Sedih Atau Bahagia ?

527 45 4
                                    

Di ruangan ICU tempat dimana Selama ini Shani Dirawat yang kini masih Koma . Aran dengan Chika menemani Shani yang masih terbaring tak berdaya  Berharap Kesembuhan mamanya

" mahh sekarang chika udah jadi istri aku , mama pasti seneng kalo dateng ke pernikahan kita . Aku janji bakal jadi suami yang baik buat chika mah , aku kangen sama mama " aran meneteskan air matanya sambil memegang tangan Shani

Melihat suaminya yang Sedang Bersedih Chika langsung mengelus pundak Aran

" sayang kamu jangan sedih gitu ya aku tau kamu kangen banget sama mama kita doain saja kesembuhan mama ya sayang "

Mendengar ucapan istrinya aran menoleh dan memeluk chika

" aku takut mama ninggalin aku chik . cukup papa aja " Chika melepaskan pelukannya dan kini tangan nya berada di pipi aran ia menatapnya

" sayang percaya sama aku pasti mama ga bakal ninggalin kamu dan kita , kan kamu sendiri yang bilang ke aku kalau mama kamu itu wanita kuat aku yakin mama pasti bakal sembuh ran "

Chika mengusap air mata yang berjatuhan di pipi suaminya . Namun Suara Monitor Berbunyi Suara yang paling aran takutkan karena bisa saja shani Meninggalkannya untuk selamanya

Mendengar suara Itu Aran dan chika menoleh ke sumber suara itu dan mereka memanggil dokter untuk mengecek keadaan shani

" dokk please tolongin mama saya dok " aran yang kini panik membuat Suster dan dokter sigap Mengecek Keadaan Shani

" maaf kami akan berusaha untuk pasien mohon anda untuk keluar sebentar " Suster menutup pintu Ruangan ICU

Kini Di lorong depan pintu ruangan ICU Aran Mengusap kasar Wajahnya dan terduduk lemas hampir saja ia tak berdaya
Chika yang melihat suaminya tak baik baik saja ia langsung menenangkan Aran dan memeluknya

" aku takut mamah kenapa² , aku takut mama ninggalin aku " kini aran benar² menangis  dipelukan Chika

Jujur saja ini pertama kali Aran terlihat lemah didepan Chika yang selama ini ia kenal aran adalah seorang yang kuat dan gagah namun jika ada sesuatu yang terjadi kepada mamanya Aran Tak berdaya apalagi Mendengar Suara monitor diruangan Shani

Chika yang kini Menjadi saksi Antara hidup dan matinya Shani mertuanya pun tak bisa menahan tangisannya ia benar² Merasakan kesedihan Suaminya

Ia tak bisa berkata² Ini merupakan kejadian yang pertama kali Chika rasakan . Chika hanya bisa memeluk Aran dan Menenangkannya

Namun dia harus Tetap tegar untuk membuat Aran tetap semangat ia tak mau jika aran Berlarut dalam kesedihannya
ia menatap wajah aran yang kini sembab dan memerah

" sayang dengerin aku , aku yakin mama pasti bisa sembuh , kamu harus kuat sayang inget kamu masih punya indira dia masih butuh kamu dan juga mamah kita doain buat kesembuhan mama sayang " Chika Merapikan rambut aran yang berantakan menggunakan jari jemarinya

" aku takut kalo mama ninggalin kita sayang , indira masih butuh kasih sayang mama , aku takut kalo mama udah ga ada indira sakit hati aku kasihan sama dia dari kecil ga pernah dapet kasih sayang mama sama papa , aku mau mama tetap hidup " aran dengan isakannya menyenderkan kepalanya di bahu Chika

ˏˋ°•*⁀➷

Suasana Dapur Di rumah Terlihat sangat tenang dan damai . Indira dengan Telatennya memotong Daging ayam menjadi Beberapa bagian untuk menu masakannya malam ini. Di temani dengan Playlist Bernadya kesukaannya

Namun Tiba tiba saja hatinya tak enak ia merasa Gundah Dipikirannya Melayang entah  kemana Hingga membuatnya tak fokus Dan dirinya melamun.

" AWWWH " Pisau tajam yang tadinya memotong Daging ayam kini terkena jari telunjuk Indira hingga menyebabkan luka dan keluar darah.

Dia Aran ( CHIKARA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang