2. Balapan

36 25 15
                                    

Kavin memarkirkan motor di halaman rumahnya. Melepaskan helm full face nya, melirik sekitar yang terlihat sepi, hanya ada mang didit yang tengah jaga sore hari ini.

Kavin menghampiri mang didit yang sedang membaca koran "Mang, ayah belum belum?" tanya kavin dengan sopan

Mang didit mendongak lalu berdiri "Eh aden, belum den. Biasalah, tuan pulang malem hari ini katanya" mang didit adalah satpam yang telah bekerja dengan keluarga Kavin selama dua belas tahun lamanya.

"Oh, kalo gitu avin masuk dulu ya mang"

"Iya den"

Kavin melangkahkan kakinya menuju pintu rumah, membuka pintu lalu melepaskan sepatu yang ia kenakan kemudian ia taruh di rak sepatu yang berada di pinggir pintu

Berjalan memasuki ruang tengah dengan helm yang ia tenteng. Melirik sana-sini yang terlihat sepi. Menyimpan helm nya di meja ruang tamu lalu dirinya berjalan ke arah dapur untuk menemui bundanya.

"Bundaaaa ... Avin udah pulanggg ..." teriak kavin saat berjalan memasuki dapur

Melihat bundanya yang tengah fokus memasak dengan celemek yang berada di tubuhnya

"Bundaaa" Kavin berjalan mendekat

Bundanya tidak menjawab, bahkan menoleh saja tidak

Kavin menepuk pundak sang bunda, kemudian bundanya menoleh dan memberikan senyumannya yang teramat manis.

"Bunda kok ga jawab"

"Apa?" bunda menggerakkan tangannya

Kavin mengerutkan alisnya, melirik telinga sang bunda, Kavin menepuk jidat saat melihat bunda tidak memakai alatnya 'pantesan' batin kavin

"Aku dari tadi manggil bunda, tapi gak di jawab" kavin menggerakkan tangannya

Bunda terkekeh "Bunda lupa pake alatnya"  bunda menunjuk telinga, memberi tahu kavin

Kavin mengangguk "Kenapa di lepas?" 

"Bunda habis mandi, lupa di pasang lagi"

Kavin membulatkan mulutnya membentuk huruf 'O'

"Bang ken, belum pulang?"

Bunda menggeleng "pulang telat, katanya"

Kavin mengangguk "Aku ke atas dulu, mau bersih-bersih"

Bunda mengangguk dan memberikan 'oke'

Kavin berjalan menuju tangga lantai dua letak kamar dirinya dan abangnya berada

Kavin memiliki seorang abang, mereka hanya beda lima tahun. Abang kavin tengah kuliah, dirinya mengambil jurusan kedokteran. Cita-cita nya ingin menjadi dokter, agar bisa menyembuhkan orang-orang yang sakit dan bisa merawat keluarganya

Kenzo Raja Baskara, abang dari Kavin Mahatma Baskara dan anak pertama dari keluarga baskara. Kenzo adalah sosok yang harmonis dan lembut, dirinya sangat dewasa juga sangat tampan.

Nikolas Baskara, ayah dari kedua anaknya dan juga suami dari Sarah Azhari. Nikolas sosok yang tegas, tapi juga lembut dan penyayang kepada keluarganya. Dia pekerja keras, tapi dirinya selalu punya waktu untuk keluarga tercintanya.

Sarah Azhari, ibu dari kedua anaknya dan juga istri dari Nikolas. Sarah adalah seorang tunarungu akibat kecelakaan lalu saat dirinya berumur tujuh belas tahun. Kecelakaan yang menyebabkan sarah patah semangat dan memikirkan rencana bunuh diri. Sarah sempat melakukan bunuh diri dengan cara berdiam diri di tengah jalan, tetapi rencananya gagal oleh seseorang yang menarik dirinya menjauh dari jalanan yang sangat ramai

Koneksi Tanpa Suara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang