1. AWAL MULA

29 9 0
                                    

#SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA READERS ❤️
───────────────────────────

LAPANGAN SMA GANDAPURA.

Hari Senin, adalah hari yang paling sangat dihindari dari sebagian siswa-siswi SMA Gandapura, karena mereka harus berjemur ditengah lapangan disaat matahari sedang baru naik-naiknya. Bukan hanya itu saja, mereka harus mendengarkan amanat guru yang sangat panjang dari sabang hingga merauke yang tidak jauh-jauh pasti membahas kedisiplinan, kerapian dan kebersihan.

Dibarisan kelas XII IPS 1 ada deretan enam lelaki berandalan kesayangan BK, ya tiada hari mereka pasti selalu berlangganan dengan ruangan berkramat itu. Namun dibalik kenakalan itu mereka termasuk siswa yang pintar, hanya saja pakaiannya tidak pernah rapi.

"Itu amanat apa pidato anjirr." seru Cakra si lelaki tengil.

"OMG HELLOW, Capek banget, kaya kena siraman rohani emak gue." tambah Genta dramatis.

Cakra Buana dan Genta Adipati, inti Garda yang sangat tengil dan petakilan. Bahasanya tuh gini dimana ada Cakra pasti ada Genta, namun itulah yang membuat Garda selalu ramai kalo ada mereka berdua karena dibikin asikin aja bosss.!

"Lo pada gue ajak ke Wartik kagak mau" sinis Regal.

Regal Janji Kaditula, si Panglima tempur Garda yang memiliki badan besar dan sangat pintar berkelahi.

Wartik, warung titik kumpul milik mak Ipeh yang berada dibelakang gedung sekolah. Tempat mereka kalo mau bolos, tapi biasa hanya anak-anak Garda saja yang nongkrong disitu, karena banyak yang tidak berani menginjakkan kaki kesana takut kalo harus berurusan dengan mereka.

"Yeuuuu, kalo kita bolos nanti si Daksa kena poin, mau lo anak kesayangan Bu Susi dihukum?" Balas Genta.

"Gue udah bilang tadi kalo kalian mau bolos silahkan, tapi gue gak ikut." ucap Daksa cuek.

Daksa Gendawa, cowo dingin yang irit sekali berbicara adalah satu-satunya murid yang sangat pintar dan taat aturan dari teman-temannya itu. Kakeknya juga berkontribusi besar di sekolah ini.

"Gak lah! kalo satu bolos semua bolos, kalo satu ikut upacara semuanya juga upacara ya kan bos?" tanya Cakra kepada ketuanya.

"Berisik lo pada, mau gue bogem satu-satu hah?!" Sewot Aksara marah, yang sedari tadi sudah kepanasan.

"Peace bos peace." balas Cakra nyengir sambil mengangkat kedua jarinya.

"Mampus lo pada, makanya diem, bentar lagi juga selesai." Kala bersuara.

Kala Sadipta Adipala, si lelaki ramah-tamah penuh pesona dan juga memiliki senyum manis yang siapapun pasti naksir kalo melihat. Anak paskib dan wakil Garda, ia juga teman Aksara dari kecil yang selalu satu sekolah dengannya.

****

Suasana kantin hari ini cukup ramai dikarenakan selain hari pertama ajaran baru, siswa-siswi kelas sepuluh juga diajak berkeliling untuk mengenal lingkungan SMA Gandapura.

"Kiw-kiw dedek gemess."

"Anjir cakep banget woi yang pake bandana merah!" seru Cakra heboh sendiri.

"Yang itu juga gak kalah bohay Cak." tunjuk Genta kepada siswi cantik berambut sebahu itu.

Setelah upacara tadi selesai, keenam pentolan sekolah ini memilih ke kantin, karena hari ini freeclass, yang otomatis beberapa guru ada yang tidak masuk mengajar dan ada juga yang sibuk mengurus siswa-siswi baru.

Cakra inti Garda yang sangat lebay dan jenaka itu, yang memaksa mereka semua untuk ke kantin, karena ia ingin ditemani makan siomay keluaran terbaru buatan kang ujang yang manyosss sedappp katanya.

"Mau kemana bos? " tanya Regal kepada ketuanya itu.

"Kepo biskuit" balasnya yang terdengar menjengkelkan ditelinga.

"HAHAHAHA" tawa mereka serempak meledek.

Regal si lelaki yang sering dijuluki 'Biskuit Regal' oleh teman-temannya, karena namanya yang mirip dengan biskuit yang biasa ada diwarung-warung. Selain itu adapula Cakra Buana yang sering di ledek 'Cicak atau Buaya darat' karena ia sangat playboy tingkat kecamatan. Gonta ganti pacar dan suka bikin anak orang nangis. Hmm belum kena karma maneh yaa Cak.

****

"Itu punya gue."

Berbalik menghadap seseorang dibelakangnya, "Terus?" tanya Aksara datar.

"Ya ngapain lo ambil yang bukan hak lo? Gue sudah lama antri, dan nunggu pesanan gue dari tadi." balas Sahara marah.

Sahara Melophile Adiatmaja, The Queen Of Fisika, si gadis cantik yang memiliki bulu mata lentik dan suara yang khas, serta memiliki prestasi segudang. Sahara panggilanny,  namun dijuluki 'Ratu Fisika' karena kepintarannya terhadap fisika.

"Lo pesan lagi aja nanti gue bayarin sekalian." ucapnya sambil mengeluarkan uang lalu memberikannya kepada penjual.

"Gue gak miskin!" Sarkas Sahara.

"Oh." Cuek Aksara, lalu bergerak hendak pergi.

"Manusia gak tau diri!" teriak Sahara.

Lelaki berbadan besar yang menggunakan slayer putih dikepalanya itu berbalik dan langsung menghampiri Sahara dengan tatapan nyalang, yang siap untuk memangsa.

"Ulangi." Suruhnya.

"Apa? Iyakan? Lo emang gak tau diri, mentang-mentang lo punya kuasa di sekolah ini, lalu seenaknya lo ngambil punya gue, dan lo gak liat banyak yang antri juga hah?!" teriak Sahara marah, kepada lelaki berslayer itu.

"Dan jangan karena lo ketua geng yang berpengaruh disekolah ini, gue bakalan takut sama lo, GAK AKAN! tambahnya.

"Kalo cowok udah gue abisin lo!" ujar Aksara marah.

"Sekalipun gue cowok gue juga gak bakalan takut dan tunduk sama orang kaya lo!" balas Sahara tajam.

"Cewek sialan."

PLAKK!

Tamparan yang terdengar nyaring ditelinga para manusia yang berada di kantin, menyaksikan betapa terkejutnya melihat Ratu Fisika itu berani menampar ketua Garda, yang terkenal sangat berpengaruh di Smagan ini.

Jangankan untuk menampar, berselisih dilorong pun mereka enggan, karena takut harus berurusan dengan Garda. Tapi kali ini baru pertama kali ada yang berani menampar Aksara didepan banyak orang, dan sekaligus di saksikan langsung dengan inti Garda.

"Jaga omongan lo Aksara Dewa Bintara." ujar Sahara lalu pergi keluar dari area kantin.

****

#HALO GIMANA READERS SERU GAK ? LANJUT GAK NIH ? JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA ❤️

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang