chp 9

700 39 0
                                    






*Tok tok

"Masuk" -Mavier

Pria mungil ini membuka pintu, melangkah maju, ia melihat Mavier yg sedang sibuk mengerjakan berkas berkas yg sedikit menumpuk.
Mavier yg tidak menolehkan kepalanya sama sekali, melihat siapa yg masuk ke ruangannya.
Saking seriusnya

"Ma-mavier.." sapa Lenza

Mavier mendengar suara halus milik pria yg ia rindukan, mendongak menatap keberadaan Lenza

"Lenza? Ngapain, kenapa kamu nggak bilang ingin datang..?" Tanya Mavier, memberhentikan sementara tugas nya itu

"Hmm.." tidak ada satu kata yg Lenza ucapkan, pria mungil ini kebingungan ingin menjawab apa.. masa ia bilang di suruh sama Muli, tapi kan.. masa.. masa, wanjirlh

Mavier tidak mendapatkan jawaban dari sang empu, dia menepuk pahanya mengisyaratkan untuk Lenza duduk di sana.
Pria mungil ini mengernyit heran, masa dirinya di suruh duduk di pahanya Mavier..? Whatttt, bisa gila dia tuh

Lenza tanpa ba-bi-bu langsung duduk di paha calon suaminya, ntah mengapa kakinya langsung melangkahkan ke arah Mavier..


"Maaf.." celetuk Mavier masih memeluk Lenza, ia memeluk tubuh Lenza sejak pria mungil itu duduk di pangkuan nya

"Maaf? Maaf kenapa?" Lenza tidak melarang Mavier memeluk nya, justru ia menyukai pelukan pria ini

"Maaf. Aku tidak mengabari mu, aku sangat sibuk akhir-akhir ini" ujar Mavier memeluk Lenza dari belakang

"Hmm.. gapapa, aku paham kok, kamu sangat sibuk dengan pekerjaan mu" ucap Lenza berbalik menatap wajah tamvan milik Mavier.




"Hm?" Mavier melihat pria mungil ini senang tiasa menatapnya

"Apakah aku tidak menggangu mu?" Ucap Lenza karena kini Mavier masih memeluk nya

"Tidak sama sekali. Aku sangat nyaman dengan posisi kita saat ini" ucap Mavier membuat wajah Lenza memerah.














Mavier masih saja sibuk dengan perkejaan nya itu, Lenza sudah tidak lagi duduk di pangkuan Mavier.. agar dia bisa berkerja dengan mudah.

Pria mungil ini sudah lapar, dirinya dari tadi hanya main handphone menunggu Mavier selesai, dia mengira perkejaan Mavier itu hampir selesai.. namun tidak. Kini sudah menjalankan malam hari


"Mavier... Kamu tau gaa, ada makanan enak lohh.." basa basi Lenza, dia berharap Mavier langsung mengetahuinya bahwa dirinya tengah lapar

"Oh" -Mavier

"Mavierrr....!" Ujar Lenza menatap Mavier, manusia itu tidak memerhatikan nya. Masa cuman 'oh' doangg

"Dimana tempatnya. mari kesana, kamu lapar kan?. Tunggu sebentar" mavier membereskan berkas-berkas nya, namun masih ada sedikit lagi

Lenza yg senang. Ternyata Mavier peka juga ya..
Keduanya menuju restoran yg Lenza inginkan. Kini pria mungil habis dari toilet restoran ia tempati, Mavier hanya menunggu pria mungil itu datang

"A-aduh.." Lenza terjatuh, ada seorang wanita menabrak nya

"HEH, KALAU JALAN ITU LIHAT-LIHAT DONG! KAN BAJU SAYA JADI KOTOR INI" ujar wanita itu dengan nada tinggi.
Padahal dia yg menabrak Lenza trus kenapa dia yg marah..

"Maaf.. tapi anda yg menabrak saya" ujar Lenza bangkit, dirinya kan tidak salah

"BANYAK NGOMONG YA KAU, CEPAT BERLUTUT DIHADAPAN SAYA" ucap wanita itu dengan songong nya

"Tidak mau" -Lenza

"CEPAT!" wanita itu menarik tangan Lenza dengan kasar agar pria mungil itu menunduk padanya

"Aakh!.. le-lepaskan.." Lenza merasakan sakit di tangan.


"Lepasin, atau anda akan dapat akibatnya" ucap Mavier dengan nada tegas
ia mendengar keributan di sana.. dia mengigat pria mungil nya belum kembali. Mavier bergegas menuju ke arah keributan, dan ternyata.. itu adalah Lenza bersama wanita tak tahu itu siapa


Wanita itu menatap siapa yg menegurnya, *Deg 'hah? Pak Mavier?. Ck' dia tidak mau berurusan dengan Mavier, atau nanti perusahaan nya akan bangkrut hanya gegara hal ini

"Ck" wanita itu mendengus, ia meninggal keduanya.









"Perlihatkan tangan mu" ucap Mavier


























Tbcee




Vote and comen (⁠✯⁠ᴗ⁠✯⁠)

my husband [BL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang