6| Threatened

811 76 20
                                        

Garis senyum dan kebahagiaan merenggut Kelly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Garis senyum dan kebahagiaan merenggut Kelly. Pagi ini setelah bangun dari tidurnya, Kelly dengan trauma yang mendera serta tubuh lemas tak bertenaga pun raut pucatnya berhasil mengubah sosok gadis ceria. Kelly hampir dibuat gila, si gadis bodoh yang melihat segalanya dengan sudut pandang penuh kecerahan sedangkan dunia ini luas yang dihuni oleh sosok manusia yang rumit.

Setelah semuanya yang terjadi— kejadian semalam memang membuatnya trauma, namun Kelly bukan tipe gadis yang berjibaku dengan trauma. Sosok semalam tidak benar-benar menyentuh area privasinya— ya, leher atau tengkuk bukanlah sesuatu yang terlalu privasi untuknya. Maka dari itu, sebelum semuanya terlalu jauh, lebih baik Kelly mencari solusi agar setidaknya ia bisa melindungi dirinya. Tidak bisa ia terus bergantung dengan orang lain, meskipun sahabatnya luar biasa hebat dalam menjaga dirinya dengan perhatian-perhatian yang mengingatkan ia jika masih banyak orang yang menyayangi dirinya.

Beberapa menit lalu, sambil menunggu masakannya matang— Spagheti Bolognese yang ia buatkan khusus untuk Theodore sebagai ucapan terimakasih karena pemuda itu sudah membaca DM-nya, Kelly sudah memesan alat setrum jika sewaktu-waktu sosok hitam itu mendatangi dirinya. Kelly bukan orang yang lemah, ditinggal sosok ibunya sejak 4 tahun lalu dan bisa bertahan sampai sekarang bukankah ia adalah orang yang kuat?

Kelly tersenyum pelan di raut pucatnya ketika menuang spagheti ke tempat makan, aroma yang menggugah selera tak mampu membuatnya lapar. Maka dari itu, ia langsung berangkat ke sekolah setelah memasukkan kotak bekalnya ke dalam tas.

Berjalan menyusuri gang rumahnya yang ramai di jam sepagi ini serta jalanan besar yang sudah dipadati oleh pengendara bermotor membuat dada Kelly kian menyesak. Rasa gundah menyerang dirinya ketika sampai di halte dekat rumahnya, melirik kanan kiri mencari sosok serba hitam yang barangkali mengikutinya lagi. Kelly mengeratkan pegangannya pada tali tas, peluh pun membanjiri dahinya hingga menidurkan anak rambut yang seharusnya beterbangan melambai akibat angin pagi.

Hingga bus Trans Jakarta yang membawanya menuju sekolah akhirnya datang juga, dan Kelly tidak melihat sosok hitam itu hingga melegakan napasnya yang semula memberat. Kelly tidak mendapatkan tempat duduk, wajar saja jam sepadat ini bahkan mengharuskan Kelly untuk berdesakan. Kejenuhan menjera Kelly, ia memilih untuk mengambil ponselnya di saku rok kemudian melihat room Dm-nya dengan Theodore. Mata Kelly membola ketika ia melihat tulisan 'mengetik' di room Dm itu. Kelly membungkam bibirnya agar tidak menjerit seperti orang gila ditengah padatnya manusia. Bibir pucatnya melengkung kemudian, ia buang napasnya penuh kekecewaan, oke-oke mungkin Theodore salah ketik dan menyadari ketika pesannya akan dikirim. Wajar saja, fans pemuda old money itu sangat amat banyak!

Kelly hanya segelintir orang yang mengidolakan sosok pemuda ber-value tak terhingga dan yeah, Kelly tentu saja tidak masuk ke kriteria perempuan idaman Theodore.

Tak terasa bus yang membawanya sudah sampai di halte dekat sekolahnya, kemudian berjalan kurang lebih 15 menit ke tempat biasa ia menunggu Theodore datang.

DIE FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang