2.9

881 114 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- - -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- - -

Wila jadi pihak yang paling kesal ketika mengetahui sang saudara satu-satunya yang ia punya itu berniatkan untuk menyusul, malah bukan hanya niat tapi memamg benar-benar menyusul karena kemana pun Aksa pergi, Arlan akan selalu mengekori.

"Gak jelas banget! Ih kesel!" Wila memberut, ekspresi wajahnya kesal bukan main. Tapi ya mau bagaimana lagi, kalau di tolak malah tambah jadi buat masalah baru kembali.

Untuk yang satu ini, Aksa akui bahwa Arlan punyai kebiasaan yang sama dengan mantannya dulu, kalau boleh, Aksa ingin membahas masa lalu sedikit, ok?

Dulu kemanapun Aksa pergi Air memang selalu menemani, katanya selagi bisa ia akan temani. Tapi kalau Arlan ini, bisa tidak bisa nya laki-laki itu Arlan tetap ikut kemana Aksa pergi.

Malah Aksa yang terkadang kesal sendiri, dia kan juga mau me time! Tapi apalah daya, ada tak ada nya Arlan sama saja, karena pemuda itu akan tetap merecoki dirinya lewat chat-chat yang laki-laki itu kirimkan.

"Aku bisa sendiri, gak mau bergantung sama orang lain, mas!"

"Ya memang bisa, tapi aku tetep mau temenin. Apa guna nya aku ada di hidup kamu kalo gak bisa cuman sekedar nemenin?"

Bahkan kata-kata Aksa yang ucapkan tak mau bergantung dengan orang lain Arlan jawab dengan kata-kata yang berhasil buat Aksa bungkam.

"Aku gak akan kayak mantan mu itu, kalau dari awal sudah yakin mau temani kemanapun kamu pergi, sampai akhir juga seperti itu. Kamu gak perlu khawatir, karena aku yakin di dalam hubungan kita ini aku yang paling takut kalau kamu tinggalin."

[END] Semua Aku Dirayakan | Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang