"Mamaaaah, anak yg paling tampannn udah balikk" celetuk Lenza yg baru masuk ke dalam rumahnya
"Lenza.." usjar sang ibu mendengar teriakkan Lenza
"Heheh.. papa mana ma?" Tanya Lenza
"Papa ke kantor, bentar lagi pulang" jawab veriana, ibunya Lenza
"Ohh..."
Lenza ingin memasuki kamarnya tetapi suara sang ibu menghentikan langkahnya
"Nak, bentar pak Barxe dan anaknya mengajak kita ke restoran untuk menjalin hubungan dan mempertemukan kamu dan anaknya" ujar sang ibu
"Iyaa maa" Lenza yg udah menerima sedikit dengan keputusan kedua orangtuanya.
Suara yg bisa di dengar dari kamar Lenza.
"Eh papa udah pulang" ujar sang ibu membukakan pintu untuk suaminya
"Malam ibu Verina" sapa pak Barxe di sebelah suaminya
"Malam juga pak Barxe. Mari masuk" sambut Verina pada ketiganya
Mereka bertiga sudah duduk di sofa ruang keluarga, Verina membawa nampan berisi minuman untuk di hidangkan untuk kedua tamunya yg akan menjadi keluarga
"Tidak usah repot-repot ibu Verina" celetuk pak Barxe
"Tidakapa-apa pak, mari" -Verina
"Ma, panggil Lenza kesini" ujar sang suami, Verina mengangguk tersenyum lalu ke kamar sang anak
*Tok*tok
"Nak, keluar bentar" ucap sang ibu mengetuk pintu kamar milik Lenza
Lenza tak lama membukakan pintu untuk ibu nya
"Hmm.. kenapa ma?" Tanya Lenza"Di depan ada keluarga nya calon suami mu"
"Hah!? Yg bener ma, katanya mau ketemu di Restoran" -Lenza
"Yah.. mama gak tau, tanya papa mu"
"Sekarang ayok keluar bertemu keluarga calon suami mu" sambung Verina
"Tunggu ma"
Lenza langsung masuk melihati dirinya di cermin, sang ibu hanya menggeleng kepala"Kamu udah cantik nak" ujar sang ibu
*Ih kok cantik, aku ini ganteng loh"
"Iya-iya, Ayuk cepat"
Keduanya berjalan ke ruang keluarga untuk menemui ketika pria itu."Kamu udah berapa lama jadi pemegang perusahaan, nak?" Tanya Lengar pada pria yg akan menjadi menantunya
"Di umur 25 saya sudah memegang perusahaan yg saya bangun sendiri" ucap pria itu
Perbincangan antara calon mertua dan calon menantu itu terhenti ketika pak Barxe membuka suara
"Malam nak" sapa pak Barxe pada Lenza
"Ma-malam juga" balas gugup Lenza sudah menduduki dirinya di sofa bersama sang papa
Lenza yg masih menunduk tiba-tiba menatap pria yg akan menjadi suami itu
*Deg
'astaga.. bukannya dia pria yg ku tanya pas di cafe'
'kalau iya, malu banget anj*r' batin Lenza
Pria itu menatap balik pemuda yg ada di hadapannya, Lenza langsung menunduk sejenak 'sialannn malu bangett '
"Nama kamu Lenza kan?" Tanya Barxe pada Lenza
"I-iya ...." -Lenza
"Panggil aja Ayah" celetuk Barxe pada Lenza
"I-iya Ayah.." balas Lenza lagi dengan kegugupan nya.
"Lenza, mari kita bicara berdua" ujar pria itu mengajak Lenza
"Ba-baiklah" tanpa ba-bi-bu Lenza langsung mengikuti pria tersebut.
Ketiga orang tua itu mempersilahkan keduanya untuk bicara satu sama lain.*Beralih ke sisi kedua
Sunyi senyap, tidak ada yg mengucapkan satu kata pun, Lenza memberanikan dirinya untuk membuka obrolan deluan
"Maaf" celetuk Lenza
"Hm?" Cuek pria itu
"Maaf, gu-gua udah ga sopan sama mu tadi pas di cafe" ucap Lenza
"Tidak sopan bagaimana?"
Lenza langsung mengingat kelakuan yg ia lakukan di cafe itu, ia langsung malu
"Ti-tidak, lu-lupakan" memutuskan topik pembicaraan, untuk di lanjutkan
Tbcee
Lihat kelanjutannya >>>
Vote and comen
KAMU SEDANG MEMBACA
my husband [BL]
Nouvelles. . . . . . . . "masa Lenza di suruh nikah sama orang tua sih mah! Lenza ga mauu" -Lenza "dia tidak se'tua yg kamu kira sayang" ucap sang Ibu JANGAN SALAH LAPAK!! #bxb #homo #boyxboy #mperg