CERITA INI HANYA SEBATAS FIKSI.
TOLONG HATINYA DIINGATKAN AGAR TIDAK JATUH CINTA PADA KARAKTER.BAPER BOLEH, TAPI INGAT KALO INI FIKSI.
stay with aruna, saga & baby ken.
{ CHAPTER 25 : Pertengkaran Kecil }
.•.•.•.•.•.•.
Aruna merapikan mainan Ken yang berceceran di kamar, gadis itu menghela nafas lelah karena seharian ini dia sama sekali tidak diam barang sejenak. Pesanan kue yang lumayan, juga Ken yang semakin aktif.
Aruna manusia biasa, dia pun sering mengeluh lelah hanya saja tak ia tampakkan lelahnya itu ke siapapun.
Ken baru saja tidur siang, setelah tadi ia mandikan dan menyuapi makan siang, bocah itu langsung minta ditemani tidur.
Selesai dengan urusan mainan Ken, Aruna beralih menyapu rumah dan mengepel bagian lantai yang kotor. Hingga suara klakson mobil terdengar, berasal dari halaman rumahnya.
Buru-buru Aruna berlari ke arah asal suara tersebut, mendapati pria yang beberapa hari lalu menemui nya.
"Hai Aruna, maaf saya mengunjungi kamu di jam istirahat seperti ini" Sapa Seno, Ya benar yang datang adalah kakek dari Saga.
Aruna menggeleng kecil, "Ga apa-apa, ayo masuk dulu biar Aruna buat kan minuman sama makanan Kek".
Gantian Seno yang menggeleng, "Saya cuma mampir sebentar, mau memberikan oleh-oleh dari China".
Seno mengambil sebuah tas belanjaan dari merk terkenal, Aruna melongo dibuatnya.
"Aduh, maaf Kek ini terlalu mewah buat Aruna" Tolak Aruna merasa tak enak.
"Santai saja, bukannya kamu sering dibelanjakan oleh Saga? Masa barang seperti ini saja kamu tolak" Ujar Seno membuat Aruna sedikit merasakan ada nada sindiran disana.
"Ta—"
"Udah terima aja, saya ga bisa lama-lama disini" Kata Seno lalu memberikan tas belanjaan itu dengan paksa, mau tak mau Aruna menggenggam tas tersebut.
"Saya pamit dulu ya, titip salam untuk cicit angkat saya. Oh iya, jangan bilang kepada Saga jika saya habis berkunjung kesini. Kamu tau kan alasannya? Karena dia selalu bilang malu ketika saya minta untuk memperkenalkan kekasihnya, memang nya apa yang harus di permalukan dari kamu? Bukannya kamu cantik dan pintar? Oh mungkin karena perbedaan ekonomi ya, jangan terlalu dipikirkan, Saga memang suka nyeleneh jika berbicara. Kamu tak usah berkecil hati, miskin bukan berarti tak pantas bersanding dengan orang kaya"
Seno asik mengoceh dan tanpa sadar perkataan nya itu sungguh membuat hati Aruna nyeri, tetapi gadis itu masih berusaha berpikir jernih. Mungkin saja memang cara bicara Seno seperti itu, berbahasa sedikit kasar dan blak-blakan, tapi tak berniat untuk menyindirnya.
Tapi.. Apa tadi? Apakah Saga benar-benar malu untuk mengenalkannya pada keluarga besar lainnya? Apa benar karena Aruna yang miskin seperti apa yang dikatakan Seno tadi?
Lalu.. Apa itu juga alasan yang membuat Saga berkata ragu untuk menikahinya?
Aruna menghela nafas, dia tak boleh berburuk sangka pada Saga ataupun Seno.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Baby
RomanceAruna awalnya tak menyangka jika ia akan menjadi seorang ibu dadakan, apalagi ia harus berurusan dengan salah satu teman seangkatannya yang bisa dibilang terkenal itu, dia Saga. Menemukan bayi yang terlantar di taman dekat danau yang biasa ia datang...