Ust. Ridho

Chapter 5

Disclaimer!

Cerita ini hanya karangan/fiktif belaka yang merupakan gambaran imajinasi author saja. Tidak ada niatan untuk menjelekan/mendeskritkan seseorang, golongan, kelompok ataupun instansi tertentu. Kesamaan dalam penamaan orang, tempat ataupun instansi hanya kebetulan belaka hanya untuk keperluan keutuhan cerita. Terimakasih.

____________________________

Ustadz Ridho

Chapter 5

AUTHOR POV

Jam menunjukan pukul 21.00. Tampak 2 remaja bertelanjang bulat terkulai lemas di atas ranjang setelah melakukan persenggamaan berkali-kali. Keduanya tak lain adalah Doni dan Rasyid. Noda pejuh dan kencing berceceran di ranjang dan tubuh keduanya.

Tak lama Rasyid mengerjapkan dan membuka matanya. Ia melihat ke arah jendela yang ternyata di luar sudah gelap. Ia mengalihkan pandanganya ke arah sampingnya dan mendapati tubuh telanjang Doni yang lebat oleh bulu di bagian dada dan perutnya. Kontol Doni terkulai lemas di selangkangannya. Rasyid menelan ludah. Sejujurnya ia cukup lelah, namun tak dapat dipungkiri ia kembali horny melihat tubuh berbulu pemuda itu.

Rasyid pun mendekat. Ia meraih batang kontol Doni yang lemas. Tangannya bergerak mengurut dilanjutkan gerakan mengocok. Tak sampai di situ, Rasyid mendekati belahan dada milik Doni dan menjilati bulu-bulu kasar yang lebat itu turun ke arah perut dan berhenti di selangkangan Doni. Ia pun membuka mulutnya melahap kontol temannya itu yang sudah setengah keras. Mulut Rasyid bergerak naik turun menyelomot kontol temannya.

Sluurp... Sluurp... Sluurp... Aah... Sluurp... Sluurp... Aah... Sluurp... Sluurp... Aahh... Sluurp... Sluurp... Sluurp...
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
"fuck yeahh... Ahh... Aahh.. anjinkk.... Aahhh... Aahhhh... Aahh... Stop syiidd... Ahhh... Aahh... Gantian sama bool mu... Aahhh.. aahhhh...." desah Doni.

Rasyid pun menghentikan sepongannya. Ia mendekati dan mencium bibir Doni. Doni pun menyambut dan membalas ciuman itu. Setelahnya, Rasyid berganti posisi. Ia melangkahi wajah Doni, lalu menurunkan bokongnya tepat di wajah pemuda itu.

"Jilatin dulu silitku..." ucap Rasyid

Doni pun tanpa membuang waktu melakukan apa yang Rasyid ucapkan. Ia menjulurkan lidahnya tepat di bibir anus Rasyid yang masih tampak kemerahan. Bibir anusnya kembang kempis. Doni mulai meriming lubang itu. Mendorong masuk lidahnya ke dalam rongga lubang anus tersebut. Dapat Doni rasakan rasa asin, gurih dan manis dari sisa-sisa pejuhnya sendiri yang masih terperangkap di dalam lubang tersebut. Doni juga tak segan menyeruputnya.

Sluuuuurrrppp.... Aahhh...
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
"kamu mau nginep apa gak Syid??"

"aah.. kayaknya nggak deh Don... Aku pasti bakal dicariin sama orang rumah... Abis ngaso aku mau langsung balik...."

"oh ya udah... Nanti tak anterin. Kamu siap-siap deh... Aku mau ke dapur dulu... Aus... Kamu minum juga gak?"

"boleh Don... Air putih dingin aja...." jawab Rasyid.

Doni pun segera memakai celana boxer tanpa sempak dan langsung keluar kamar. Ia dengan cerobohnya tak menutup pintu kamar dengan rapat.

Rasyid masih terbaring di atas ranjang dengan tubuh telanjang dan noda-noda pejuh di perutnya. Tanpa ia sadari seseorang mengintip dari luar kamar. Menatap penuh nafsu pada pemandangan tubuh telanjang Rasyid. Namun kejadian itu tak berselang lama.

Doni datang membawakan gelas dan Tumbler minum berukuran besar berisi air putih dingin lalu memberikan kepada Rasyid.

Setelah berberes keduanya pun keluar dari rumah Doni. Dengan motornya, Doni mengantarkan Rasyid pulang. Sementara di salah satu kamar di rumah Doni, seorang pria tengah bertelanjang bulat duduk di bibir ranjang. Tangannya bergerak memainkan batang kemaluannya sendiri. Pria itu tengah bermasturbasi. Tangannya bergerak naik turun mengocok kontolnya sementara tangan yang lain meremas dan memainkan payudara sendiri. Pria itu tak lain adalah Anggoro,
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Anggoro melakukan onani setelah ia mengintip dan melihat tubuh telanjang Rasyid. Ia memang sudah pulang belum lama. Tepatnya saat persenggamaan Doni dan Rasyid berlangsung. Ia mendapati rumah tampak sepi. Istrinya belum pulang. Dan anaknya tengah di dalam kamar seperti biasanya.