CERITA INI HANYA SEBATAS FIKSI.
TOLONG HATINYA DIINGATKAN AGAR TIDAK JATUH CINTA PADA KARAKTER.BAPER BOLEH, TAPI INGAT KALO INI FIKSI.
stay with aruna, saga & baby ken.
.•.•.•.•.•.•.
GADIS dengan rambut berwarna coklat muda itu sedang duduk menikmati angin sore yang sejuk, didepannya ada hamparan danau dengan air yang tenang. Duduk di taman saat hari libur sambil membaca buku pelajaran, adalah hal yang menjadi candu untuk Aruna Nandikara.
Aruna, Ara, Naka. Tiga panggilan itu yang biasa digunakan oleh teman, atau orang sekitarnya.
"Soal yang ini baru aku baca doang, tapi udah muak duluan" Gumam nya dengan bibir sedikit mencebik, mengapa rumitnya matematika melebihi rumitnya perempuan?!
"Bu.. bu.."
Suara ocehan bayi mengganggu konsentrasi Aruna, menengok kanan lalu kiri untuk mencari pemilik suara lucu tersebut.
"Eh?"
Aruna menunduk saat merasakan tarikan di celana nya, disana ada bayi laki-laki yang sepertinya ingin merangkak untuk naik ke pangkuan Aruna hanya saja dia tak mampu melakukan itu.
"Hai adik, ih lucunya. Kamu kok bisa disini? Mama papa kamu dimana?"
Merasa tak tega, melihat mata bulat yang sepertinya menahan nangis akhirnya Aruna mengangkat bayi itu dan mendudukkan sang bayi pada pangkuan.
"I..Buuu!" Celoteh bayi itu dengan ekspresi riang, rupanya dia merasa senang karena Aruna sudah mau menemaninya.
"Hei.. Nama kamu siapa? Duh ini siapa ya orang tua nya?"
"Ken?" Gumam Aruna saat melihat sebuah kalung yang ada inisial nama.
"Nama kamu Ken?"
Seperti yang tau jika ditanyai nama, Bayi yang diduga bernama Ken itu mengangguk antusias sambil bertepuk tangan. Tak kuat dengan rasa gemasnya, Aruna mencuri kecupan kecil di pipi bayi bernama Ken itu.
"Dimana ya orang tua kamu?"
Gadis itu kembali menatap sekitar, mencari-cari siapa orang tua bayi ini. Dalam hati, dia merutuki mereka karena sudah membiarkan Ken berkeliaran, apalagi didekat danau begini, jika bayi itu jatuh ke dalam danau kan bahaya.
"Bentar ya, kakak punya biskuit nih.. Kamu mau?" Aruna yang memang suka nyemil Promina Arrowroot Biscuit itu, pun membaginya pada Ken.
Ken menerima itu dengan senang, bayi yang Aruna perkirakan usianya sekitar dua tahunan lebih itu mulai mengecap biskuit dengan mata yang tak lepas memandang kearah Aruna.
"Duh bayi selucu ini kok orang tua nya bodoh banget sih? Mereka ngebiarin kamu main sendirian disini, gak takut nyemplung di danau apa ya?" Dan Bla bla bla..
Aruna terus-terusan mengomel, tangan kiri ia gunakan untuk menahan tubuh Ken di pangkuannya, sedangkan yang kanan ia gunakan untuk menata buku dan meletakkan didalam tas kecil miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Baby
RomanceAruna awalnya tak menyangka jika ia akan menjadi seorang ibu dadakan, apalagi ia harus berurusan dengan salah satu teman seangkatannya yang bisa dibilang terkenal itu, dia Saga. Menemukan bayi yang terlantar di taman dekat danau yang biasa ia datang...