chp 8

703 42 1
                                    

Sudah 4 hari Mavier tidak bersama Lenza, keduanya tidak pergi bersama kesana kemari, Mavier pun tidak memberikan kabarnya.
Pria mungil ini terasa, dirinya sedang bermain handphone. Sore yg indah, tokoh nya udh mau tutup, Lenza masih berada di dalam tokoh bunganya
Tehar pulang terlebih dahulu.. ia harus menjemput kakaknya di bandara.

*Tringgg~
Bunyi lonceng pintu bersuara, ada seseorang yg masuk ke dalam tokohnya

"Maaf, tokoh kamu udah tut-"
Lenza memotong ucapannya ketika ia tersadar bahwa orang itu adalah calon adik nya
"Eh Muli" sapany

"Haloo kakkk, kakak sendiri?" Ucap Muli menatap Lenza

"Iya, kenapa? Mau beli bunga..?" Tanya Lenza yg banyak tanyaan sampai tidak memberikan suara untuk wanita di depannya

"Yg satu-satu dong kak, aku kesini cuman mau ketemu sama kakaak" ucap Muli

"Oh, aku udah mau pulang.. mau pulang bareng?" Tanya Lenza

"Kak, yuk ke kantor kak Mavier" celetuk Muli, ia tidak menjawab pertanyaan Lenza, melainkan berbicara yg tidak Lenza tanyakan

"Hah?" Kebiasaan nih Lenza 'hah hoh' mulu orangnya

"Yuk ke perusahaan kak Mavier. Tau nggakkk kak Mavier itu selalu lemburr, pulang larut malam terus" ucap Muli

"Tapi.. nanti aku malahan ganggu dia". -Lenza

"Nggakk kok kak, pasti dia senang ketemu sama kakak" ujar Muli dengan gembira. Ia pun menarik tangan Lenza, keduanya keluar dari tokoh bunga.. lalu menuju ke perusahaan Mavier.











Keduanya sudah sampai di depan perusahaan Mavier

*Gedagedigedagedagoo.
  Bayangkan saja itu nada dering handphone nya muli.

Muli pun mengangkat telfonnya, cukup lama ia menelfon. Lenza hanya diam, menunggu muli menyelesaikan telfonnya. Muli mematikan handphone nya

"Kak.. maaf bgt, aku di suruh pulang sama ayah" ucap Muli dengan wajah memelas

"Ohh.. yaudah kita. Pulang aja" ujar Lenza

"Ehhh jangan dongg, kakak masuk ajaa ketemu dengan kak Mavierr" -Muli

"Ta-tapi aku ga tau ruangannya" alasan Lenza bohong

"Ruangan kak Mavier. Lantai 32, ada tuh tertulis ruangan 'mavier C.E.O' " jawab Muli agar rencananya berhasil mempertemukan Lenza dan Mavier. Ia harus berbohong kepada Lenza bahwa dirinya di suruh pulang oleh Barxe

"... Baiklah.." Lenza pun turun dari mobil, ia sedikit takut bertemu dengan Mavier.. ntah lah mengapaaa

Muli tersenyum bahagia.. akhirnya rencananya berhasilll, ia melambaikan tangan pada Lenza sebelum dia meninggal pria mungil itu.









"Pe-permisi.. saya ingin bertemu dengan pak Mavier" ucap Lenza sedikit canggung

" Pak Mavier? Apakah anda sudah membuat janji?" Jawab pegawai di sana

"Be-belum.." ujar Lenza

"Oh baiklah. Anda silahkan menunggu terlebih dahu-" ucap pegawai tersebut terputus ketika ada seseorang memanggil Lenza

"Nak lenzaa" ucap pak Barxe

"Eh.. ayah"

"Kamu ingin bertemu dengan Mavier, ya?" Tanya Barxe pada Lenza

"I-iya, tadi saya kemari bersama Muli.."

"Katanya, ayah menyuruh nya untuk pulang, apakah itu beneran ayah?" Sambung Lenza dengan tanda tanya

"Hah? Mana ad- eh iya" Barxe terlalu peka, ia tau apa yg anaknya maksud

"Kamu ke ruangan Mavier aja. Tau kan?" -Barxe

"Iya ayah, tadi Muli memberi tahu Lenza" ucap jujur Lenza

Barxe mengangguk mengerti, ia memperhatikan pria mungil ini menemui Mavier. Lenza pun menuruti nya, ia melangkah kakinya meninggalkan calon mertuanya.. sebelum itu dia pamit terlebih dahulu

"Kembali berkerja" ujar Barxe dengan nada datar kepada pegawai yg melayani Lenza

"Baik pak."































Tbcee

Halooowwrr, maapp author lama tidak up yaa... Aing lagi capekk, dikit doang sih(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠).
Pantau terus cerita authorrr

Vote and comen (⁠✯⁠ᴗ⁠✯⁠)

my husband [BL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang