001

67 10 0
                                    

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
























ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

001. Black
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤHari pertama bersekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Hari pertama bersekolah. Rhea tidak semangat, tapi Dia harus tetap menjalani harinya dengan tenaga. Sarapan saja tidak niat, berusaha memasukkan semua makanan itu ke dalam perutnya agar tidak keroncongan. Sedih-sedih seperti ini Rhea masih sangat sayang dengan tubuhnya, Dia tidak mau jatuh sakit.

Mata Pelajaran Transfigurasi menjadi hal pertama yang Rhea pelajari di Hogwarts. Rhea sudah pernah mendengar ini dari James, katanya profesor nya sangat manis dan lembut. Tapi kenyataannya yang Rhea lihat hari ini kebalikannya.

Terlihat tegas, dan ada benarnya yang James katakan, McGonagall terlihat manis.

Ngomong-ngomong soal James, Rhea belum ada berbicara dengannya sampai sekarang. Mereka belum ketemu setelah jam makan malam usai. Lagipula Rhea juga tak ingin bertemu dengan James dahulu, ekspresi James saat itu membuat Rhea sakit hati. Rhea masih harus menenangkan dirinya.

"Hai, boleh aku duduk di sini?"

Suara berintonasi lembut menarik Rhea dari lamunannya. Segara Rhea menoleh ke sumber suara, menatap seorang gadis berambut perak kotor tengah menatapnya dengan tatapan lembut.

Mata emas Rhea bergerak, menatap dasi yang terikat di lehernya. Berwarna biru, dari Ravenclaw.

"Sure." Jawab Rhea pada akhirnya. Menggeser tubuhnya agar anak perempuan itu bisa duduk di sampingnya.

"Thank you," Ucapnya dengan lembut, tak lupa dengan senyuman. "Nama ku Pandora Wesia, dari Ravenclaw. Salam kenal!"

Rhea menatap diam tangan berkulit putih seperti salju itu terulur padanya. Melihat senyum tulus dan tatapan polos dari Pandora membuat Rhea luluh dan membalas jabatannya dengan hangat.

"Hai, Aku Rhea Potter, dari Slytherin .." Suara Rhea menelan saat menyebutkan nama asrama nya. "Salam kenal, Wesia."

Pandora tersenyum senang setelah jabatan tangan mereka terlepas. "Mau berteman? Akan sangat seru jika mempunyai teman berbeda asrama." Katanya.

Rhea tampak tahu saat itu. Tapi ini kesempatan besar jika Ia tidak mempunyai teman di dalam asramanya, setidaknya Rhea masih memikirkan teman di luar asramanya. Maka dari itu gadis pemilik marga Potter itu menganggukkan kepalanya.

"Boleh saja. Tapi Kau tahu, aku Potter dari .. Slytherin." Lagi-lagi suara Rhea menelan saat menyebutkan nama asramanya.

Pandora tertawa pelan. "Itu tidak masalah. Aku tidak membeda-bedakan teman, lagi pula kenapa jika Kau Potter dari Slytherin?"

Rhea Potter | Marauder eraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang