004

54 10 0
                                    

































003. Marauders

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤSudah dua bulan Rhea menjadi siswi Hogwarts dan berada di asrama Slytherin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sudah dua bulan Rhea menjadi siswi Hogwarts dan berada di asrama Slytherin. Ia sudah berdamai dengan masalahnya. Benar yang dikatakan Pandora, semua asrama sama saja dan hanya tergantung diri sendiri ingin menjadi seperti apa.

Selama dua bulan ini, Rhea selalu menghela nafas karna setiap hari ada saja gangguan nya. Entah itu sepatunya yang hilang, perkamen nya hilang, dan beberapa barang nya juga. Bukan hilang permanen, alias ada yang tengah mengerjainya.

"Ini yang kau mau, kan? Dirundung."

Rhea menoleh pada Kenley yang berucap. Gadis pemilik rambut hitam di kuncir ekor kuda itu tengah mengunyah permen di mulutnya sambil menatap Rhea dengan datar.

"Kau tahu siapa yang melakukannya, Nott?" Tanya Rhea.

Kenley mengedikkan bahunya. "Mungkin kau bisa tanya pada teman sekamar yang lain."

Rhea terdiam. Mereka masih mempunyai satu teman kamar lagi. Saat Rhea tengah memikirkannya pintu kamar terbuka, memperlihatkan seorang perempuan berambut blonde memasuki kamar.

"Kau tahu di mana dasi ku, Greengrass?" Tanya Rhea.

Erva greengrass mengerutkan keningnya tak suka. "Kau menuduh ku, Potter?"

Rhea mengangguk. "No. Aku hanya bertanya, mungkin kau melihat dasi ku."

"Jelas aku tidak tahu! Itu kan barang mu, kenapa malah aku yang harus peduli?!" Ucap Erva kesal.

Rhea menghembuskan nafas nya pelan. Gadis pemilik rambut coklat itu keluar dari kamar, melewati Erva yang tengah tersenyum smrik. Kenley yang melihat itu menyipitkan kedua matanya.

"Kau, kan?" Tanya Kenley.

Erva tersenyum. "Hanya permainan kecil." Jawabnya membuat Kenley memutar matanya malas dan tak peduli.

Kembali dengan Rhea yang berada di taman. Berdiri di depan pohon dengan dasi Slytherin miliknya yang terikat di batang kecilnya. Rhea tak henti-hentinya menghela nafas panjang karna masalah ini. Kemarin sepatu nya yang berada di atas pohon di tepi danau hitam, sekarang malah dasi nya yang terikat di batang pohon di taman.

"Potter! Apa yang kau lakukan?"

Suara yang Rhea kenali terdengar. Gadis itu menoleh pada sumber suara, menatap Barty dan Pandora yang berjalan mendekat.

"Rhea, apa yang terjadi?" Tanya Pandora.

Rhea tersenyum kikuk. "Hehe, tidak ada, hanya ingin mengambil dasi saja." Jawab gadis itu dan kembali fokus pada dasi nya yang terikat cukup tinggi di atas sana.

Rhea Potter | Marauder eraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang