1. Pertemuan Pertama

77 41 22
                                    

SMA Galaxy pagi ini tengah melaksanakan upacara bendera di hari senin. Seluruh siswa-siswi mengikuti kegiatan di pagi hari ini. Tiga puluh lima menit telah berlalu begitu juga dengan kegiatan upacara ini. Semua siswa-siswi berbondong-bondong memasuki kelas mereka masing-masing

Namun, berbeda dengan ketujuh siswa yang kini tengah berada didalam ruangan yang keramat, mendapatkan ceramah dari guru BK. Bukan sekali dua kali mereka selalu melanggar aturan sekolah, hampir setiap harinya mereka melakukan kesalahan. Bahkan guru-guru sudah angkat tangan dengan mereka semua.

Kasus mereka tidak jauh dari membolos pelajaran, terlambat datang dan menjahili guru. Tetapi mereka bertujuh adalah murid pintar yang salah pergaulan, mereka bertujuh sering mengikuti lomba apapun itu dan seringkali mendapatkan piala beserta piagam dari lomba yang mereka ikuti.

Piala-piala beserta piagam yang terpajang di kantor guru rata-rata milik mereka bertujuh. Entah hasil dari lomba futsal, basket, badminton, karate, musik, voly, maraton. Itu semua hasil dari mereka bertujuh. Sayangnya kelakuan mereka memang membuat para guru darah tinggi.

"Kalian lagi ..." Pak Bonang mondar-mandir memperhatikan ke tujuh muridnya yang sudah biasa dirinya tangani

"Kenapa kalian bisa di hukum barengan?"

"Kita kan bespren poreper pak" Riky menjawab dengan alis di naik-turunkan

"Kamu!" Pak Bonang mengarahkan penggaris panjang nya kepada Riky

"Menjawab saja! bila saya bicara, cukup dengarkan saja!"

"Paham?!"

"Paham pak" Mereka menunduk

"Kira-kira ... hukuman apa yang harus saya beri pada kalian" Pak Bonang mengetukan penggaris panjangnya pada kepala mereka satu persatu

Adit Mendongakkan kepalanya
"Jangan di hukum aja pak" Adit menampilkan cengiran nya

Pak Bonang menatap Adit dengan tatapan tajam. Adit kembali menunduk. Juna yang berada disebelah Adit menyenggol lengannya

"Bercanda mulu lo!" bisik Juna

"Yaelah, biasanya juga lu suka gitu"

"Ekhem!" pak Bonang berdehem

"Kavin, Raka dan Ajay, kalian membersihkan perpustakaan sampai jam istirahat"

"Riky dan Tama, kalian membersihkan halaman belakang sekolah"

"Terakhir, Juna dan Adit, kalian membersihkan toilet laki-laki sampai bersih"

"Loh pak, kok kita kebagian yang bau-bau" protes Juna

"Apa?! tidak mau?! kalau begitu bersihkan seluruh halaman sekolah!" Pak Bonang menatap tajam Juna

Adit menyenggol lengan Juna
"Tuh kan! jangan protes anjir"

"Nggak pak, saya dan juna siap membersihkan toilet laki-laki"

"Sampai kinclong kayak kepala bapak" Lanjut Adit dengan tertawa, meledek pak Bonang yang tidak memiliki rambut

"Mau saya tambah hukuman nya?!"

"Nggak pak! saya bersihkan sekarang, permisi." Juna menarik tangan Adit lalu pergi menuju toilet laki-laki

Semuanya tengah menahan tawa

"Ngapain masih disini?! kerjakan hukuman kalian!"

"Baik pak!" Akhirnya mereka semua pergi dari ruang BK

******

"Buset dah ...." Adit menggelengkan kepalanya saat melihat toilet paling ujung yang sangat kotor

Koneksi Tanpa Suara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang