Long wait

318 30 1
                                    

" aku inget semua cyn " Aran menangis dan memeluk Cyintia yang berada di depannya

" nama aku aran , aku harus kembali ke chika pasti dia nungguin aku " Aran menatap wajah Cyintia Ia menngusap air mata aran menggunakan ibu jarinya dan tersenyum merasa ikut bahagia

" ka aran ? akhirnya kamu inget semua ya ka aku bahagia kalo kamu tersenyum gini "

" iya cyn makasih ya udah nyelametin aku , aku berhutang budi sama kamu " Aran terus menatap Cyintia dan tersenyum

Tiba tiba Lampu sorot dari kapal yang menyorot ke arah Aran dan Cyintia
Mereka berdua menoleh ke arah kapal itu  kesilauan

Ternyata kapal itu Tim sar yang ditugaskan Gracio untuk mencari Keberadaan Aran

Aran dan Cyintia berdiri dan menghampiri kapal itu

" siapa ? " tanya aran ke seorang petugas tim sar yang turun dari kapal

" kami semua ditugaskan oleh pak gracio untuk mencari keberadaan anda . dan akhirnya kami bisa menemukan anda di pulau ini setelah beberapa lama kami memcari . anda harus kembali ke keluarga anda pak gracio dan istrinya berharap kepulangan anda "

Mendengar kalimat itu Aran menoleh ke Arah Cyntia dan menghampirinnya.  Aran memeluk Cyintia dengan tulus untuk berpamitan

" aku sangat berterima kasih sama kamu dan ayah cyin makasih udah selamatin aku , aku janji bakal kembali kesini lagi tapi kali ini aku harus pulang , sekali lagi makasih " Aran mencium kening Cyintia

Cyintia menatap Aran dengan tatapan berkaca kaca ia tak mau kehilangan sosok kaka di diri aran jujur dia sangat sayang sama aran

" sesingkat itu aku merasakan kasih sayang seorang abang , aku harap kamu ga ngelupain aku sama ayah ka " cyintia kembali memeluk aran dengan erat

" iyaa cyin aku gabakal lupain kalian titip salam buat ayah aku harus kembali makasih untuk semuanya " aran berpamitan dan mulai meninggalkan Cyintia

Mau tak mau Cyintia merelakan kepergian Aran dia tak bisa apa apa karena dia hanya penolong nya saja tetapi keluarga aran berhak atas aran

Aran juga merasakan kesedihan Cyintia , jujur saja dia juga sayang ke Cyintia sebagai adiknya dan juga ke Ayah Cyintia Dia merasa sangat beruntung bertemu sama orang sebaik mereka

Kapal yang aran naikki mulai pergi meninggalkan Cyintia dan pulau kecil itu

Cyintia menangis dia terduduk lemas di pasir Pinggir pantai Dia merasa sangat kehilangan orang yang ia sayangi

Dia sangat bingung bagaimana reaksi ayahnya ketika tahu kalau aran sudah pergi meninggalkan mereka

.
.
.
.

" Makasihh pak saya segera kesana "

Tuttt

Gracio menutup telepon dari tim sar yang berhasil menemukan Aran

" gimana mas " tanya shani

Gracio memeluk shani dengan bahagia dan meneteskan air mata yang telah lama ia nantikan

" aran ditemukan sayang "

Shani dan Indira menatap wajah Gracio dengan tatapan tak menyangka Akhirnya setelah sekian lama Anak pertama mereka Ditemukan

" serius kamu sayang " Shani meneteskan air mata bahagia tak percaya

" iya serius sekarang juga kita pergi ke Sana "

" iyaa pah kita harus kesana sekarang juga " indira dengan semangat

" kamu siap siap dulu sayang papa siapkan mobil "

Diperjalanan

Mereka tak berhenti bersyukur Shani sangat bahagia anak pertamanya akhirnya telah ditemukan

