JYMN

106 17 0
                                    

Jihyo berteriak panik saat tak mendapat respon dari rekan itu.

'Yakk ! Jeongyeon !!, Lo gak apa-apa kan?' kali ini suara Tzuyu yang berteriak tanpa menggunakan walkie talkienya. Dia langsung berteriak di celah sempit itu.

'Berhenti berteriak atau lo pada bakal merobohkan sisa bangunan ini dengan teriakan kalian itu' terdengar suara Jeongyeon di walkie talkie Jihyo yang membuat mereka menghembuskan nafas lega.

Mina bahkan tidak tau sejak kapan ia menahan nafasnya.

'Apakah terjadi sesuatu?' tanya Jihyo.

'Bukan masalah besar, mata gw cuma kelilipan dikit. Gw bakal keluar sekarang'.



Jeongyeon menerima uluran tangan Chaeyoung saat tiba di pintu masuk celah sempit itu.

"Terima kasih" ucap Jeongyeon sambil menepuk-nepuk pakaiannya untuk membersihkan debu yang menempel.

"Tidak masalah".

"Jeongyeon, lo baik-baik aja kan?" tanya Jihyo

"Tentu"

"Baiklah, kita harus segera melanjutkan perjalanan. Anak itu membutuhkan penanganan yang lebih serius"

"Baiklah, ayo berangkat" ucap Jeongyeon.




Mereka pun bersiap kembali untuk melanjutkan perjalanan. Mina akan berada di mobil milik Jihyo untuk memantau kondisi anak tersebut.

Tangan Mina yang hendak membuka pintu mobil milik Jihyo mendadak terhenti saat merasakan seseorang menggenggam pergelangan tangannya. Mina menoleh dan mendapati Jeongyeon yang tersenyum disampingnya.

"Untuk pertanyaan Dokter tadi, Gw baik-baik aja dan terima kasih udah bertanya" ucap Jeongyeon, Mina mengangguk .

"Oh ya Dokter Myoui..." Mina memotong ucapan Jeongyeon.

"Tataplah berhati-hati dalam perjalanan" ucap Mina yang membuat Jeongyeon tertawa.

"Bagus, Dokter ingat pesan gw dengan baik"

"Hey love birds, berhenti bermesraan. Kita harus segera pergi" ucap Jihyo dari dalam mobilnya.







Beberapa waktu telah berlalu, hari ini semua relawan medis dari rumah sakit bahtra akan dipulangkan. Mereka semua telah melakukan misi kemanusian yang sukses.

Mereka saling mengucapkan selamat tinggal dan satu persatu menaiki bis yang disediakan pihak rumah sakit untuk menjemput tim Medis mereka.

Para pengungsi dan relawan yang tersisa berbaris untuk mengantar kepulangan para tim Medis dari Rumah Sakit Bahtra.


Mina berdiri di hadapan Jeongyeon. Keduanya sama-sama diam.

Ada banyak sekali kata yang ingin terucap namun sepertinya tak mudah.

Mina berdehem lalu mengambil sebuah topi hitam yang berada di tasnya.

"Maaf, Gw baru balikin topi lo sekarang dan terima kasih untuk itu"

"Tidak masalah" Jeongyeon mengambil topi itu lalu memakainya.

"Oh ya, Dr.Myoui " Jeongyeon dengan cepat meraih sesuatu di saku jaketnya. Ternyata itu adalah kunci motor trail miliknya. Jeongyeon memisahkan kunci itu dengan gantungannya lalu memberikan gantungan kunci itu kepada Mina.

HIRAETH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang