Langit dimalam hari nampak sangat gelap ditemani suara ombak laut tempat dimana aran tenggelam . Gadis cantik yang duduk di pinggir pantai merenung ia begitu rindu kepada kekasihnya yang hilang entah kemana
" aran " ujarnya
chika beranjak dari duduk dan mengejar sosok aran dibayangan chika
" ARANNNN " Ia menangis dan terduduk lemas karena yang dia lihat tadi hanyalah halusinasinya
" sampai kapan kamu menghilang sayang, aku yakin kamu pasti masih hidup aku kangen kamu ran " chika menangis terisak
Indira yang melihat chika dari belakang memeluk pundaknya
" ka chika gapapa? aku tau kaka belum ikhlas in kak aran tapi indira ga mau ka chika terus sedih gini ka ". dia mengusap air mata yang menetes di pipi chika
" aran masih hidup kan ? dia masih hidup ra tadi aku liat dari mata kepala aku sendiri " chika terisak
Mendengar kalimat yang keluar dari mulut chika . dia merasa sesak di dada , ingin saja mengeluarkan air matanya namun indira tetap kuat didepan kekasih kakak kandungnya
Indira terus memeluk chika tanpa berkata apapun . jujur saja dia sangat sedih mengapa saat dia kembali ke keluarganya malah kakanya meninggalkan dia
:
:
:
:Suara garpu dan sendok bertabrakan dimana keluarga gracio sedang menikmati makan malam . Sepanjang makan malam mereka hanya ada keheningan karena sejak kehilangan anak pertama mereka Gracio dan shani mulai sering bertengkar dan kini pisah ranjang
" gimana kuliah kamu sayang " shani mencoba memecahkan keheningan mereka
" baik mah cuma ya gitu banyak banget tugas dari dosen yang belum kelar " indira menjawab dengan senyuman manisnya
" papa liat tadi kamu di antar pulang sama cowo " tanya gracio dengan tatapan tak suka
" i iya pah itu cuma temen aku kok " indira menjawab dengan gugup melihat ekspresi gracio yang akhir akhir ini sering marah seperti tak biasanya
" papa sudah bilang kamu gaboleh punya pacar dulu sebelum lulus kuliah paham INDIRA ! " gracio menekankan kata Indira dan mengeluarkan tatapan yang tajam ke anaknya
"maksud kamu apa bentak anak aku , lagian dia cuma temen " shani membela anak perempuan nya itu
" DIAM KAMU " gracio mulai membentak istri kesayangannya itu ia beranjak dari tempat duduknya dan membawa shani kedalam kamar
" SAKITTT " Shani menepis tangan gracio yang telah mengcekram tangannya hingga kemerahan
" AKU GA SUKA KALO KAMU BANTAH SUAMI KAMU SHANI ! " gracio mendorong tubuh shani hingga ia terjatuh ke kasur
" siapa yang bantah hah kamu yang dari kemarin terus aja bikin keluarga kita ga akur kaya gini apalagi kamu sampe bentak indira. aku ga bakal tinggal diam liat kamu nyakitin anak aku GRACIO "
Gracio tak terima ia menarik tubuh shani yang terbaring dan menatap dengan tatapan tajam
" dia aku didik biar ga jadi anak brandalan demi masa depannya aku gasuka kalo ada orang yang bantah aku apalagi didepan anak aku ngerti ! " bisik gracio ke kuping shani sambil mencekik lehernya
tak lama kemudian dia melepaskan tangannya yang mencekik leher istrinya karena shani terlihat tak berdaya
" kamu emang dari dulu ga berubah aku kecewa sama kamu , aku sama indira bakal pergi dari rumah ini karena kita ga akan sanggup hadapin orang temperamental kaya kamu " shani meninggalkan gracio dari kamarnya dan menghampiri indira yang berada di depan pintu kamar
Gracio mengusap kesal wajahnya mengapa dia mengulangi kesalahannya di masa lalu
" sayang cepat kemasi barang² kamu malam ini juga kita pergi dari sini "
" tapi mah kenapa kita pergi " tanya indira gelisah
" udah kamu nurut sama mamah cepat kamu ambil² baju baju kamu " shani menggandeng tangan indira dan menuju kekamarnya untuk mengemasi barang² mereka
Indira tak bisa melawan shani karena dia tau kalau mama dan papanya bertengkar hebat
" cepat sayang " shani membuka bagasi mobil dan menaruh koper mereka kedalam
Indira bukan anak kecil lagi dia tak bisa merengek dan meminta papanya ikut jujur saja ia sangat sedih mengapa mama papanya malah sering bertengkar saat indira kembali
Saat shani hendak masuk kedalam mobilnya dia menghampiri indira yang masih berdiri menghadap rumah besar gracio
" sayang please ikut mamah , papa kamu ga baik buat kamu nak " shani memeluk indira
" tapi kenapa mahh , kenapa saat aku hadir mama sama papa ga pernah akur dan ka aran ninggalin kita kenapa mahh apa aku anak pembawa sial ?!? " indira mengeluapkan semua isi hatinya dan mulai meneteskan air mata
" kamu bukan anak pembawa sial , emang papa aja yang brengsek buat kalian" gracio menghampiri mereka yang masih berdiri di depan pintu rumahnya
" maafin papa , papa selama ini egois sama kamu tapi percayalah papa sayang banget sama kamu , jangan tinggalin papa ya nak " gracio memeluk indira
" aku sayang papa sama mama indira mau kalian stop bertengkar kaya gini apa kalian ga kasihan sama kak aran "
shani meneteskan air matanya begitu juga dengan gracio dia tak kuat menahan kesedihannya ketika mengingat anak pertamanya yang hilang
" aku sama ka chika yakin kalo ka aran masih hidup , aku ga mau kalian terus kaya gini yang aku mau kita cari ka aran sampai ketemu mah pah " indira menatap kedua orang tuanya
mendengar kalimat itu shani menangis dan memeluk indira sangat erat disusul dengan gracio dan memeluk mereka berdua
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Aran ( CHIKARA )
RomanceGiolio Dirgantara Narendra Kapten geng motor besar Valkyries Di jakarta . Punya rasa trauma terhadap Cinta Karena perceraian Orangtuanya dan datanglah Anindyta Chika queenzy Menyembuhkan Trauma terhadap Aran (BXG)