5. ALLUREVILLE

42 9 73
                                    

Pagi ini, Nam benar-benar pergi mencari saudaranya bersama dengan Jack yang menemaninya. Nam membawa perbekalan yang sudah disiapkan oleh Gohan. Dengan yakin, Nam pun menunggangi kuda bersama dengan Jack yang mengemudi di depan.

"Berpeganglah padaku, yang mulia," ucap Jack.

Setelah siap dan berpamitan dengan Gohan. Mereka pun memulai perjalanan untuk pergi dari kota tersebut menuju ke perbatasan. Jack dan Nam sangat mantab dan yakin dengan keputusan mereka. Mereka menunggangi kuda kurang lebih tiga jam lamanya. Sedangkan jarak menuju tujuan mereka masih jauh. Masih membutuhkan sekitar lima jam lagi untuk sampai.

Di bawah terik matahari yang semakin memancarkan sinarnya. Nam dan Jack memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon rindang. Mereka menyantap bekal yang mereka bawa dari rumah. Setelah makan, keduanya melanjutkan perjalanan lagi.

Nam dan Jack kembali menyusuri hutan dengan rute yang bercabang. Jack menjalankan kudanya seperti biasanya sedangkan Nam mengarahkan arah jalan yang mereka ambil.

Namun, belum beberapa meter mereka capai setelah beristirahat. Rupanya ada hambatan seketika itu. Nam dan Jack bertemu dengan orang tak dikenal di tengah hutan. Mereka menggunakan topeng serta baju hitam berlengan panjang yang menutupi tubuh mereka.

Jack menghentikan kudanya. Lalu, Nam turun lebih dulu. Nam menghampiri mereka yang menghadangnya.

"Serahkan semua yang kalian punya," ucap salah satu orang jahat itu, sebut saja bandit satu.

Nam menatap satu persatu dari mereka. Terhitung ada empat orang bandit yang mengepungnya.

Nam bertanya, "Kalau kami tidak mau?"

Para bandit itu saling pandang. Lalu salah satu dari mereka memberikan instruksi untuk menyerang. Perkelahian pun terjadi. Nam segera mengambil pedang dari belakang tubuhnya dan berkelahi dengan mereka.

Dengan bekal yang diberikan Gohan padanya. Nam dapat mengalahkan dua dari keempat bandit itu. "Kemarilah," ucapnya pada bandit yang lainnya.

"Hei! Kau jangan berlagak senang dulu. Lihat temanmu," ucap salah satu bandit sebut saja bandit kedua.

Nam membelalakkan matanya. Melihat Jack yang ditawan oleh bandit kedua dengan mengunci pergerakan Jack. Bandit kedua juga mendekatkan pedang miliknya pada leher Jack.

"Jack, argh!" Salah satu tungkai milik Nam ditendang oleh bandit yang lain, sebut saja bandit ketiga, sehingga membuat Nam terjatuh.

Bandit satu menodongkan ujung pedangnya ke arah Nam. "Serahkan dirimu."

Nam menggenggam erat kedua tangannya. Ia menatap miris pedang miliknya yang diambil oleh salah satu bandit lain, sebut saja bandit ke empat (banditnya total ada 4 orang ya). Nam bingung harus bagaimana. Apakah takdirnya untuk mati saat ini? (Bingung ga? Coba komen. Nanti aku koreksi besar besaran setelah tamat)

"Siapa kau?" tanya Nam dengan tatapan tajamnya.

Sret!

"Argh!" Nam menahan perihnya pedang yang mengiris lengan kanannya. Satu tangan kirinya menutupi darah yang keluar dari lengannya itu.

"Ya! Beraninya kalian melukainya! Lukai aku saja br*ngs*k!" seru Jack marah. Laki-laki itu memberontak.

"Ikut dengan kami tanpa memberontak. Bagaimana ... Pangeran Nam?" tawar Bandit satu.

Bagaimana bisa dia tahu bahwa Nam adalah seorang pangeran?

"Jangan kau bawa dia! Ya! Kau memang baj*ng*n!" umpat Jack.

Nam terkekeh pelan. "Kau salah satu dari suruhan raja br*ngs*k itu rupanya. Baiklah, bawa aku. Tapi kau lepaskan saudaraku," ucapnya.

"Pangeran!" Jack berseru marah. "Kau tidak boleh ikut dengan mereka!"

The Seven Prince Of South Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang