoh bunganya

"Mau kemana?" Celetuk sang ibu

"Mau ke tokoh" ucap Lenza memakai sepatunya

"Kamu lupa?.. kalian harus ke butik untuk memilih baju pernikahan, ini udah seminggu loh.. Minggu depan kalian sudah menjalankan pernikahan" ucap Verina

Otak pemuda ini agak ngelag.. dia diam sejenak mencairkan pikiran nya
"Eh.. iya ya! Lenza lupa" ujar Lenza

"Yaudah ayok, langsung ke butik.. kami janjian langsung di tokoh bajunya" -Verina

Mereka pun menaiki mobil untuk menuju ke tokoh butik, kini sopir keluarga yg menjalankan kendaraan beroda empat ini.
Mereka sudah sampai di tujuan, kedua keluarga ini sudah saling ketemu

"Haloo nak Mavier" sapa Verina

"Halo juga ibu Verina" balas Mavier

"Panggil mama ajaa" celetuk Verina

"Halooo tanteeee" ujar perempuan yg langsung nongol dari belakang Mavier

"Eh, kamu adek nya nak Mavier kan??" Tanya Verina melihat perempuan berdandan biasa dan tidak menor

"Iyaa tantee, maaf baru ketemu :("

"Tidak apa-apa sayang" sang ibu mengelus rambut milik adek Mavier

Di balik perbincangan Verina dan perempuan tersebut, ada dua pria yg saling menatap satu sama lain. Mata elang milik Mavier menatap seseorang yg menunduk di depan nya, Lenza yg tidak mau melihat di depan.. ia hanya melihat lantai

"Seberapa menariknya lantai itu dengan saya? Lenza, lihat saya" celetuk Mavier memegang dagu pemuda itu agar menatap dirinya,
Lenza yg mendongak.. langsung menatap balik wajah Mavier yg tamvann

"Hm?"

"A-apa sih..! Jangan menatap ku!" Ucap Lenza memalingkan wajahnya

Mavier terkekeh mendengar ocehan pemuda ini, ia menunduk lalu membisikan sesuatu pada pemuda yg di depannya
"Kamu terlihat cantik, Lenza" ucap Mavier di telinga pemuda ini, wajah sudah memerah semerahnya udah seperti tomat

"Ma-mavierrrr! Ngeselin bgt..!" Ujar Lenza langsung meninggalkan Mavier yg sudah tersenyum

Sang ibu dan sang adik ini hanya terkekeh geli melihat aksi keduanya pria itu

Andai Lenza bisa melihat senyuman manis tampan milik Mavier tetapi ia langsung pergi alias tidak melihat nya.
Pemuda ini menarik tangan sang ibu

"Mamaa, te-temenin pilih baju dong" perintah sang anak, Verina hanya setuju kalau pamit dari kedua manusia yg bersamanya.
Mavier dan sang adik juga mencari baju



"Bagus ga ma?" Tanya Lenza berputar agar sang ibu bisa melihat semua sisi bajunya

"Waww.. baguss" jawab Verina

Kedua manusia itu menghampiri keduanya
"OMG!!! Cantikk bangettt" celetuk sang adik

Mavier yg diam melihat pemuda ini
"Ma-mavier ba-bagus ga?" Tanya Lenza pada calon suami nya

"Cantik" jawab Mavier

"Iyaa cantikk bangettt kakakk" -adik Mavier

"Terimakasih.." -Lenza

"Hmm.. nama aku mulii, kakk" celetuk perempuan itu

"Ohh halo muli, aku Lenza" mereka pun saling memberikan senyuman manis, kini semuanya sudah memesan baju yg ingin ia pakai di acara nanti

"Kak Mavier, aku mau pergi bersama teman-temanku dulu yaa, permisi semuanya" pamit Muli

"Iyaa, hati-hati ya nak Muli" ujar sang ibu

"Iyaa tantee byee" melambai tangan Muli

" Ibu juga harus pergi ya nak, ada urusan di kantor papa" pamit sang ibu juga

Kini tersisa dua pria cantik dan tampan
"Mavier"

"Hm?"

"Lu ga pergi ke kantor kan?" Tanya Lenza

"Hm" hanya deheman yg di berikan pada Lenza, pemuda itu sedikit kesal dengan pria yg di depannya

"Jawab kek, jangan 'hm' 'hm' mulu"

"Temenin aku ke perpus" ujar Lenza

Mavier hanya menyetujui perintah pemuda cantik di depannya ini.





















Tbcee

Vote and comen (⁠✯⁠ᴗ⁠✯⁠)

my husband [BL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang