009

51 8 0
                                    

















































009. Hogsmeade

 Hogsmeade

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Rhea hanya memiliki satu buku untuk ia baca di perpustakaan. Gadis itu berjalan mencari meja kosong untuk ia duduki, tapi semua meja di perpustakaan hampir semuanya terisi dengan murid-murid tahun pertama. Manik emas nya bergerak, lalu jatuh pada meja yang hanya ditempati oleh satu orang, gadis berambut merah.

"Permisi, Evans."

Pemilik marga langsung menoleh cepat ke arah Rhea. Gadis berambut coklat itu tersenyum manis pada Lily yang membalasnya.

"Hai, Potter." Sapa Lily lembut.

"Meja yang lain penuh, apa boleh aku membaca di sini?" Tanya Rhea.

Lily langsung mengangguk cepat. "Tentu saja boleh." Jawabnya.

"Thanks," balas Rhea dengan manis dan duduk di hadapannya.

Lily tampak tersenyum senang. Baru kali ini keberadaan Potter di sekitarnya tidak membuat ia jengkel. Yang ia ketahui adalah Rhea berbeda dengan James yang menyebalkan. Rhea lebih kalem dan terlihat manis, berbeda dengan James yang super aktif, menyebalkan, dan selalu menganggu orang. Itu pendapat Lily.

Rhea yang merasa diperhatikan mengangkat pandangan dan menatap Lily yang sedari tadi memperhatikan. Rhea terlihat bingung.

"Ada apa?" Tanya Rhea.

Lily tersadar dengan apa yang ia buat. Wajahnya memerah malu seperti warna rambutnya. "Ah, maaf karna aku memperhatikan mu. Hanya saja kau sangat berbeda dengan Pott─ Kakak mu!" Ucap Lily.

Rhea mengangkat kedua bahunya. "Orang-orang juga selalu berkata seperti itu. James tidak mentransfer kan semua semangat nya pada ku." Balas Rhea yang membuat Lily terkekeh pelan.

"Pasti kau tertekan karna James, ya?" Tanya Rhea.

Lily mengedipkan kedua matanya cepat. "Sedikit, sih." Balas Lily.

Rhea mengangguk. Ia tahu jika Lily takut membicarakan ini, secara Rhea adalah adik James, mana mau Lily membicarakan keburukan James pada adiknya sendiri.

"James sering menceritakan mu pada kami." Celetuk Rhea membuat Lily mengerutkan pelipisnya.

"Kami?" Beo gadis pemilik mata hijau itu.

Rhea mengangguk sambil membalikkan halaman buku yang ia baca. "Iya, kami. Mom, Dad, and I."

" .. O-oh." Wajah Lily kembali memerah, kini terlihat menyatu dengan warna rambutnya. Rhea menahan dirinya untuk tidak tertawa. Sekarang ia kembali tahu alasan lain kenapa James menyukai Lily.

Rhea Potter | Marauder eraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang