CERITA INI HANYA SEBATAS FIKSI.
TOLONG HATINYA DIINGATKAN AGAR TIDAK JATUH CINTA PADA KARAKTER.BAPER BOLEH, TAPI INGAT KALO INI FIKSI.
stay with aruna, saga & baby ken.
{ CHAPTER 09 : Gantian Rawat Ibu }
.•.•.•.•.•.•.
Setelah kejadian dimana Aruna jatuh sakit itu, Saga benar-benar membawanya ke rumah sakit dan ternyata Aruna itu mengalami dehidrasi serta kelelahan. Tekanan darahnya sangat rendah, itu sebabnya kepala Aruna terasa ringan dan pusing.
Saat ini gadis itu tengah dirawat sementara, sebenarnya Aruna sudah memohon agar istirahat dirumah saja namun Dokter menyarankan untuk dirawat inap agar Aruna dapat menstabilkan kesehatan nya dan menerima cairan infus.
"Ngeyel kan? Makanya banyakin minum, bebel banget jadi cewek" Omel Saga sambil membantu Aruna berposisi duduk, menaikkan sedikit kasur bagian atas.
Aruna cemberut, "Sakit aja diomelin".
"Terus kalo gak diomelin mau diapain? Disayang-sayang?".
"Ya boleh, biar cepet sembuh" Aruna menjawab dengan wajah lempeng, lalu menyengir saat Saga menatapnya kesal.
Padahal cowok itu yang menawari duluan, ya Aruna jawab dong.
"Gue sayang beneran mampus lo" Gumam Saga sangat pelan, benar-benar pelan sampai Aruna mendengarnya jelas.
"Sayang aja".
Saga dengan gemas mencubit pipi Aruna yang terlihat pucat itu, rupanya gadis ini akan cerewet dan menyebalkan saat sakit. Bukan apa, masalahnya yang dibuat bercandaan itu masalah perasaan, Saga kan jadi baper.
"Ken gimana? Kok Gabriel engga ada telfon kamu?" Tanya Aruna, membuka mulutnya karena Saga menyuapinya bubur. Padahal Aruna tadi minta makan sendiri, cuma Saga menolaknya dengan berkata "Tangan lo aja lemes gitu, ngangkat angin juga gak akan kuat apalagi ngangkat sendok".
Menyebalkan.
"Kata Gabriel, sempet rewel tadi pas kita baru berangkat, cuma anteng lagi pas dikasih lihat foto lo" Jelas Saga, dengan telaten menyuapi bubur pada Aruna.
"Bisa gitu ya" Gumam Aruna, baru kali ini mendapati bayi yang berhenti rewel hanya karena diberi tunjuk foto orang tuanya.
"Udah Saga, aku kenyang. Pahit banget mulut aku" Menolak suapan dari Saga, gadis itu menunjukkan wajah memelas.
Saga menggeleng, "Dikit lagi, tinggal dua. Lo harus makan banyak, noh badan lo udah tinggal tulang" Saga berujar dengan bercanda.
"Mana ada gitu".
Mau tak mau Aruna membuka mulutnya, mencoba mengesampingkan rasa pahit di lidahnya. Ia juga menghargai usaha Saga dalam merawat serta menjaga nya, jika dipikir-pikir Saga benar-benar menepati ucapannya yang bilang kalau akan menjaga penuh dirinya serta Ken.
"Makasih Saga".
"Sama-sama ibu Ken".
Aruna terkikik geli, makin lama sifat Saga terlihat tak ada dingin-dinginnya. Mungkin memang seperti itu asli dari Saga, hanya saja dia terlihat dingin, cuek, sangar, dan mengerikan karena belum mengenal cowok itu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Baby
Roman d'amourAruna awalnya tak menyangka jika ia akan menjadi seorang ibu dadakan, apalagi ia harus berurusan dengan salah satu teman seangkatannya yang bisa dibilang terkenal itu, dia Saga. Menemukan bayi yang terlantar di taman dekat danau yang biasa ia datang...