chp 14

584 42 0
                                    

2 bulan berjalan kehidupan Lenza dan Mavier, keduanya saling sangat mencintai satu sama lain apalagi dua Minggu yg lalu Lenza sedang di katakan mengandung kecebong Mavier

Semua anggota keluarga sangat senang dengan kabar ini. Akhir-akhir ini Vier sedikit posesif terhadap istrinya yang sedang mengandung anak nya

Janin di dalam perut Lenza sudah memasuki bulan 1

"Ugh.. Mas" Lenza bangun dari tidurnya, dirinya sedikit susah bergerak gegara sang dominan memeluk nya sedikit erat

"Mas.." ujar Lenza berusaha membangun Vier dari mimpinya

"Ck, Mas..!!" Rasa kesel terhadap Vier naik begitu saja, Lenza sedikit kelelahan dengan tingkah suaminya ini

*Plakk

"Bangun Mas..!" Satu tamparan mengenai lengan kekar suaminya

"Hmmg.." akhirnya Vier membukakan matanya

"Sayang" panggil nya dengan menatap wajah pria manisnya yang sudah kesel

"Kamu kenapa?" Tanya nya

"Pikir aja sendiri. Awas..!" Akhirnya Lenza terlepas dari pelukan suaminya, ia beranjak dari ranjang lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya

Vier hanya bingung dengan sifat istri nya yang akhir-akhir ini sedikit sensitif and sensi bgt jadi orang.

"MAS, KOK LAMAA BANGET SIH. AYOO SARAPANN" teriak Lenza sambil jalan mengarah ke kamarnya

*Cklekk

Membuka pintu memperlihatkan sang suami yang habis keluar dari kamar mandi

"Ck, lama banget mandinya. Nanti Mas telat loh" ujarnya, mempersiapkan pakaian Vier yang ingin di kenaikan hari ini

Sang empu hanya tak mendengar ocehan dari istrinya, ia memeluk tubuh mungil Lenza dengan lembut tak lupa dengan mengelus perut yang sudah sedikit membuncit

"Jangan terlalu kecapean, sayang. Ingat, kamu sedang hamil mudah" Vier mengecup kedua pipi sang istri

"Gimana ya, Mas. Sifat kamu tambah hari tambah nyebelin tau ga..!" Lenza tidak mempedulikan suaminya itu, ia menaruh baju Vier di kasur

"Kalau sudah, langsung turun. Sarapan" Lenza keluar dari kamar.

"Mas, nanti malam kalau udah pulang.., beliin aku ice cream yaa"

"Baiklah, sayang" tidak lupa mengecup bibir pria mungilnya, lalu keluar dari gerbang mansion.




*Ting tong~

Suara bell mansion

"Iyaa, sabar" jawab Lenza berjalan membukakan pintu melihat siapa yang mengunjungi mansion nya

"Haloo kakakkkk" sapa sang adik

"Ehh Mulii, yuk masuk"

"Kakak makin hari makin gemes dehh cantik jugaa" celetuk Muli, keduanya sedang duduk bersama di rumah keluarga

Muli yang berstatus adik dari suaminya Lenza, dia sangat sering menemani Lenza di mansion. Agar kakak iparnya tidak bisan, apalgi Lenza saat ini sedang hamil

"Bisa aja kamu" Lenza ga tau kenapa salting mendengar ucapan sang adik.

Cukup lama keduanya mengobrol dan menonton pilem bersama, sang adik mengajak Lenza keluar mansion untuk membeli mochi yang katanya enak

"Beli mochi yuk, kak" ajak Muli

"Ayokk"

Tidak hanya membeli mochi, keduanya juga berpergian kesana kemari menikmati cerahnya hari ini.

"Kamu mau ga, temenin kakak ke toko bunga. Udah lama kita ga kesana" -Lenza

"Iya juga ya, yok".


Ting~

"Selamat datang di toko Bunga lever. bunga seperti apa yang ingin anda cari" ucap seseorang yang setia berkerja di toko Bunga tersebut

"Tehar" panggil Lenza

"Lenza.." Tehar langsung memeluk tubuh mungil temannya itu

"Huhuu, udah lama lu kagak ke sini" ujar Tehar masih memeluk Lenza, suaranya seakan sedih

"Dih, ga usah lebay lu. Gua baru 1 Minggu ga kesini"

"Bagus juga cara lu ngerawat ni toko ye" puji Lenza pada teman

Raut wajah Tehar langsung bangga mendengar pujian dari temannya

"Hohohoo, yoii broo"




















TBC

Haloo semua yang masih setia menunggu kelanjutan dari cerita ini, maaf banget kalau sedikit lama hiatusnya dan maaf juga jika episode kali ini terasa bosan.

Kasih sarang dong, mau gimana ceritanya. Kalau Author bisa, Author akan membuatnya (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)

Jangan lupa vote dan comen (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧



























my husband [BL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang