04.

715 36 14
                                    


Harap bijak dalam memilih bacaan 🔞🔞

Pria itu saat ini bergerak keatas menyambar kembali bibir Salsa, Walaupun masih merasa pusing Salsa tersenyum manis saat melihat siapa yang menatapnya penuh gairah saat ini.

Salsa melihat Aro, dengan garis wajah yang menggoda karena terlena, Salsa kembali mengangkat tangannya, mulai mengelus pipi Aro yang halus.

“Aro I like it” ujar Salsa, lalu kembali menyambar bibir Aro dan melumatnya bergantiaan.

Sedangkan pria yang dipanggil Aro itu, menggeram tertahan merasa tak suka, dan sangat ingin beranjak namun gagal, karena tubuhnya kini sudah ditarik kembali kebawah oleh Salsa.

Gila ini gila saat ini Salsa telah duduk diatas bongkahan padat itu, menggodanya diatas sana, dan mampu membuat pria dibawahnya menggeram.

“ Kamu disini saja Ro sama aku, aku bakalan kasih semua yang aku punya” ujar Salsa, dengan tangan yang saat ini mulai menurunkan resleting celana pria yang ada dibawahnya ini.

Sedangkan pria yang sudah berkabut dengan gairah itu, merasakan tak bisa berhenti, dan dengan sekali hentakan dia mengganti posisinya.

Salsa pun mengalungkan tanggannya dileher pria itu. “Buat aku terbang beib” ujar Salsa menggoda sambil menggigit bibir bawahnya.

Mengangkat tubuhnya sedikit, pria itu sudah meloloskan celanya, melepaskan celana dengan satu tangannya, sementara satu tangannya lagi dia gunakan untuk memberi rangsangan pada Salsa.

“ouchhhhhh achhhhhhh” Desah Salsa, Lalu matanya mulai melirik kebawah kearah kejantanan yang menggantung besar dan berdirik tegak, siap bertempur.

Salsa merasa cukup malu karena ini kali pertama dia  melihat kejantanan pria. Selain malu saat ini Salsa juga merasa gugup, Karena dia takut milik Aro tidak Muat dalam miliknya.

Karena itu Salsa merapatkan kembali pahanya yang tadi sudah terbuka lebar.

“Kenapa” Tanya pria itu.

“Aro itu terlalu besar apa muat ?” tanya Salsa gugup.

“Jangan bertingkah seperti seorang gadis,Padahal kamu berani membuat rencana untuk menjebak pria menidurimu”

Setelah mengatakan itu pria itu langsung menghentakan kejantanannya dengan keras pada lembah sempit milik Salsa. “Ahhhhhhhhh, Sa—kit” Jerit Salsa karena merasakan sakit pada bagian kemaluannya.

Sedangkan pria itu menatap kaget mendengar teriakan Salsa, lalu matanya turun kebawah kearah penyatuan mereka. Dan bisa dia lihat ada darah mengalir disana.

Pria itu tak menyangka bahwa wanita yang akan menjebak adik nya ini masih virgin.

Sungguh Lian terkejut tak percaya, dari awal  kedatangan wanita ini cukup mencurigakan, terlebih saat Lian melihat Salsa menyerahkan dua obat ke bartender pesta.

Setelah melihat itu Lian segera menghampiri bertender tadi untuk mencampurkan Obat tidur pada minuman Salsa. Namun Lian sadar bahwa bartender itu salah memasukan obat, dia malah memasukan obat perangsang pada minuman Salsa.

Tujuan Lian membawa Salsa kesalah satu kamar dihotel ini adalah agar dia tidak salah bertindak, dengan menggoda Aro. Atau bertingkah jalang pada pria yang hadir di pesta adiknya.

Namun lagi lagi keputusan Lian kurang tepat, Seharusnya Lian langsung mengurung wanita ini, bukan malah ikut tergoda dengan apa yang dimiliki oleh wanita yang saat ini ada dibawah tubuhnya.

“Aro Sakkk—iiit” gumam Salsa, yang kembali membuat Lian menggeram.

“ Sakitnya akan hilang sebentar lagi, dan berhenti memanggil aku Aro, Call me Lian” Ujar Lian sembari mengusap pipi Salsa yang mengeluarkan air mata.

“Apa maksud kamu Ro, Lian Itu ka..”
Lian langsung menutup Salsa dengan ciuman membara tanpa membiarkan wanita itu menyelesaikan kalimatnya.

Lalu setelah itu Lian mulai menggerakan miliknya didalam millik Salsa, yang terasa begitu rapat.

“Ouhhhhh Eughhhhhh Ahhhhhh” Desah Salsa saat benda panjang itu mengoyak miliknya.

“ Ahhhhhhhh, Ahhhhhhh, Aro Ahhhhhhh” Salsa mendesah nama Aro lagi, hal ini mampu membuat Lian mengumpat disela gerakkannya.
Saat wanita itu akan memperoleh pelepasannya, Lian menghentikan gerakkannya.Hal ini mampu membuat Salsa menggeram, karena pelepasannya tertahan.

“Aro kenapa berhenti ?”

“Stop panggil gw Aro, Call me Lian.”

“Tap-pi ahhhhhhh” Salsa kembali mendesah saat Lian kembali menggerakkan miliknya.

Karena gairahnya sudah luar biasa besar, Salsa tidak punya pilihan lain lagi untuk tidak meneriaki nama Lian, walaupun dia merasa cukup aneh.

“Ahhhhhhh Liannnnn Eughhhhh Liiiiiiii Ahhhhhhhh” Salsa mulai mendesahkan nama Lian, hal yang mampu membuat Lian tersenyum miring, lalu mulai menghentakkan miliknya lagi secara kasar.

Kamar ini sekarang diisi oleh desahan mereka yang tak berkesudahan itu.

Tbc

Salsa KameelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang