Bab 1 : Anonymous

100 6 0
                                    

Ada yang kangen aku? Btw aku ganti username ya!

Maaf, aku datang dengan membawa cerita baru. Tapi aku juga tidak akan melupakan kedua ceritaku sebelumnya.

Tapi aku harap kalian juga bisa menyukai ceritaku yang ini ya. Jangan lupa vote dan comment!

Selamat membaca ♡

***

Di hari senin pagi yang cerah ini, SMA Nusa Bangsa sudah ramai oleh siswa-siswi yang berdatangan memasuki area sekolah.

Termasuk Ciara Alessya. Murid kelas XII-MIPA 2 itu sedang berjalan santai di lorong kelas sambil bersenandung kecil.

"CIAAAAA!"

Bruk!

"Aduh! Nandaaa, kaget tau!" keluh Cia sambil menatap Nanda-temannya itu dengan kesal.

Ya gimana ga kesal, Nanda tiba-tiba saja menubruk nya dari arah belakang. Sedangkan gadis itu malah menyengir kuda seraya berkata, "Hehehe maaf Cia cantik."

Ternyata Nanda tidak sendiri, dia datang bersama teman-teman Cia yang lain. Ada Melisa, Dara, dan Felicia. Rumah mereka tidak berdekatan, dan tidak suka juga mereka janjian datang ke sekolah bersamaan seperti ini, mungkin ini hanya kebetulan.

"Cia, lo tau ga? Gue udah dapet kenalan cowo ganteng dari bot anonym itu dong!" ujar Dara sombong.

"Hayo lohhh! tinggal elu doang nih," kata Felicia.

"Cia dengerin gue yaa, lo gausah takut main bot itu. Nih, asal lo pinter-pinter aja, pasti dapetin cowo yang ganteng," timpal Melisa.

"Kalo sekira nya lo dapet cowo yang jelek, lo tinggal next! Cari lagi partner yang baru!" ujar Felicia.

"Lagian lumayan tau buat mengisi kegabutan," kata Nanda.

"Biar kita ga disangka jones juga ga sih, udah umur segini masa belum punya pacar,l" ucap Dara menimpali Nanda.

"Nih ya guys, gue bukannya ga berani. Gue cuman takut apes, entar dapet nya malah cowo bejat. Yang mau memperkosa gue lah, atau-"

"Heh kutil! Lo mikirnya kejauhan," Belum juga selesai Cia ngomong, udah dipotong duluan sama Melisa.

"Lagian itu sama aja lo takut, pe'a!" ujar Dara ikut menimpali.

Cia hanya bisa menggaruk bagian belakang kepala nya yang tidak gatal. Dia bingung dengan ke-empat temannya ini. Kenapa tergila-gila untuk main bot itu sih? Emang ngehasilin duit ya? Kalo iya, baru deh Cia mau.

Tapi karena pusing mendengar celotehan mereka setiap hari nya yang menyuruh Cia memainkan aplikasi itu, akhirnya Cia 'iya kan saja.

"Yaudah-yaudah, karena lo pada ribut mulu. Entar pulang sekolah atau ga nanti malem deh, gue cobain dirumah. Puas kalian?" pasrah Cia.

"Puas donggg!" kata Melisa sambil menyolek dagu Cia dengan centil.

"Bener lho yaa?" ujar Dara.

"Iya janji!"

"Nah, itu baru temen kita! Kita kan gamau salah satu dari kita belum ada cowok nya. Harus adil," kata Nanda.

"Iya-iyaaa," jawab Cia.

"Yaudah kuy kita ke lapangan, bentar lagi upacara," ajak Feli.

Lalu mereka ber-lima pergi menuju lapangan sekolah yang sudah mulai rapih membuat barisan, setelah sebelumnya mereka menyempatkan ke kelas dulu untuk menyimpan tas mereka.

Little Girl and Posessive ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang