Chapter 2

2.3K 11 0
                                    

Disclaimer!

Cerita ini hanya karangan/fiktif belaka yang merupakan gambaran imajinasi author saja. Tidak ada niatan untuk menjelekan/mendeskritkan seseorang, golongan, kelompok ataupun instansi tertentu. Kesamaan dalam penamaan orang, tempat ataupun instansi hanya kebetulan belaka hanya untuk keperluan keutuhan cerita. Terimakasih.

____________________________

Ustadz Ridho

Chapter 2

AUTHOR POV

Malam itu...

"Eehmmp.. ahh.... Ahhh... aahh.. ehmmp... Ahhh... Ustadzzzz... Emmphh... Jangan di gigittthhh... Emmphh.. ahhh... Ahhh...." Desahan dari mulut Rasyid saat merasakan kenyotan bibir Ustadz Ridho pada tet* nya.

Rasyid hanya bisa pasrah dalam keadaan telanjang dan tangan terikat ke atas.

Ustadz Ridho menjilati perut Rasyid hingga akhirnya berganti pada batang kontol muridnya yang sudah ngaceng sempurna dan banjir percum. Ustadz Ridho mencolek percum yang mengalir di batang kont*l Rasyid lalu memasukan jarinya ke dalam mulutnya sendiri. Rasyid menatap Ustadz Ridho yang tersenyum mesum dalam keadaan telanjang bulat juga.

Setalah itu wajah Ustadz Ridho mendekati selangkangan Rasyid dan langsung melahap kont*l itu
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Rasa nikmat luar biasa menyerang tubuh Rasyid. Beberapa kali ia menggelinjang hebat akibat sepongan Ustadz Ridho. Ustadz Ridho sangat jago memberikan rangsangan pada batang kontol muridnya. Sembari mengulum, ustadz Ridho membuka kaki dan selangkangan Rasyid. Dengan jarinya ia mencolok dan mengobel-ngobel lubang sil*t Rasyid.

"Eehmmp.. aahh..... Aahh... Emmphh... enakk Tadzz.. ughh.. kobel terus.. ahh.. ahhh.. aaaahhh...." desah Rasyid

Sluurpp... Sluurpp... Ahh... Aaahh.... sluurpp... Ahhh.... Sluurpp... Sluurpp....

Setelah itu Ustadz Ridho mencabut jarinya, kini ia menjulurkan lidah dan menjilati lubang matahari milik muridnya itu yang sudah kedutan dan kemerahan. Ustadz Ridho begitu bernafsu meriming pantat muridnya.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
"Astaghfirullah... Aku sampe mimpi kawin sama ustad Ridho... " ucap Rasyid yang menyadari kejadian tadi hanyalah mimpi.

Namun ia merasa rasa nikmat itu begitu nyata karena selangkangannya kini basah oleh pej*hnya sendiri.

"gila sih.. aku mimpi sampai keluar sendiri kaya gini..mana banyak banget... " ucap Rasyid. Ia pun melepas celana boxer dan sempak nya yang basah.

Lalu ia mencoba melebarkan kedua kakinya dan mencolokkan jari telunjuk ke lubang sil*tnya sendiri

"Eehmmp.. ahh... Ahh.. asataagaaa.. enak banget... Ehhmp.. ahh..ahhh.... Enak jugaah ngobel-ngobel pantat kayak ginihh... emmphh... ahh.. ahhh...." desah Rasyid yang terus mengobel pantatnya dengan jarinya sendiri.

Lama kelamaan kontolnya tegak berdiri. Akhirnya Rasyid memutuskan untuk mengocok
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Sementara di ruang kepala sekolah..

Tokk.. tokk.. tokk..."

"permisi pak... assalamualaikum.."

"Wa'alaikumsalam.. masuk aja Pak Ustadz.... Tutup aja pintu nya pak ustadz" sahut Pak Romli sang kepala sekolah. Pak Romli menyunggingkan senyuman bahagia menyambut kedatangan Ustadz Ridho.

Ust. Ridho Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang