1. Colmek

32.6K 80 3
                                    

Sinar mentari pagi menembus kaca jendela kamar Neira disertai suara kokok ayam jantan di pagi hari. Bukannya bergegas bangun dari ranjang, Neira justru masih sibuk menatap layar ponselnya sambil sesekali menelan saliva. Ia semakin memperbesar volume ponselnya menggunakan headset.

"Duh, jadi pengen," gumam Neira kala melihat video porno.

Ia merasakan vaginanya seketika berkedut saat melihat adegan panas yang tersaji di depan matanya saat ini. Seketika ia teringat dengan salah satu aktor Hollywood-Theo James yang selama ini jadi partner seks dalam imaginasinya. Sejenak Neira memejamkan matanya membayangkan sosok imajinasi itu berada ada di depan matanya.

Tangan Neira perlahan menyingkap gaun tidurnya, melesat masuk ke dalam celana dalamnya. Dengan lembut ia memijat vaginanya, sesekali memainkan klitorisnya sendiri. Merasa kurang puas, tangannya yang satu sibuk meremas gunung kembarnya sendiri.

"Ahhh.. Mpphh..." suara desahan perlahan keluar dari mulutnya.

Neira terus mempercepat gerakan tangannya untuk mengocok memeknya sendiri, semakin kenikmatan yang ia dapatkan maka semakin cepat ia memainkan jari-jemarinya. Ia melihat adegan panas dalam video porno sembari membayangkan jika dialah yang menjadi pemeran dalam video itu.

"Ngghhh... Mpph... Enak banget, andai aja penis itu beneran masuk ke dalam memekku, pasti makin enak rasanya," gumam Neira.

Merasa kurang puas, Neira lantas memasukkan satu jari tengah ke dalam memeknya dan mengocoknya. Hingga akhir Neira hampir merasakan klimaks, baru saja ia hendak tiba di puncak kenikmatan sontak Neira dikejutkan dengan suara pintuk kamarnya yang di ketuk dari luar.

Tok! Tok! Tok!

"Ih, apaan sih! Ganggu aja deh, lagi enak-enak juga!" ujar Neira berdecak kesal lalu beranjak turun dari ranjang.

"Neira! Bangun, kamu nggak berangkat kuliah apa," ujar Ibu Neira dari luar.

Dengan wajah kesal, Neira membukakan pintu untuk ibunya. Ibu Neira menyuruhnya untuk segera mandi dan berangkat kuliah. Tapi Neira menggelengkan kepalanya menolak karena ia belum membayar uang kuliah semester ini. Mendengar hal tersebut, Ibu Neira lantas menyodorkan sejumlah uang untuk digunakan membayar uang kuliah semester ini.

"Kamu udah jam segini bukannya siap-siap berangkat ke kampus, masih molor aja!" kata ibunya.

"Aku nggak ngampus hari ini," jawab Neira.

"Kenapa? Gimana kamu bisa lulus tepat waktu kalau kamu males-malesan begitu kuliahnya," ucap ibu.

"Buat apa aku masuk kalau nggak bisa ikut kegiatan pembelajaran, ibu tahu sendiri kalau semester ini aku belum bayar UKT!" jawab Neira kesal.

Setelah mendapatkan uang untuk membayar kuliah, Neira akhirnya bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Begitu tiba di kampus dan hendak membayarkan uang kuliah, ternyata uang yang diberikan oleh ibunya kurang tiga ratus ribu. Neira kembali mendengus kesal.

"Gimana sih, ngasih duit aja kurang! Buang-buang waktu aja kalau gini mah dateng ke kampus!" celetuk Neira.

Karena merasa bingung, toh ia juga tak bisa mengikuti kegiatan perkuliahan kalau belum membayar uang semesteran, akhirnya Neira pergi ke toilet. Niatnya dia ke toilet karena ingin menenangkan diri dan mencari jalan keluar untuk mendapatkan tambahan uang guna membayar uang semesteran nya.

"Duh, nyari tambahan duit kemana nih," gumamnya.

Namun, saat Neira sedang merenungkan jalan keluar bagi masalahnya, justru ia mendengarkan suara aneh dari kamar mandi sebelah. Ia lantas menempelkan telinganya ke dinding toilet untuk memastikan jika ia memang tak salah dengar.

"Ahhh... Mppph...Pak, terus..." suara desahan itu terdengar begitu jelas.

Neira si TobrutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang