Semua berawal dari misi penyelamatan power sphera. Adu du seperti biasanya tak jera dalam upaya mencuri Ochobot dari hak kepemilikan Boboiboy.
Dalam rangka itu pula lah, regu pahlawan mengejar Adu du. Hal yang paling merepotkan ialah persenjataan Adu du yang selalu di-upgrade, alien berduit yang selalu mengalami kerugian besar karena besar modal awalnya tak dapat ditutupi dengan hasil usahanya itu rela berhutang kesana-kemari demi melancarkan rencana abal-abalnya.
Boboiboy tentunya tak mengalami masalah dalam menghadapi Adu du. Begitupun dengan regu pahlawan lain yang menghadapi Probe. Sedangkan (Nama), ia dimintai tolong oleh Nutt untuk menguji coba tembakan laser pemusnah yang telah diciptakannya dengan sepenuh hati. (Nama) yang bertarung dengan persenjataan tentunya dengan senang hati menyanggupi permintaannya. (Nama) senang saat dijajani senjata bela diri.
Pelatuk pistol berukuran setengah dari tubuh (Nama) ditarik, (Nama) tidak tahu bagaimana fatalnya dampak tembakan tersebut, maka dari itu, (Nama) mengarahkan moncong senjata ke si robot raksasa berwarna ungu. Begitu perintah untuk menembak diterima, pistolnya memuat beberapa program yang dijalankan dengan kebijakan mandiri. Sebelum akhirnya pancaran sinar berwarna merah menusuk lurus ke sepanjang arah pandangan senjata diarahkan.
Probe- robot yang dibidik oleh (Nama) hancur lebur dikarenakan ganasnya daya tembak dari pistol laser itu.
Bahkan, tanah pelindung yang didirikan Boboiboy Gempa untuk melindungi korban ditembus dengan mudah. Menghilangkan nyawa dari para manusia yang diselamatkan dalam sekejap mata. Gempa yang menyaksikan pemandangan itu berubah pucat, shock yang melandanya membuatnya bertukar kembali menjadi Boboiboy.
Seolah waktu terhenti, para regu pahlawan memandangi pemandangan mengenaskan itu dengan perasaan ngeri. Darah yang terciprat keluar dari tubuh manusia yang terbelah menjadi dua bagian mengundang perasaan mual. Korban jiwa bukan hanya sekedar satu dua orang, melainkan mungkin sekitar ratusan penduduk banyaknya. Karena Adu du menjadikan manusia yang berlalu lalang sebagai sandera dengan persenjataan canggihnya.
Pemandangan yang mengerikan.
Tak pernah sekalipun para regu pahlawan mendapati pemandangan se-mengerikan ini. Ratusan populasi manusia tewas dalam kedipan mata, tepat di hadapan mereka- yang men-cap diri mereka sebagai Hero penyelamat bumi.
Pada saat semua perhatian regu kepahlawanan yang lain mengarah pada pemandangan mayat-mayat yang berlumuran darah, Boboiboy mengalihkan pandangannya. Ia tak kuasa membendung perasaan cemas, karena membiarkan orang-orang tersebut mati mengenaskan, secara tak layak.
Dari ekor matanya, Boboiboy dapat melihat (Nama)- sang pelaku yang masih memegangi senjata pembunuhannya. Boboiboy mengangkat wajahnya agar dapat melihat situasi (Nama). Karena sedari awal, (Nama) tidak sekalipun berusaha menghalau Adu du. (Nama) sibuk dengan urusannya sendiri.
Terlihat begitu jelas, (Nama) juga, memandang pemandangan mengenaskan itu dengan raut muka bersalah. Wajahnya pucat pasi dengan deru nafas yang semakin cepat.
(Nama) tidak bermaksud begitu. Boboiboy yakin akan hal itu, (Nama) tidak merencanakan pembunuhan massal ini. (Nama), bukanlah orang jahat.
Malangnya, Adu du yang kehilangan robot ungu kesayangannya itu bagai menambah bara ke luapan api. Adu du menuduh (Nama), mencaci makinya karena telah menjadi pembunuh berdarah dingin yang lebih kejam dari Adu du- si penjahat yang seharusnya.
Sejak saat itulah, (Nama) berhenti menampakkan diri. (Nama) pergi tanpa kabar, tak meninggalkan sedikit jejak pun untuk dihubungi.
BRUKKK!
"MENGHINDAR, BOBOIBOY!" Fang berteriak. Tangan bayangnya menyeret Boboiboy dari posisi tempatnya berdiri, membuat Boboiboy jatuh menduduki tanah.
"Aduh..." Boboiboy baru tersadar dari lamunannya begitu rasa sakit menghantam rubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hero Malaya, Different Path | Boboiboy x Reader
ФанфикSebuah cerita fiksi Boboiboy x Reader | Para manusia membutuhkan pahlawan dari serangan kubu jahat. Tetapi, bisakah pahlawan selalu melindungi manusia-manusia lemah yang membutuhkan perlindungan? Seorang pahlawan terlahir sebagai manusia, diharapkan...