" aku ga sabar ketemu aran " Shani menggenggam tangan Gracio

Gracio menoleh ke arah shani dan tersenyum manis merasakan bahagia yang ada di raut wajah istrinya

Indira yang berada di bangku mobil belakang ikut bahagia akhirnya keluarganya  kembali utuh

Namun naas tiba tiba saja sebuah Truk muatan besar mengalami rem blong dan menabrak mobil gracio dari arah kanan hingga menyebabkan mobil Gracio terguling

BRUKKKKKKKKK

Suara tabrakan antara mobil dengan truk membuat Kendaraan di sekitar terhenti dan ada yang menyelamatkan korban di dalam mobil yang terbalik

Indira keluar dari pintu mobil dengan keadaaan luka yang tak begitu parah namun terdapat banyak sekali darah yang keluar di tangannya

" MAAHHHH PAHHHHHH " indira berteriak histeris melihat Shani dan Gracio tak sadarkan diri

Ambulance yang sudah sampai Langsung saja membawa Shani dan Gracio ke dalam mobil

Diperjalanan
Indira tak henti menangisi kedua orang tuaanya yang mengalami luka parah shani yang mengalami pendarahan hebat di kepalanya dan juga gracio

Sesampainya dirumah sakit Shani dan Gracio dibawa oleh suster untuk dirawat lanjut

Indira yang masih menangis histeris melihat kedua orang tuanya

" mamahh papahhh " tangisan indira yang membuat Dokter itu menghampirinya

" sebaiknya kamu di rawat dulu,  luka kamu cukup parah "

" tapi dok selamatkan orang tua saya  , saya mohon dok " indira memohon ke dokter itu

" iya pasti kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk keselamatan Orang tua kamu , sebaiknya kamu ikut suster untuk mengobati luka tangan kamu "

Indira mengiyakannya dan mengikuti suster

.
.
.

Disisi lain

Aran sudah tiba di dermaga , ia memandangi tempat itu banyak sekali karangan bunga yang beratas nama kan dirinya dan ada juga fotonya

Salah satu petugas tim sar menghampiri aran dan mengabarkan kecelakaan Papa dengan orang tuanya

" Ran pak gracio dan bu shani kecelakaan saat mau kesini , sekarang mereka sudah di bawa kerumah sakit"

" APAAAAA " Aran berteriak tak menyangka

" sekarang antar saya ke rumah sakit pak "

" baik kita kesana juga "

.
.
.

Indira yang sudah selesai diobati lukanya ia menunggu di depan pintu ruang operasi dimana papa dan mamanya di operasi

Karena kondisinya yang cukup parah Gracio dan shani harus di operasi

Chika menghampiri indira yang terduduk menangis di bangku . Dia kesini dikabarkan oleh indira karena dia tak tahu harus mengabarkan siapa karena dia tak kenal dengan keluara orang tuanya

Chika terduduk di samping indira dan memeluknya. Indira menyenderkan kepalanya di bahu Chika

" kaaa aku ga kuat kalau harus kehilangan mama sama papa aku ga sanggup kalo hidup tanpa orang tua aku lagi ka " indira menangis terisak

"  , aku yakin mama sama papa kamu bakal selamat , kamu harus semangat ya jangan sedih ya ada aku di sini  "

" aku ini emang anak pembawa sial , semenjak kehadiran aku ka aran pergi dan kini mama sama papa kecelakaan "

" kamu jangan ngomong kaya gitu ra , jni semua takdir kita ga tau apa yang bakal terjadi di hidup kita , yang terpenting kamu itu bukan anak pembawa sial stop ngerasa kamu ga berguna di hidup ini "

Indira menatap lama wajah chika dan memeluknya lagi

" makasih ya ka chika selalu ada di samping aku saat aku sedih gini makasih "

" iya ra, kamu udah aku anggap kaya adik aku sendiri kok " chika mengusap air mata dipipi indira











Dia Aran ( CHIKARA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang