CHAPTER #3

248 180 11
                                    

Aku rasa aku mencintainya.

CLARA

Malam hari, terlihat warna cerah dan terang di atas langit yang gelap, bentuknya yang indah,kecil dan juga lucu, tidak lain dan tidak bukan benda itu adalah sebuah bintang malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari, terlihat warna cerah dan terang di atas langit yang gelap, bentuknya yang indah,kecil dan juga lucu, tidak lain dan tidak bukan benda itu adalah sebuah bintang malam. Ditemani dengan bulan yang berbentuk lengkung atau bisa dinamakan bulan sabit. Malam itu sangatlah tenang,damai dan tenteram, tak lupa burung burung merpati yang terus melewati jendela kamar Clara, serta melewati ditengah bulan sabit itu. Clara yang sedang duduk dan belajar materi biologi untuk Selasa esok, kegiatannya teralihkan oleh burung burung tadi.

Lalu, ia berjalan ke arah jendela, membuka jendela itu dan memberhentikan kegiatan belajarnya sejenak hanya untuk memandangi langit malam yang sangat indah itu."Masyaallah, how beautiful God's creation is." kagumnya kepada malam hari. sambil memandangi langit langit yang indah dan dihiasi bintang bintang yang terang, tak lama dari itu, tiba tiba ia jadi teringat oleh seseorang.

Dalam lamunannya yang terlihat kosong, namun pikirannya teringat akan sosok pria yang bernama Dareen. Entah kenapa ia tiba tiba kepikiran Dareen terus. Apa mungkin benih benih cinta pada bujangan tampan itu telah tumbuh? ahh, sepertinya itu tidak mungkin, memikirkan lelaki secara berlebihan itu tidak baik, Clara dengan kesadarannya langsung mencari kesibukan dengan melanjutkan mempelajari materi esok hari. Tetapi tetap SMA saja, sialnya ia berusaha untuk tidak terlalu memikirkan lelaki itu,tetapi bayangan dari pria tersebut selalu terngiang-ngiang di dalam benak pikirannya.

"Dewasa,sopan, lembut,murah senyum,keren,bau bau duit,ganteng pula...ihh perfect banget ya ampun tuh bujang," Clara melamun memikirkan lelaki itu, sambil menaruhkan pulpennya menempel di dagu dengan tangannya. Tak lama, ia mulai menyadari bahwa dirinya sedikit tidak waras. Spontan ia pun langsung menampar halus kedua pipinya untuk tetap waras diri.

"Sadar Clara,sadar,lu kenapa sih? ihh gue kenapa sih? kalau gini terus lama lama gue bisa setres." ucapnya yang berbicara pada dirinya sendiri dengan reaksi suhu tubuh yang sedikit merinding. Tak lama kemudian,

Krekk...Sebuah pintu kamar Clara terbuka, seseorang datang dan masuk ke kamar Clara tanpa sepengetahuan Clara. Clara pun langsung terkejut dan membalikkan badan serta memutarkan kursi tempat belajarnya.

"Cla,abang panggil panggil ko nggak nyawut?" oalah ternyata yang tiba tiba asal main buka pintu kamar Clara tanpa seizin penghuni nya itu abangnya Clara toh.

"Lah...emang abang panggil-panggil Clara ya tadi?" Clara menaikkan satu alis kanannya dengan raut wajah yang seolah sedang di buat kebingungan.

Deon menghela nafas berat sejenak dan lalu menghembuskannya, kenapa dengan Clara? padahal Deon sudah memanggilnya sebanyak 10x tetapi tetap saja tidak ada jawaban sama sekali. Clara melamun nya sampai ga sadar kalau abangnya dari tadi manggil manggil buat nyuruh ke warung. Yahh,karena gaada jawaban apapun Deon berpikiran untuk membuka pintu kamar adiknya, mengecek apakah Clara ada dikamar atau tidak.

CLAREN'S LINE OF DESTINY [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang