2| Mysterious

678 74 2
                                        

Mobil mewah itu menjauh dalam pandangan Kelly, melaju dengan kecepatan sedang hingga menerbangkan beberapa daun yang berjatuhan. Matahari kian terik dan memanas, mengiringi tatapan tanya dan gelengan tidak tahu dari Kelly untuk teman-temannya.

"Udah jangan banyak mikir, masih untung ga ilang hp nya," Theresia berusaha mengontrol pemikiran Kelly yang melalang-buana. Yunna turut mengangguk menyetujui ucapan Theresia. Mereka— Therersia dan Yunna tahu jika mobil mewah itu milik Theodore, tapi mereka tidak melihat pemuda itu disana. Jadi, kemungkinan memang murni si supir lelaki itu yang menemukan ponsel milik Kelly. Ya, hanya se-simple itu, seharusnya.

Kelly memilih bungkam, hatinya berbunga-bunga mengalirkan senyum merekah di bibir lembutnya. Theresia dan Yunna bertatapan saling mengernyit melihat sahabatnya dimabuk kepalang senyum tidak jelas. "Udah yu balik!" Kelly berjalan meninggalkan sabat-sahabatnya, matanya tertuju di jalanan dengan senyum yang ia tahan hingga salah tingkah.

"Gila nih bocah!" Yunna mengerling jijik dan dibalas dengan gelengan kepala tak habis pikir melihat punggung Kelly didepannya.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sejam lalu, namu Kelly baru saja keluar dari gedung sekolah dengan membawa kanvas berlukis pantai malam dengan pasangan yang sedang memadu kasih dibawah rembulan dan bintang yang terurai langit malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sejam lalu, namu Kelly baru saja keluar dari gedung sekolah dengan membawa kanvas berlukis pantai malam dengan pasangan yang sedang memadu kasih dibawah rembulan dan bintang yang terurai langit malam. Kelly suka melukis dan kebetulan di sekolahnya ada ekstrakurikuler melukis atau justru ia memilih SMA 117 Jakarta karena kegemarannya dengan lukisan?

Gadis bertas pink dengan rambut di cepol berjalan menuju halte dekat sekolahnya dengan riang. Semenjak secara tak langsung ia melihat Theodore siang tadi mood-nya mendadak baik, bahkan hatinya dipenuhi bunga yang bermekaran— salah satu alasan mengapa ia melukis pasangan romantis dipantai. Ah sial, ia membayangkan jika itu adalah dirinya dan si tampan Theodore.

Angkutan yang ia tunggu akhirnya tiba, ketika langkah kecilnya ia bawa untuk menaiki kuda besi itu mata cokelatnya mendapati mobil hitam mengkilap yang terasa familiar dipandangannya melewati angkutan yang akan ia naiki. Ketika mobil itu mulai menjauh ditelan persimpangan, ia mempercepat langkahnya untuk menduduki kursi yang kosong dengan alis mengernyit dan bibir mengerecut seolah-olah berpikir keras. Darimana Theodore pergi?

Kelly tolong jangan terlalu banyak berpikir. Tentu saja jalan selebar dan sepanjang ini tidak hanya menuju sekolahnya saja, bukan? Kelly menggelengkan kepalanya, menghempaskan segala pemikiran yang mengganggu aktivitasnya. Ia mengalihkan pandangannya menuju lukisan diatas pangkuannya, lagi-lagi bibirnya tersenyum malu melihat sosok Theodore diatas canvas miliknya.

Oiya, ia akan menghubungi lelaki itu melalui DM, walau ia tahu pemuda itu tidak akan membacanya. Kelly dengan senyum merekah mengetik beberapa kalimat disana tanpa tahu malu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIE FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang