1. AWAL

119 25 168
                                    

Seorang laki-laki tinggi, sedikit kurus, dengan kondisi babak belur itu berlari menghindari kejaran para laki-laki bertubuh besar di belakangnya.

Namanya Joe. Dia pintar meramal hidup seseorang. Joe dulunya sangat terkenal di kalangannya. Namun, ketika ia berurusan dengan hutang. Ia menjadi kesusahan. Itu dikarenakan saudaranya yang melimpahkan semua hutang itu padanya. Joe sangat membenci saudaranya yang kabur entah kemana.

Langkah kakinya sampai di beberapa perumahan warga, dan dia bersembunyi di sebuah kandang kuda. Joe sangat ketakutan ketika orang-orang itu melewatinya.

"Cepat temukan dia! Jangan biarkan dia kabur! Kalau perlu bunuh saja peramal sialan itu!" seru salah satu pemimpin dari orang-orang itu.

Setelah dipastikan mereka pergi. Joe pun keluar dari persembunyiannya. Laki-laki itu sempat menghela napas lega. Namun, baru saja akan melanjutkan aksi kaburnya, seseorang memukul belakang kepalanya dari belakang menggunakan benda tumpul dengan cukup keras.

Joe tidak sadarkan diri.

Laki-laki itu terbangun dari pingsannya. Ia masih merasakan kepala belakangnya berdenyut akibat pukulan keras yang diterimanya. Namun, ketika ia membuka mata sesuatu telah menghalangi di penglihatannya. Seolah itu seperti kain berwarna hitam yang terbungkus di kepalanya. Ia juga merasakan tangan dan kakinya terikat.

"Le-lepaskan! Lepaskan aku! Hei!" seru Joe memberanikan diri.

Tiba-tiba seseorang membuka penutup kain dari kepalanya. Joe terkejut melihat seorang laki-laki dengan jubah hitamnya berdiri di hadapannya.

"Siapa kau?!" tanya Joe. Ia tak mengenal orang itu.

Pria itu mengangkat dagu Joe. "Selamat datang di tempatku."

Joe ketakutan. Pria itu terlihat menyeramkan dengan seringaian yang begitu lebar. Apa yang dia mau darinya?

"Lepaskan aku! Aku mohon!" Joe memohon.

Namun, bukannya merasa iba, pria itu menyuruh beberapa bawahannya untuk menyiksa Joe. Mereka menekan kaki Joe dengan menggunakan kayu besar.

"Aaaargh! Se-selamatkan a-aku. To-tolong aaaargh ...." Joe kesakitan. "A-aku akan melakukan apa yang kamu inginkan. To-tolong hentikan!"

Pria itu tersenyum smirk. Lalu ia meminta bawahannya untuk menghentikan siksaan mereka pada Joe. "Aku dengar kau peramal yang hebat. Aku ingin kau meramalku."

"Ba-baiklah Tuan. Akan saya lakukan." Joe menghela napas dan menutup matanya. Laki-laki itu terdiam dan mulai menerawang.

Setelah beberapa menit berlalu, Joe membuka matanya. "Kau akan hancur di tangan ketujuh pemuda. Kekuasaan mu akan lenyap setelah mereka lahir. Mereka berasal dari negeri Selatan. Takdirmu hancur di tangan mereka," ucapnya.

Pria itu membelalakkan matanya, ia terlihat marah. "Tidak mungkin. Omong kosong macam apa itu hah?!"

Joe kembali disiksa, membuat laki-laki itu kembali berteriak ketakutan. "Tapi aku tahu bagaimana untuk mencegahnya, Tuan!"

Pria itu bertanya dengan tatapan penuh emosinya. "Apa itu? Katakan!"

"Hancurkan negeri Selatan itu. Walaupun kau harus menghancurkan saudaramu sendiri."

✨✨✨

Hari yang cerah di Kerajaan Starwhisper. Ketujuh anak kecil bermain bersama dan saling bersenda gurau. Pangeran Nam kecil menghampiri ibunda dengan membawa sebuah lukisan bunga Krisan yang begitu mirip dengan aslinya. Sang ibunda senang dan kagum. "Kamu sangat berbakat, Nam. Ibu sangat menyukainya. Apakah ini untukku?"

The Seven Prince Of South Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang