CHAPTER #4

202 152 12
                                    

Entah apa yang harus aku rasakan
tapi yang pasti dia sudah dicintai
hebat oleh sahabatku sendiri.

CLARA

Tampaknya, pagi yang cerah di hari ini di mata Clara bukanlah sebuah hari yang indah seperti biasanya, ia merasa sangat khawatir jika nanti sesampai di sekolah dan kelasnya, Zahra akan mengacuhkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampaknya, pagi yang cerah di hari ini di mata Clara bukanlah sebuah hari yang indah seperti biasanya, ia merasa sangat khawatir jika nanti sesampai di sekolah dan kelasnya, Zahra akan mengacuhkannya. Tau sendiri Zahra kalau salah paham dikit langsung cuek nya aduhh...harus digoda dulu sama Rey bong pemain Dari jendela SMP. Clara disetiap langkahnya berusaha untuk tetap tenang dan tidak terlalu khawatir memikirkan tentang sikap Zahra nanti padanya.

Ia bersiap siap memakai seragam sekolah, menyiapkan buku buku, headphone, headset, dan lain lainnya. Lalu, setelah itu dia memakai sepatunya dan turun dari anak tangga atas, saking tidak fokusnya ia sampai lupa membawa kotak bekal makanannya yang sudah bundanya siapkan untuknya. sebelum ia berangkat, bunda sudah memanggilnya tetapi Clara acuh tak acuh sudah pergi menaiki bus umum. Tanpa salam, tanpa pamit,bahkan menoleh saja tidak. Entahlah,bahkan bundanya saja sampai terheran-heran dengan sikap Clara yang mendadak acuh tak acuh itu.

Deon yang baru saja keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga atas menghampiri sang bunda sambil melihat sosok Clara yang sudah menghilang. Ia bertanya kepada bundanya.

"Bun, itu Clara kok naik bus umum? dia kenapa?"

"Enggak tau bunda juga eon, ibu juga heran sama adekmu, nggak biasanya dia gitu. Kenapa ya?"

"Aduh,aduh, pasti nih anak kaya gitu gara-gara habis di putusin sama pacarnya."

"Ahh, Deon nggak usah Ngadi Ngadi, Clara mana mungkin se- lebay itu,"

"Siapa tau bunda—,"

"Enggak usah ngawur kamu, bunda percaya sama Clara."

Deon hanya tersenyum saja, ia tau bundanya menaruh kepercayaan besar kepada Clara. dan Clara dikenal di keluarga kami sebagai perempuan yang anti anti pacaran, tidak mengerti percintaan dan bahkan dia cuma cinta sama fiksi.

"Iya iya bunda, yasudah kalau gitu Deon anak bunda yang paling ganteng,kasep, handsome dan keren ini, pamit mau berangkat sekolah duluu ya bundaku yang cantik,"

Bunda langsung tertawa dengan sikap anak bujangnya itu.

"Aelah.. anak bunda mah cakep cakep semua, mana ada yang burik."

"Hahahaha, bener. Yaudah deh bunda, Salim,"

Deon meminta bundanya untuk mengulurkan tangannya dan lalu ia mencium tangan bundanya dengan penuh cinta.

"Wassalammualaikum."

"Wa'alaikummussalam."

BRUM...! [

Deon sudah mulai menyalakan mesin motornya

"Hati hati ya Deon,"

Deon menoleh ke arah belakang dan mengacungkan jari jempolnya. Setelah itu, iapun langsung menghilang tak menampakkan punggungnya lagi.

CLAREN'S LINE OF DESTINY [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang