[Berdasarkan kisah nyata penulis. Unsur kata-kata dalam cerita ini bersifat pornografi, hanya kalangan dewasa!]
Hai, namaku Panji. Mempunyai usaha fotocopy dan selama setahun terakhir aku menjalani profesi sebagai tukang pijat atau di daerah kami namanya tukang kusuk. Paras ku tidak tampan namun juga tidak jelek, namun dengan postur tubuh yang lumayan tinggi dan badan yang tergolong atletis (menurut ibu-ibu yang pernah kutemui) mungkin menjadi daya tarik sendiri bagi wanita-wanita yang memiliki hasrat terpendam.
"Hasrat terpendam wanita", kata dalam tanda kutip tersebut merupakan hal yang sebelumnya tak pernah ku bayangkan. Biasa aku hanya mendengar dari orang-orang namun tak pernah melihat ataupun mengalami/merasakan adanya hal tersebut. Aku mengetahui hal itu sejak pertama kali bersetubuh dengan wanita berumur 40an dan juga wanita karir yang sangat liar. Mengapa demikian? Aku pertama kali bersetubuh dengan orang yang sedang mengetik surat terkait masalah perceraian, dimana ia sampai bercerita jika suaminya berselingkuh. Sampai-sampai ia memperlihatkan kepadaku foto-foto dari wanita yang berselingkuh dengan suaminya. Foto-fotonya vulgar bosku, sangatlah vulgar! Memperlihatkan tubuh yang tanpa busana dengan pose nakal. Dan yang parahnya, saat aku sedang menscrol foto-foto itu, muncul lah foto dimana wanita sedang mengangkang dan memfoto daerah vaginanya sendiri. Tubuh dalam foto itu beda dari yang sebelumnya dan aku menanyakan pada wanita tersebut, namun ia langsung mengambil HP dan mengatakan jika itu adalah tubuhnya. (Lengkapnya baca kisah pertamaku: CALON JANDA DAN TUKANG FOTOCOPY).
Atas dasar itulah kenapa aku mulai menekuni profesi pijat. Disamping dapat meraba tubuh wanita yang dapat memuaskanku tersendiri, bayarannya itu sangatlah fantastis. Jujur saja, selama setahun, dimana uang hasil dari profesiku memijat yang selalu ku tabung, kini jumlahnya berkisar setidaknya di 50jutaan dengan harga 80-150ribu perjam tergantung jarak lokasi rumah klien.
Nah masuk ke kisahku yang akan ku utarakan saat ini, aku berkenalan dengan wanita tersebut saat ia ke toko fotocopy ku. Saat itu ia mengetahui dari temannya bahwa aku pandai dan lihai dalam memijat. Setelah memberikan nomor HP ku, wanita itu langsung pergi. Saat ke toko, ia memakai pakaian yang sangat tertutup. Pakaian yang ia kenakan gamis yang lumayan lebar dimana aku tidak dapat memperkirakan postur tubuhnya. Seperti biasa aku pun tidak terlalu berfikir dapat merasakan tubuhnya lebih karena sudah banyak wanita seperti itu yang ku pijat biasanya selalu ditemani oleh anak atau suaminya berada didekat kami. Pernah sekali aku dapat memijat dan bersetubuh dengan wanita yang pakaiannya tertutup, namanya Kak Yanti dan ia merupakan tetangga yang rumahnya hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumahku. Itu pun terjadi secara singkat dimana saat ku pijat sebelumnya ia mengenakan legging panjang. Namun dimalam itu, suaminya merokok keluar rumah dan kak yanti pun hanya memakai legging pendek dan yang ironi lagi ia tidak memakai CD di balik leggingnya itu.
Kak Yanti saat itu seperti memang ingin dipuaskan, terbukti karena ia mengatakan padaku jika urut di bagian pantatnya dulu berhubung suaminya diluar. Dan juga ia ingin aku menyentuh area bibir vaginanya saat itu diikuti dengan desahan orang yang keenakan, padahal di dekat kami ada anaknya sedang menonton tv yang membelakangi ku. Aku pun menusuk penisku ke liang kewanitaannya saat itu. Namun aku tidak dapat mencapai klimaksku saat itu karena saat terdengar suara suaminya masuk, aku langsung mencabut dan kak Yanti langsung menarik leggingnya dan berkata padaku agar mengurut bagian kakinya. Nah itulah pengalaman memijat wanita yang memakai pakaian sangat tertutup yang pernah kualami. Banyak juga wanita lainnya namun kebanyakan aku mengurut hanya sampai betis atau sebatas paha saja lalu lanjut ke bagian badan. Bahkan biasanya ada anak atau suaminya yang menemani kami.
Nah untuk bu Sarah, wanita yang datang ke toko saat itu dan juga aku memberikan nomor HP ku padanya. Sekitar pukul 3 bu Sarah menelponku dan mengatakan kapan aku bisa ke rumahnya.
"Kalau malam ini udah ada janji buk, malam besok juga, malam sabtu masih kosong, gimana?", kataku padanya melalui telepon. Oh ya, hari senin sampai sabtu aku hanya melayani urut dari jam 8 malam sampai jam 10. Kecuali hari minggu, aku bisa datang siang sampai malam. Biasanya perhari hanya seorang karena kebanyakan aku urut suami dan istri atau anak serta tetangga mereka sekalian. Kalau hari minggu bisa sampai 5 orang tergantung jarak rumah klien. Kadang ada juga permintaan khusus dari klien langganan ku, kadang jam 4 sore aku sudah kerumahnya walaupun hari senin-sabtu. Dan biasanya mereka memberikan jerih lebih karena mengetahui jika aku memiliki profesi lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pijat Syariah?
Short Story[21+, Mengandung kata-kata yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan dewasa] Hai, seperti yang udah kalian ketahui dari kisahku sebelumnya, aku hanyalah seorang pemuda dari kota yang tidak terlalu besar dan sedang merintis usaha fotocopy dan percetak...