BA Chapter 13

167 6 0
                                    

•HAPPY READING•

Kantor polisi

Terlihat New dan Junior berdiam diri menunggu kedatangan Jimmy di sana, tidak ada Mark karna Mark sendiri takut dengan proses autopsi yang membelah bagian tubuh jasad, dan hal itu yang membuatnya mual sekaligus takut untuk menunggu Jimmy, karna ia tau kalau Pak New dan Junior pasti akan melihat langsung proses pembedahan.

"maaf, apa aku terlalu lama?"ucap Jimmy yang baru saja tiba dengan memakai jas dokternya.

"tidak Jimmy, kalau tidak lelah kau bisa langsung memeriksa jasad di ruangan itu"balas New seraya menunjuk ke arah ruangan autopsi.

Mengangguk "tentu, akan ku lakukan segera"ucap Jimmy yang langsung ia memasuki ruangan itu.

Setelah melihat-lihat kondisi jasad Pak Pattya, Jimmy pun mulai membedah dengan di temani oleh Junior.

Junior sebenarnya sedikit mual saat melihat proses pembedahan tapi ia menguatkan diri untuk kasus ini, Jimmy terdiam sejenak saat setelah membedah bagian tenggorokan korban, melihat itu New langsung bertanya apa yang terjadi.

"ada apa?"tanyanya dengan heran, Junior yang kala itu menahan mual pun ingin tau apa yant terjadi tapi ia mengurungkan niatnya untuk melihat lebih lanjut.

"ada sesuatu"balas Jimmy seraya mengorek-orek bagian tenggorokan yang sudah terbelah.

*
*
*
*
*
*
*
*
*

"bagaimana kau menemukan fotonya?"tanya seseorang yang tengah berbicara kepada lawan bicaranya.

Lawan bicaranya terlihat diam sejenak dengan badan yang gemetar seraya menjatuhkan pistol dengan peredam suara di bagian kepala pistol itu.

"tidak.... Aku tidak menemukannya ARGGHHH..."balas si lawan bicara seraya memukul kaca di hadapannya dengan kencang sampai kaca itu pecah.

Seseorang itu langsung terdiam saat lawan bicaranya memukul kaca dengan keadaan yang sangat marah.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

"ini aneh, ini seperti kertas yang di gumpal"ucap Jimmy yang berhasil mengambil sesuatu itu dari tenggorokan Pak Pattya.

"buka itu"suru New seraya mendekati Jimmy yang langsung ia membuka foto itu, tepat saat Jimmy akan membuka keseluruhan foto tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di ruangan tersebut.

Tok
Tok
Tok....
Orang yang mengetuk pintu ruangan itu langsung masuk dan ternyata itu adalah Pawat.

"maaf, apa boleh aku melihat proses autopsinya?"tanya Pawat yang di angguki oleh New.

"tentu saja"balas New, ia pun baru tersadar dengan kondisi Junior yang menahan mualnya.

"kau tidak apa-apa"tanya New yang langsung mendekati Junior tanpa melanjutkan melihat foto yang sudah Jimmy buka itu.

"ti-tidak, a-aku tidak apa-apa Pak sungguh...."balas Junior yang makin menjelaskan keadaanya.

"kalau kau mual sebaiknya istirahat saja, ada Pawat di sini bersama ku"ujar New yang langsung saja Junior keluar dengan sedikit berlari.

"baik, terima kasih Pak"balas Junior sebelum ia benar-benar pergi.

New kembali lagi ke Jimmy melihat foto itu yang terlihat sudah rusak dan tergores.

"argh.. Kenapa ini harus rusak?!"guman New yang membuat Pawat buka suara.

"aku akan memulihkan foto itu sebisa ku"ucap Pawat.

"ya, tapi kau tidak sibuk kan?"tanya New yang di angguki oleh Pawat.

"iya Pak, jangan khawatir aku akan memperbaiki ini"ucap Pawat seraya mengambil foto yang masih di pegang oleh Jimmy.

*
*
*
*
*
*
*
*
*

20.51
Setelah proses yang agak lama itu New beserta Jimmy keluar dari ruangan autopsi dengan Pawat sudah keluar beberapa menit yang lalu dengan foto itu.

"Pak!"panggil seseorang seraya berlari menuju mereka berdua yang baru saja keluar dari ruang autopsi.

"ada apa Mark??"tanya New khawatir, sepertinya ada sesuatu yang mendadak, karna Mark sampai berlari untuk menghampirinya.

"ba-banyakkh re-portehr dan wartawan di-di depan gedung Pak!"balas Mark dengan nafas terengah-engah.

"apa Pawat masih di sini?"tanya New.

"a-ada Pak"bals Mark masih dengan nafas terengah-engah.

"kalau begitu tolong panggilkan dia suru ke sini, dan juga tolong panggilkan Junior"ucap New yang di angguki oleh Mark.

Ia pun segera berlari kembali untuk menghampiri Pawat dan Junior yang berada di lantai atas.

Setelah itu Pawat dan Junior pun tiba dan langsung di suruh New untuk bersama-sama mendekati wartawan dan reporter yang berada di depan gedung.

"jawab pertanyaan mereka secukupnya saja, jika ada yang pertanyaan yang menyinggung aku akan langsung pergi, dan kalian bisa kembali lagi ke sini"ucap New yang di angguki oleh Pawat dan Junior.

Mereka bertiga langsung berjalan mendekati para reporter dengan para polisi lain yang akan menjaga mereka di depan sana.

Diluar gedung.

"Pak permisi, bagaimana dengan kelanjutan kasusnya??"

"bagaimana dengan pelaku??"

"benar kah kalau pelakunya bukan hanya 1?"

Tanya para wartawan itu saat melihat New, Pawat dan Junior yang keluar dari gedung, pertanyaa itu di sertai jepretan kamera dan suara rekaman kamera yang di pakai oleh mereka untuk menyorot para polisi itu.

"tanya satu persatu saya mohon"ucap New.

"Pak, anda sebagai ketua kepolisi bagaimana menindak lanjuti kasus ini?, banyak yang bilang bahwa pelakunya salah satu polisi juga seperti kasus Pak Siwa??"tanya salah satu reporter.

New terdiam sejenak, melihat itu Pawat langsung mengambil alih pembicaraan.

"saya pikir begitu, tapi belum ada bukti kuat bahwa pelakynya dari kepolisian juga"balas Pawat.

"bagaimana dengan kasus korban lain yang terduga terlibat dengan kasus ini?"tanya lagi  reporter lainnya.

"korban lainnya berinisial P, dan belum di pastikan jika ia berhubungan langsung dengan kasus ini"balas lagi Pawat.

"Pak kenapa anda diam saja??, apa karna anda tersinggung dengan pernyataan para warga yang bilang kalau ini berhubungan dengan kasus Pak Siwa?"tanya salah satu reporter yang menuju ke New.

New yang masih terdiam itu pun lalu di bisikan sesuatu oleh Junior.

"Pak, apa kau ingin langsung pergi?, aku akan menjaga mu"bisik Junior yang di angguki oleh New.

"maaf sesi tanya jawabnya sampai sini saja"ucap Junior yang membuat para wartawan dan reporter kecewa dan langsung melontarkam ribuan pertanyaan.

"bagaimana dengan barang bukti Pak??"
"apa tersangka W seharusnya bersalah??, atau dia hanya kambing hitam?"
"siapa yang membunuh korban P? Kalau bukan tersangka W pelakunya?"

Tanya para reporter seraya mengejar New sampai ke mobilnya, sesampainya New terdiam sejenak saat akan masuk kemobilnya.

"maaf, kita lanjut besok saja"ucap New yang langsung masuk ke mobilnya.

Mobil pun langsung berjalan dengan beberapa reporter yang masih mengejar dan terhenti saat New keluar dari area gedung kepolisian.

Junior, Pawat dan para polisi lainnya masih ada di sana pun terus di kejar sampai mereka masuk ke dalam gedung.

"jaga pertahanan jangan sampai ada salah satu reporterpun yang masuk ke sini"ucap Pawat pada para polisi yang menjaga mereka tadi.

Tbc.......
Jangan lupa vote ya kak(⌒o⌒)

Bloody Angel (omegavers)🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang