•𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝𝐲 𝐄𝐧𝐜𝐨𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫•=°=
Power is not given, but taken
=°=
Samuel POVMobil Lamborghini Aventador Stretch berkendara menerjang jalan kota California. Menuju mansion tempat ku bernaung.
Hanya kesunyian yang mengisi perjalanan. Suara mesin mobil hampir tidak terdengar, mobil ini dirancang dengan kecepatan seekor panter hitam tanpa suara seminim mungkin.
Layar pada dasbor mobilku menampilkan panggilan masuk. Sederet nama muncul, nama yang selalu masuk pada history panggilanku. Jackson.
Ada apalagi dengan si dokter itu. Apa stok yang kuberikan kurang? Entahlah, aku tidak akan tahu jika tidak mendengarnya langsung.
Menarik icon panggilan hingga suara itu kini terdengar. Aku sudah bisa menebaknya, semua adalah seputar pekerjaan. Tidak ada hal penting lainnya yang akan membuat kami menelfon satu sama lain jika bukan tentang pekerjaan yang akan menghasilkan uang.
"Hey, kau disana?" panggilnya memastikan ku yang mengangkat panggilannya.
"Ada apa sekarang?" menjawab dengan pertanyaan.
"Kami membutuhkanmu, datanglah ke markas. Ada beberapa hal yang Alex ingin katakan," balasnya seperti biasa.
Panggilan berakhir secara singkat. Benar saja, semua dugaan ku tepat sasaran. Sekarang aku hanya perlu memutar haluan. Perjalanan pulang ku tertunda. Rencananya aku ingin melihat mainan baru. Apakah sudah sampai? Aku akan menyimpannya untuk nanti.
Membanting stir begitu saja saat melihat jalur berputar didepan mata. Suara decitan roda terdengar kencang, kepulan asap timbul dari bawah mobilku. Menarik kembali pedal gas hingga melaju dengan kecepatan 120 km/jam.
Jalan yang sepi tanpa hambatan memudahkan ku menempuh perjalanan yang pastinya akan memakan waktu istirahat ku.
Maps pada layar tampil menunjukan lokasi ku yang masih di tengah kota California, menuju titik tujuan New York City. Jarak yang cukup jauh untuk ku tempuh menuju markas Alex. Namun, dengan kecepatan seperti ini aku hanya memerlukan waktu tiga puluh menit perjalanan.
Markas, New York City pukul 01.50
Mobilku memasuki mansion Axton. Dua bodyguard berjaga tepat didepan gerbang masuk. Berpenampilan serba hitam dengan alat komunikasi yang selalu terpasang, seperti bodyguard pada umumnya. Mungkin perbedaannya adalah, senjata yang mereka bawa di balik jass formal mereka.
Aku tak perlu menunjukkan identitas ku disini. Mereka hanya akan melihat plat mobilku, sebagai kode identitas. Gerbang hitam didepan terbuka secara otomatis. Membuka jalanku untuk masuk.
Ku arahkan mobilku menuju pintu utama mansion yang lumayan jauh. Dengan tanah seluas lima puluh ribu meter persegi, mengharuskan ku untuk terus menggunakan mobil. Jika tidak berniat untuk berolahraga.
Keluar mobil setelah aku mencapai pintu utama. Melempar kunci mobilku pada salah satu bodyguard yang berjaga. Membiarkan mereka yang mengurus mobilku selama aku tidak ada.
Dua penjaga membukakan pintu berdaun dua itu bersamaan. Berjalan begitu saja memasuki mansion yang sudah menjadi kantor pusat ku bekerja. Karena disinilah kami berkumpul untuk membicarakan atau melakukan tugas kami.
Kebiasaan ku saat berada di markas adalah. Menuju lemari penyimpanan. Lemari yang selalu menyimpan berbagai macam minuman beralkohol.
Membuka lemari tanpa permisi, dan mulai mencari dimana minuman favorit ku. Screaming Eagle Cabernet Sauvignon 1992. Wine terbaik sepanjang sejarah, berasal dari Oakville, California. Sebagai tuan rumah, tentunya aku mencintai produk lokal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Encounter
Teen FictionKehidupan bahagia seoarang 𝙅𝙖𝙘𝙚𝙡𝙞𝙣𝙚 𝙇𝙖𝙪𝙧𝙚𝙡𝙨 𝙃𝙖𝙧𝙡𝙡𝙖𝙬 telah berakhir. Dunia seakan terbalik, kini waktunya roda berputar. Dimana yang diatas akan turun dan yang dibawah akan naik. Kehidupan dibawah ternyata membuat Jaceline kehi...