Suasana hati Chenle memburuk kala itu, karena sang kakak sepupu, Qian Kun, ikut-ikutan melarangnya mengikuti perlombaan di luar kota.
Heran! padahal chenle sudah besar, dia juga sudah pandai menjaga diri, dia di sana juga tidak akan sendiri, ada teman-temannya yang akan mengikuti lomba bersama dengannya.
Dengan helaan nafas yang terdengar kasar, chenle berucap "Hah.. Sudahlah, lebih baik aku ke kamar saja dan tidur!"
Tanpa disangka sudah 8 jam berlalu dan acara mogok bicara dengan keluarga masih belum selesai, dia lapar sebenarnya, tapi emosi masih menguasai dirinya, hingga 10 jam berlalu, peluh mulai membasuhi dirinya, bibirnya mulai memucat, dan ia pun pingsan..
Perlahan kedua alis chenle mengerut, dengan perlahan pula dia membuka kedua matanya, mengedipkannya secara perlahan karena silaunya cahaya mulai memasuki area matanya."Pangeran! anda sudah bangun? panggil tabib! Putra mahkota sudah bangun!" Ucap seseorang dengan begitu semangat.
"Hm.. aku dimana?"
"Apa maksud pangeran? tentu saja kamu berada di Paviliun Hengdian, Pangeran tidak terbangun selama 5 hari, kami cemas sekali! apakah pangeran baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, apa yang terjadi denganku? Kamu siapa? Kenapa aku bisa berada di sini?"
"Apakah terhantuk pedang saat latihan membuat pangeran menjadi lupa? Hamba Xu Tao, ini Liu Wei, kami tangan kanan pangeran, tentu saja pangeran harus berada di sini, memangnya pangeran akan kemana lagi kalau tidak di sini?"
"Hah..?" dengan raut wajah yang sangat kebingungan, chenle menatap kedua orang yang berada di hadapannya dengan sama bingungnya.
"Ah.. ya, mungkin kepalaku sedikit amnesia karena terhantuk pedang, bisa bantu aku mengenali semua orang yang ada di istana? sepertinya aku melupakan semuanya" baiklah baiklah, meskipun tidak tau mengapa dia bisa berada di istana ini, chenle akan mengikuti alurnya saja, berpura-pura amnesia, dan berperilaku seperti chenle yang asli.
"Baik pangeran, apakah yang ini harus dirahasiakan juga?"
"Aku pernah merahasiakan sesuatu sebelumnya...?"
"Tentu saja! kami menyimpan semua rahasia pangeran dengan baik, sepertinya pangeran benar-benar melupakan semuanya ya" dengan semangat Xu Tao membanggakan mereka yang sangat pandai menyimpan rahasianya.
"Ya ya, kalau begitu aku mau mandi dulu, rasanya badanku sudah sangat lengket"
"Kami akan meminta pelayan menyiapkan air hangat! Pangeran tunggu di sini saja" Setelah mengatakan ini, Xu Tao dan Liu Wei pergi meninggalkan paviliun untuk meminta bantuan pada pelayan.
Rasanya masih tadi siang dia merajuk pada ayah dan sepupunya, kenapa tiba-tiba dia bisa berada di istana? dan menjadi seorang pangeran?
Istana ini memang indah, dipenuhi dengan bunga bermekaran di setiap sisi, dan danau besar, tapi tetap saja, pelukan hangat ayah dan sepupunya lebih nyaman dari apapun.
Setelah semua ini berlalu dan chenle bisa kembali, dia akan pastikan untuk meminta maaf pada ayah dan sepupunya!
Saat mandi chenle sudah mendapatkan banyak sekali informasi dari kedua tangan kanannya.
Dia adalah Pangeran Pertama dan Putra Mahkota kerajaan Mingyue, lahir dari seorang permaisuri, memiliki seorang adik laki-laki dan seorang adik perempuan. Dia sangat disayang oleh seluruh keluarga karena telah mencetak banyak prestasi, tidak ada persaingan takhta seperti yang ia pikirkan sebelumnya, karena sang adik, Zhong Xiaozhan sangat menghormatinya, dia pun memiliki hubungan harmonis dengan kedua adiknya, ini semua adalah kabar baiknya.
Kabar buruknya, karena sebentar lagi dia akan berulang tahun, maka ia harus mulai memikirkan pernikahan. Astaga.. dia bahkan tidak mengenal siapapun, bagaimana bisa ia memilih pasangan yang tepat?
Dia sempat menyeletuk untuk menikahi salah satu dari tangan kanannya, tetapi mereka langsung menghindarinya. Kepala chenle langsung pusing dibuatnya.
"Hahhh... masalah ini bisa kupikirkan nanti, aku akan bertemu ayah dulu"
Chenle segera bergegas ke istana kaisar untuk menemui ayahnya.
"Ayah, aku datang!" dengan senyum lebar, dia menyapa sang ayah seperti ia menyapa ayahnya di dunia nyata.
"Kamu terlihat bahagia sekali? ada apa, nak? bukannya kamu habis tertidur selama 5 hari?"
Ini dia ayahnya, usianya hampir memasuki waktu akhir, kata tangan kanannya, ayahnya adalah seorang yang humoris, meskipun bisa serius. Dia adalah kaisar yang sangat disenangi rakyat.
"Tidak! aku hanya bahagia bisa bertemu ayah, seluruh badanku sedikit kaku karena tidak bergerak selama 5 hari, jadi ada apa ayah memanggilku"
Dia jelas tau ayahnya akan membahas mengenai ulang tahun dan pernikahan, hanya sedikit berbasa-basi saja.
"Kamu bisa mengambil waktu istirahat, nak, ah ya, sebentar lagi kamu akan berulang tahun, ingat kan?"
"Iya aku ingat, apakah ada yang istimewa dengan itu ayah?" chenle bertanua dengan menggunakan jurus berpura-pura bodoh.
"Kamu sudah memasuki usia untuk melangsungkan pernikahan, ayah sudah menyiapkan informasi beberapa wanita dengan latar belakang yang baik untukmu. Kamu pilihlah salah satu"
Bagaimana ini? dia bingung sekali, kalau asal tunjuk dan dia tidak kenal bagaimana wataknya, dia bisa gila. Baiklah.. kita gunakan cara gila saja, "Ayah aku tidak menyukai wanita"
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dopamine | Jenle
Historical FictionZhong Chenle yang sedang marah malah mengurung dirinya hingga kelaparan dan pingsan, tapi entah kenapa saat terbangun, dia bukan berada di kamarnya sendiri, melainkan di sebuah paviliun besar dengan beberapa pelayan yang berada di sampingnya.