Satu - 🤍🤍🤍

16 10 0
                                    


Banyak kata-kata kasar, jangan di tiru ya. pls

🦕🦕🦕


Kelas XII IPS 2 sedang ramai dikarenakan para guru sedang ada rapat, entah rapat apa itu Lucas tidak tau, dan tidak mau tau juga. Kesempatan tidak ada guru itu ia gunakan untuk menghampiri bangku paling depan, dimana Sahara sedang duduk manis dan membaca buku, ekspresi wajah cewe itu berubah-ubah, kadang manyun, kadang senyum, kadang tertawa. Semua tak luput dari pandangan Lucas yang duduk di pojok belakang dengan earphone yang nyangkut di telinganya. Lucu, menurut Lucas.

"Saharong, yuk kantin" Panggil Lucas, namun tak ada jawaban.

Cewek itu sangat fokus membaca hingga tak menyadari bahwa Lucas tengah menatapnya dan memanggil namanya berkali-kali, hingga cowok itu bosan menunggu.

Sahara melotot dan memekik kaget, hingga hampir membuat satu ruang kelas itu melihat ke arah mereka berdua. Lucas, pelaku yang baru saja menggelitiki pinggang Sahara hanya planga-plongo melihat sekitar.
“Kenapa anjir liat liat lu pada, fans kah?"

“Lo yang kenapa bego? anak orang lagi anteng antengnya di ganggu" Sahut Reo yang duduk di pojok dengan kartu di tangannya, Reo adalah teman sebangku Lucas, mereka kerap bermain bersama. Bukan hanya Reo, Lucas juga mempunyai sahabat yang mempunyai sifat kalem yang duduk di barisan paling depan, sama seperti Sahara. Agam, namanya.

“Dih anjing gue di bego-begoin masa, so iye lu tau ga"

Reo mengambil salah satu kartunya, ia letakkan di meja. Cowok itu tengah bermain kartu bersama beberapa anak kelas yang kebetulan sedang tidak ada kerjaan "Seenggaknya gue lebih pinter dari lo Cas, inget ga? Waktu ambil raport, siapa yang rangkingnya paling gede?"

Lucas menautkan kedua alisnya, sedang mengingat.
“Iya, lo rangking 25 gue 28"

Reo tersenyum bangga, "tuh yaudah, lo lebih bego berarti" sedetik kemudian ia heboh saat kartu di tangannya habis, menandakan bahwa ia menang "YES MENANG BANGSAT"

Lucas tampak tidak peduli, ia masih saja mengganggu Sahara hingga fokus cewek itu teralihkan. Kini cewek itu menatap Lucas yang sedang tersenyum senang “Apasih ah, sono napa" Sahara kembali menatap buku yang ia baca dengan fokus yang mulai kembali, tidak peduli lagi cowok itu akan bertingkah seperti apa.

Lucas tidak menyerah, laki-laki itu kini mengguncangkan lengan Sahara dengan sedikit kuat membuat cewek itu mencibik karena benar benar terganggu. “Lucas ih, awas kek"

“Ayo ayoo kantinnnn, laper ini ish"

“Gamau ahh, ga laper gue juga" Masih dengan mata yang terfokus pada buku, Sahara hanya berdecak saat tulisan yang ia baca hilang-hilangan karena guncangan Lucas.

“Kenapa ga laper? Laper aja ayo, biar mam barenggg" Paksa Lucas, kini cowok itu tidak hanya mengguncangkan lengan Sahara, cowok itu sekarang menarik-narik seragam Sahara membuat cewek itu lebih murka.

“GAMAUUU IH! diem ga?!"

Lucas terlojak kaget saat kerah belakangnya di tarik kencang oleh seseorang di belakang hingga membuatnya hampir terjengkang ke belakang jika tidak refleks menarik rambut Sahara membuat cewek itu teriak kesakitan"Aaaaa sakittt!" Pekik Sahara membuat Lucas langsung melepas tangannya yang berada di rambutnya.

“Eh maap maap Ra, ga sengaja sumpah. Nih Lucifer yang narik baju gue duluan"

Merasa Sahara tidak benar benar marah Lucas kini menoleh menatap sang pelaku yang menarik kerahnya dari belakang "Babi ini, mau apa sih? caper lo ya? sorry ga minat lekong"

Agam mendelik, segara menarik seragam Lucas kembali menuju pintu untuk keluar kelas “Ayo kantin sama gue aja, lo berisik banget ganggu anak anak"

Lucas yang sedang berusaha untuk melepaskan tangan Agam dari seragamnya hanya bisa ngoceh sepanjang jalan “Lepasin apa sih ah, lepas. jangan maksa maksa gini, gasuka deh dipaksa"

LULA (Lucas Layla)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang