Ribuan tentara kemerdekaan Indonesia kembali berdiri bersama sambil mengangkat senjata untuk melindungi Indonesia, mengusir para penjajah dari negeri tercinta. Dengan semua rasa sakit akan kehilangan orang yang dicintai membangkitkan rasa optimis, akan ada hari indah tanpa pertumpahan darah dan air mata, hidup damai di tanah air sendiri tanpa ketakutan, semangat untuk meraih kebebasan penuh.
Tanpa disadari perasaan dari ribuan pejuang akhirnya berhasil memanggil sosok pelindung Nusantara, bukan sbg sosok nyata tapi berupa spirit yg secara perlahan membentuk sosok Garuda yg membentangkan sayapnya dengan megah di belakang tentara Indonesia. Tentara penjajah bisa melihat sosok megah itu menatap mereka dengan tajam, sayapnya yang terbentang sempurna menutupi cahaya matahari hingga mengakibatkan perasaan dingin.
"Inikah yang dinamakan Garuda?" Perasaan takut dan terintimidasi muncul saat penjajah merasakan tanah bergetar ketika Garuda mengepakkan sayapnya sebelum kemudian terbang begitu tinggi ke langit.
"Merdeka!" Suara dari tentara Indonesia menyadarkan penjajah pada kenyataan.
Jelas apa yang mereka lihat hanyalah sebuah imajinasi belaka, tapi sedikit yang mereka ketahui bahwa Garuda itu bukanlah imajinasi belaka karena sosok itu telah merasuk ke jiwa pejuang.
Apa yang Tentara Belanda tau pasti saat itu adalah senjata dan tank canggih yang mereka miliki tidak mempan terhadap pejuang Indonesia. Rasa gatal dan frustasi mulai menggerogoti ketika sekali lagi bendera Merah Putih diangkat ke langit, terus berkibar meskipun orang yang membawa sebelumnya telah tumbang. Darah menodai warna putih bendera, hanya menjelaskan betapa kuat dan keras kepalanya tentara Indonesia untuk merdeka.
Tubuh tak bernyawa tergeletak di tanah, tank canggih itu terdiam ditempat karena telah kehilangan semua pengemudinya. Beberapa tentara yang tersisa pergi kocar-kacir karena takut. Mereka telah diserang habis-habisan hingga menyisakan rasa malu karena kekalahan sudah didepan mata.
Lagi, sosok itu kembali muncul. Garuda mendarat di belakang tentara Indonesia, kepala makhluk itu menunduk sejenak untuk melihat semua orang yang telah gugur, matanya memancarkan kesedihan namun kemudian berubah menjadi lembut ketika melihat pejuang yang masih berdiri tegak dengan bendera merah putih berkibar. Sayapnya yang masih terbentang mulai melengkung seolah tengah memeluk tentara di depannya.
Akhirnya penjajah mulai mengerti apa itu Garuda setelah sebelumnya mentertawakan makhluk mitologi ini. Inilah sosok yang telah melindungi Nusantara sejak dahulu kala, selalu bersemayam di jiwa setiap warga negara.
"Inilah Garuda" ucap penjajah tanpa ada keraguan, berlutut dengan pasrah saat menatap mata tajam Garuda seolah menyampaikan pesan bahwa tidak ada yang bisa menyentuh apa yang telah dia lindungi selama ini.
"Merdeka!" Suara itu terdengar lagi, sekarang penjajah mengetahui bahwa negara ini tidak akan menjadi milik mereka. Tidak jika Garuda terus berdiri dengan agung di bumi Nusantara.
Versi ke-2 dari Guardian of Nusantara tapi lebih singkat. Inti ceritanya masih sama, sayang aja gak dipost juga disini, hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guardian of Nusantara
Short StoryDi ujung bumi sana, ditengah rimbunnya hutan indah terlihat sepasang mata bersinar. Dedaunan bergerak tidak menentu saat sepasang sayap mulai bergerak sebelum kemudian beberapa pohon besar tumbang ketika makhluk itu benar-benar terbang menuju langit...