4. PERSIAPAN

54 15 116
                                    

Gohan tengah sibuk mengurus sesuatu dengan menggunakan bambu yang sudah ia potong dan ukur dengan sedemikian rupa. Pria itu lalu tak menyadari keadaan Jack yang datang menghampirinya.

"Ayah."

Gohan mendongak menatapnya. "Oh, kau Jack."

Jack meletakkan segelas teh di atas meja. Lalu menghampiri Gohan. "Ayah, berhenti dan minumlah."

Gohan tersenyum. Pria itu datang menghampiri Jack dan duduk di kursi depan rumah itu. "Terima kasih untuk tehnya, nak."

Jack mengangguk. "Aku memetiknya langsung dari sumber terpercaya. Kau menikmatinya?"

Gohan terkekeh lalu mengusap surai hitam panjang milik Jack. "Kau semakin pandai membuat minuman. Kau selalu belajar dari ayah."

Ketika Gohan hendak pergi melanjutkan kegiatannya. Jack menahannya. "Ayah, ada yang ingin aku bicarakan padamu," ucapnya.

Gohan mengerutkan kening. "Tentang apa? Sepertinya serius?"

"Tentang pangeran Nam. Bisakah kau mengijinkannya pergi untuk mencari saudaranya?"

Gohan mengubah ekspresi wajahnya yang semula tersenyum menjadi datar kembali. Laki-laki itu nampak tidak menyukai ucapan anaknya.

"Tidak akan pernah."

Jack menahan Gohan yang hendak pergi. "Ayah, aku mohon. Bagaimana jika pangeran Ji benar-benar dalam bahaya? Paman Roger juga tidak pernah membalas surat kabarmu. Apa kau tidak memikirkan hal itu?"

Roger adalah pelindung pangeran Ji yang ditugaskan oleh raja Altair sekaligus rekannya ketika mereka bekerja di istana starwhisper—tempat tinggal Nam dan saudaranya sebelum diambil alih. Raja Altair adalah ayah kandung dari Nam dan keenam saudaranya.

Nampaknya Gohan menjadi diam setelah mendengar perkataan anaknya. Memang benar, sudah dari beberapa hari lalu, pria itu mengirimkan surat kabar melalui merpatinya. Namun, Roger tidak pernah membalasnya sama sekali. Tidak biasanya pria itu tak membalas surat kabarnya. Apakah benar terjadi sesuatu?

"Jack ... ayah sudah diberikan kepercayaan oleh yang mulia raja dan ratu untuk menjaga pangeran Nam sampai akhir. Bahkan dengan nyawa ayah sendiri. Ayah tidak mungkin mengijinkannya pergi mencari saudaranya sendiri. Bagaimana jika terjadi apa-apa padanya?" tanya Gohan.

"Ayah bisa menemaninya pergi," ucap Jack.

Gohan menghela napas kasar. "Ayah benar-benar tidak bisa. Nanti ladang dan peternakan siapa yang akan mengurusnya?"

"Ya sudah kalau begitu biar aku saja yang menemani pangeran," ucap Jack serius.

"Kau belum cukup pintar dalam berkelahi, dan akan melindungi pangeran?" Gohan mengetuk dahi Jack kesal.

"Aduh! Ayah!" Jack menggerutu sembari mengusap dahinya.

"Lihatlah, kena pukul sedikit sikapmu sudah berlebihan. Ayah tidak mempercayaimu." Gohan kembali melakukan pekerjaannya yaitu membuat pagar dengan bambu.

"Ayah .... setidaknya aku bisa merawatnya. Pangeran Nam tidak bisa pergi sendiri," ucap Jack.

"Akan lebih baik jika dia tidak pergi apalagi bersamamu."

"Haish ...."

"Biarkan Jack pergi bersamaku, Paman." Nam keluar dari rumah dan menghampiri keduanya.

Gohan menghentikan pekerjaannya kembali. "Pangeran, aku tidak---"

"Tolong percayalah padaku," potong Nam. Laki-laki itu lalu bersimpuh di depan Gohan, membuat pria itu panik.

"Pangeran, apa yang kau lakukan? Mohon jangan bersikap seperti ini," ucap Gohan sembari menyamakan posisinya dengan Nam dan membantunya berdiri.

The Seven Prince Of South Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang