2.8

1K 136 28
                                    

"Sa, nanti mas ada rapat sama seseorang, tapi sebenernya mas males banget, jadi gimana ya?"

Setelah pintu ruangannya dibuka dengan tiba-tiba Aksa doangakan kepala, naikan sebelah alisnya mengenai pertanyaan yang Arlan layangkan barusan.

"Males nya itu kenapa?"

"Muak aja liat muka orangnya."

Bisa Aksa lihat betapa malasnya ekspresi laki-laki yang baru saja curi kecupan pada keningnya itu, Aksa terkekeh lalu kembali ketikan sesuatu pada layar kompternya.

"Males itu ada alasannya gak sih? Apa karena dia kalo bahas proyek suka melenceng jadi ngomongin pengeluarannya sebulan berapa karena buat foya-foya, atau karena dia sombongnya selangit kayak orang yang gak pernah pijak bumi lagi."

Sekarang Aksa sudah hadapkan tubuh sepenuhnya pada Arlan. Menunggu jawaban atas malas yang Arlan punya.

"Kamu kalo tahu siapa orangnya pasti males juga deh."

"Siapa sih, mas?"

"Dengga."

Aksa diam sejenak lalu bulatkan mulutnya, ia terkekeh kemudian, "Harus prefesioanl ya mas kalau kerja, urusan pribadi jangan di bawa ke pekerjaan begini, lagian juga kan itu masa lalu, gak perlu di inget lagi."

"Tapi liat muka nya pengen aku tonjok. Dulu gak sempet soalnya, kan kita belum deket, bahkan kamu belum tau kalo aku itu ada dunia."

Aksa lagi-lagi terkekeh, "Kata siapa? Orang kita satu SMA, kamu kan Ketos ku dulu."

"Iya, kan cuman sebatas itu aja."

Tawa Aksa terdengar kembali setelah Arlan selesaikan kata-katanya, "Kok bisa rapat sama dia?"

"Kerja sama, kalau bukan karena kamu bilang profesional aja mana mau aku kerja sama sama orang yang udah jadi salah satu yang buat kamu sakit hati." Dengusan terdengar dan itu buat Aksa tersenyum tipis mendengarnya.

Sebenarnya Arlan bukanlah tipikal orang yang pendendam, tapi jika itu berkatain dengan seseorang yang ia sayangi, rasa benci Arlan melebihi rasa benci dari orang itu sendiri.

"Hari ini ya rapatnya?"

"Iya, jam 2 siang. Kamu gak usah ikut ya."

"Okay."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] Semua Aku Dirayakan | Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang