2. Becek

23.8K 63 0
                                    

Mendengar suara desahan seorang perempuan dari kamar mandi sebelah, sontak Neira memasang telinganya baik-baik. Ia seperti tidak asing dengan suara itu. Untuk memastikan, Neira lantas mencoba mengintip dari celah dinding yang memisahkan dengan toilet di sampingnya.

“Suara desahan dari siapa ya? Masa iya ada yang main di toilet kampus,” batin Neira.

Begitu Neira mengintip sontak ia terkejut karena yang ia lihat di toilet samping adalah Putri-teman sekelasnya yang sedang asyik bermain dengan dosen mereka yang bernama Pak Andre. Seketika Neira kembali menelan saliva melihat pemandangan panas di depan matanya. Jika sebelumnya ia hanya bisa menonton adegan panas itu lewat ponsel, kini Neira disuguhkan secara langsung.

“Hah, itu kan Putri? Udah gila dia main sama Pak Andre di toilet kampus,” gumam Neira.

“Mppphhh… Shhh… Pak, enak….” gumam Putri sambil memejamkan matanya menikmati permainan jari-jemari Pak Andre di bawah sana.

Neira memanfaatkan kesempatan untuk mengintip mereka. Terlihat Pak Andre menyeringai, ia kemudian memasukkan dua jarinya ke dalam lubang memek Putri yang sudah basah dan memainkannya yang semakin membuat tubuh Putri menggelinjang hebat. Dua menit berlalu, cairan kental sudah membasahi memek Putri.

“Pak… Masukin sekarang…” racau Putri.

“Sabar dulu dong, sayang, punya Bapak belum tegang,” jawab Pak Andre.

Mendengar hal itu, Putri langsung memegang kontol Pak Andre yang besar dan berurat. Dia memijat lalu mengocoknya, sambil bibirnya mengulum bibir Pak Andre. Dalam hitungan detik sosis yang panjang, besar dan berurat itu sudah menegang.

“Mpphh… Putri…” ujar Pak Andre.

“Udah tegang Pak, kontol kamu kalau udah tegang gini makin menggoda, cepetan masukin aku udah nggak tahan,” bisik Putri.

“Kamu ini nggak sabaran banget ya, akan aku bikin kamu lemes dan nggak berdaya kali ini,” sahut Pak Andre menyeringai lalu membalik tubuhnya dan kini Putri sudah berada di atas pangkuannya.

Perlahan Pak Andre mengarahkan penisnya yang sudah menegang ke lubang memek Putri yang sudah basah dan menggesek-gesaknya hingga membuat Putri merasa geli. Ia kemudian memasukan batangnya hingga melesat masuk semuanya.

“Ah… Pak, cepetan masukin jangan bikin aku gila…”

“Emmpphh… Akhhhh…. Lubang kamu masih aja sempit,”

“Shhh… Ah…Eh…Pak, terus… Lebih cepet….” racau Putri.

Pak Andre menggoyangkan tubuhnya semakin cepat hingga membuat tubuh Putri bergetar, dapat ia lihat dua gunung kembarnya ikut bergoyang yang membuat Pak Andre semakin nafsu. Ia lantas meraup satu per satu puting Putri yang sudah menegang hingga membuat Putri semakin keenakan.

“Ahhh… Pak, enak…. Lebih kenceng lagi sayang…. Ahhhhh…”

“Sayang… Mpphh… Uhhh, kamu nikmat banget…”

“Pak, aku pengen keluar…”

“Tahan dulu sayang, kita keluar bersama…”

“Shhh… Ah… Pak, aku keluar….” racau Putri sambil mendongakkan kepalanya ke atas.

“Bersama sayang… Ahhhh…” sahut Pak Andre bersamaan dengan cairan sperma yang memenuhi dinding rahim Putri sampai berceceran di atas sprei.

Neira yang mengintip dari kamar mandi sebelah mulai merasakan vaginanya berkedut. Ia lantas menggigit bibirnya sambil mengelus vaginanya yang sejak tadi berkedut.

“Mppphh… Kayaknya enak… Kenapa memekku daritadi rasanya gatal dan berkedut,” gumam Neira sambil tangan kirinya memijat memeknya sendiri sedangkan tangan kanannya meremas payudaranya.

Ia memang belum pernah merasakan kenikmatan bercinta seperti yang sedang ia saksikan sekarang. Selama ini ia hanya bermain sendiri sambil menonton video porno. Tapi entah kenapa hanya dengan mengelus klitorisnya sendiri, Neira sudah bisa mendapatkan kenikmatan tersendiri.

Neira si TobrutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang