4. marah

24 5 0
                                    


Setelah hampir dua bulan di Jogja, Jisoo sudah mulai akrab dengan beberapa teman Jeonghan, khususnya Joshua. Ngomong-ngomong soal Joshua, mereka belum pernah bertemu lagi secara langsung—mereka hanya saling follow di Twitter, dan itu pun Jisoo yang duluan follow. Maklum, mahasiswa kedokteran sibuk dengan studinya.

Hari ini, Sabtu, Jisoo berniat main ke rumah Jeonghan lagi. Dia memang sering ke sini, tapi yang selalu dibahas adalah Joshua. Untungnya, kesabaran Jeonghan setebal dosa, entah sampai kapan dia bisa tahan.

"ASSALAMUALAIKUM JOHAN JOHAN!!" Jisoo teriak sambil membuka pintu rumah Jeonghan dengan percaya diri.

Jeonghan yang sedang duduk di sofa ruang TV menoleh dengan malas. "Apa sih, Malih? Udah masuk, ngapain teriak?" dia bertanya sambil mengerutkan kening.

Jisoo dengan ceria duduk di samping Jeonghan. "Han, mau tanya..."

"Joshua? Nih, lama-lama gue angkut Joshua ke sini buat lu. Kesel gue ditanya Joshua terus, mood gue lagi jelek, push rank kalah mulu," jawab Jeonghan, sudah mulai kesal dengan pertanyaan yang sama.

"Kalo bisa mah gapapa," jawab Jisoo polos, yang langsung disambut toyoran di kepalanya.

"Tapi gue mau tanya serius, Jis," jisoo menyadari bahwa kali ini temen nya tampak serius. "Alasan lu dulu pindah ke Tegal apaan? Kok mendadak banget, ga ada cerita ke gue? Terus kenapa akhirnya milih balik lagi?"

Jisoo bingung bagaimana menjelaskan. "Sederhananya, Jo, gue ada masalah keluarga di Jogja dulu. Terus, sekarang gue balik lagi karena dapet beasiswa di sini. Jujur aja, gue nggak mau balik, tapi liat kondisi keuangan rumah yang nggak menentu, jadi gue milih di sini. Di kampus lain belum tentu ada beasiswa penuh kayak di sini, dan gue juga lagi coba hadapi rasa takut gue."

Jawaban Jisoo sedikit membingungkan Jeonghan, karena dari yang dia tahu, keluarga Jisoo terlihat kaya. Jeonghan ingin bertanya lebih lanjut, tapi melihat raut muka Jisoo yang serius, dia hanya mengangguk sambil berusaha memahami.

"Ooh, ya udah. Gue mau makan dulu ya. Lu makan nggak?" tanya Jeonghan sambil berdiri.

"Enggak, Jo. Gue kenyang. Pinjem HP lu aja, hp gue low bat. Tolong casin sekalian," jawab Jisoo sambil nyuruh tanpa rasa bersalah.

"Nih, HP gue. Siniin HP lu, gue mau cas sekalian makan," kata Jeonghan sambil menyerahkan HP-nya.

Jisoo merasa bosan, jadi dia scroll TikTok, Instagram, dan tanpa sengaja membuka chat grup teman-teman Jeonghan.

"Udah HP-nya?" tanya Jeonghan yang baru selesai makan.

"Udah, Jo. Gue ngantuk deh," jawab Jisoo, yang sebenarnya sudah mau tidur, tapi...

"KIM JISOO LU APAIN HP GUE BABI?!" teriak Jeonghan, membuat Jisoo terkejut dan langsung duduk tegak.

"Hah? Apa?" Jisoo bingung dan takut dengan kemarahan Jeonghan. Dia tahu Jeonghan mau marah, tapi dia menahan emosinya. Wajah Jeonghan terlihat sangat kesal, sementara Jisoo hanya diam, takut untuk bertanya lebih lanjut.

 Wajah Jeonghan terlihat sangat kesal, sementara Jisoo hanya diam, takut untuk bertanya lebih lanjut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bayang Bayang di JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang