003

50 11 0
                                    

















003. sweet smile

 sweet smile

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BRAK!

Rhea menutup matanya merasakan sakit punggung nya ketika membentur dinding belakang dengan kuat. Kedua mata gadis itu terbuka, menatap beberapa orang di depannya yang tengah menatapnya tajam.

"Kita harus memberi pelajaran pada Potter kecil, kan?" Salah satu dari mereka bersuara, tersenyum smrik pada Rhea yang sudah ketakutan.

Rhea tengah berjalan di lorong sendirian, ingin kembali ke asrama nya setelah kelas selesai. Tapi dipertengahan jalan tiba-tiba saja ia di berhentikan oleh beberapa orang dengan dasi berwarna biru dari Ravenclaw. Mereka mengeluhkan karja prank yang dilakukan James pada mereka. Dan kini mereka ingin balas dendam dengan Rhea.

"Tentu saja. Menyedihkan melihatnya berada di asrama. Mungkin kau anak pungut."

Rhea hanya diam saja. Sekarang tubuhnya bergetar. Ia hanya sendiri, dan mereka ada sekitar lima orang, seperti nya lebih tua dari Rhea, anak tahun ke dua dan ke-tiga.

"Kita apakan dia?"

"Perlakukan dia seperti kakak nya memperlakukan kita, kan?"

"Benar! Aku sudah muak sekali dengan Potter sialan itu!"

Rhea menatap dengan ketakutan. Dia tidak tahu apa yang James lakukan pada mereka. James memang sangat menjengkelkan di rumah, tapi Rhea tak tahu jika ia membawanya sampai ke Hogwarts. Sudah ada berapa korban James selama ini?

"Akhh!!" Rhea menjerit sakit saat rambut coklat nya di jambak dengan kasar.

Anak-anak dari Ravenclaw itu tertawa melihat ekspresi kesakitan nya, sementara Rhea hanya menangis. Hei, jangan salahkan dia, Rhea masih berumur 11 tahun, mana bisa dia melawan lima orang yang berumur 12-14 tahun.

"Apa yang kalian lakukan?"

Pertanyaan itu mengejutkan semua orang. Mereka langsung menoleh ke sumber suara, menatap seorang perempuan berambut hitam yang dikuncir ekor kuda tengah menatap dengan datar.

"Jangan ikut campur, Nott!"

Kenley Nott memiringkan kepalanya. Kedua tangannya tersilang di bawah dada. Rhea melihatnya, mereka adalah teman satu kamar.

"Dia dari asrama ku. Jadi aku berhak ikut campur." Ucap Kenley dengan tegas.

Salah satu dari mereka memutar kepalanya. "Kalian saja sepertinya juga membully nya, kan?"

Kenley terdiam tidak menjawab. Rhea memejamkan matanya, rambut nya masih di jambak dengan keras, dan itu membuat kepalanya pusing.

"Lepaskan atau tidak aku akan melaporkan nya oada Profesor!"

Anak Ravenclaw itu mendecih kesal. Ia lalu melepaskan tangannya yang menjambak rambut Rhea dengan kasar sampai gadis itu terjatuh ke lantai. Rhea mendesis menahan sakitnya, menatap kepergian mereka dengan mata sayu.

Rhea Potter | Marauder eraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang