Nam kini sudah berusia 22 tahun. Tumbuh menjadi seorang pemuda dewasa dengan tubuh yang kuat. Laki-laki itu memiliki garis wajah yang begitu tegas dengan dimple di bagian kanan pipinya yang manis.
Hari ini adalah saat yang tepat untuk dirinya keluar dari tempat singgahnya. Laki-laki itu terbangun ketika siluet cahaya memasuki celah-celah jendela kayu yang sedikit terbuka. Nam beranjak dan memperbaiki tempat tidurnya yang begitu sederhana.
Laki-laki itu keluar kamar dan melihat Jack tengah sibuk membuat sesuatu dengan kayu. Nam penasaran melihatnya begitu sibuk. Jack adalah anak dari penjaganya---Gohan yang menyelamatkannya dari insiden 17 tahun yang lalu. Jack sudah ia anggap seperti saudara. Walaupun tidak sekandung, Nam sudah menganggapnya seolah saudara kandung sendiri.
"Oh, yang mulia sudah bangun?" ucap Jack. Laki-laki berusia 25 tahun itu menghentikan kegiatannya dan tersenyum melihat Nam.
"Berhentilah memanggilku Yang mulia. Panggil saja aku Nam. Lagipula kau lebih tua dariku, hyung," ucap Namjoon.
Jack tersenyum. "Aku tidak bisa melakukannya, yang mulia. Bagiku kau tetap harus ku hormati."
Nam menghela napas panjang. Dia melihat Jack kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Kau sedang membuat apa?"
"Perahu."
Nam nampak bingung.
"Hanya untuk berjaga saja. Jika ada sesuatu mendesak kita bisa menggunakannya," jelas Jack, dan Nam pun mengangguk mengerti.
Seorang pria datang dengan kuda coklatnya. Laki-laki itu turun dari kudanya dan membawa dua ekor kelinci.
"Kau sudah bangun yang mulia," ucap pria itu---Gohan.
Nam tersenyum membalasnya.
"Lihatlah aku membawa ini. Mari kita makan bersama. Jack, berhentilah membuat perahu, bantu aku memasak," ucap Gohan.
"Baiklah ayah," sahut Jack.
"Aku akan membantu kalian," ucap Nam.
"Tidak perlu, pangeran. Kau duduk dan lihat saja," sahut Jack.
"Tidak masalah. Biarkan aku mencoba hal baru," ucap Nam.
"Jack, kau jangan menghalangi pangeran. Biarkan dia mencobanya," lerai Gohan. Pria itu pun menyiapkan perapian untuk mulai memasak. Namun, ia baru menyadari jika stok kayu yang mereka miliki telah habis. Gohan pun meminta Jack untuk mencarinya di Hutan.
"Pangeran, hari ini adalah hari ulang tahunmu. Bagaimana jika kau pergi ke Karnaval kota bersama Jack. Mereka melakukan perayaan tahun baru bertepatan dengan ulang tahunmu. Wah, umurmu sangat diberkati," ucap Gohan sambil menepuk pundak Nam.
"Memangnya ... boleh?"
Gohan tahu kekhawatiran Nam. "Kau tidak mungkin akan terus berada di rumahku, kan? Sesekali melihat dunia luar. Lagipula, pangeran sudah lama tidak pernah keluar. Aku hanya ingin kau berbahagia di hari ulang tahunmu."
Nam tersenyum tipis. Entah bagaimana tapi rasanya ia tidak pernah senang setiap ulang tahunnya. Baginya, ulang tahun yang begitu indah ketika ia merayakannya bersama dengan saudara serta orang tuanya. Mengingat hal itu ia menjadi sedih.
"Kau tidak akan sendirian. Jack akan menemanimu kesana. Aku dengar mereka berniat menerbangkan lampion di malam ini."
⭐⭐⭐
Nam dan Jack menghadiri pusat kota. Dan benar disana memang tengah mengadakan festival penerbangan lampion. Susana begitu ramai, beberapa dari kalangan kelas atas maupun sebaliknya datang hanya untuk melihat acara tersebut. Jack mengajak Nam untuk membeli makanan. Jack sangat bersemangat. Lalu ia membeli kue beras. Kue beras adalah makanan kesukaan Nam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Seven Prince Of South
FanfictionMengisahkan tentang 7 pangeran bersaudara yang terpisah karena sebuah insiden yang membuat mereka harus berkelana dan berpencar di beberapa sudut kota. Pangeran Nam mempunyai keinginan untuk bertemu saudaranya dengan mencari satu persatu dari mereka...