✅The Cannon Fodder True Young Master's Return From Cultivation BL

145

Saudara Xiaohei dan Gu Dongting

Sebelumnya, Shen Wang tidak pernah merasa Xiao Hei dan Gu Dongting mirip sama sekali, malah sebaliknya.

Jika bukan karena kesalahan malam itu, Shen Wang tidak akan pernah menghubungkan kedua orang ini bersama.

Setelah malam itu, Shen Wang berada dalam kekacauan untuk sementara waktu.

Tetapi setelah merenung, Shen Wang menyadari bahwa dia telah menaruh kepercayaan yang sama pada Xiao Hei Ge dan Gu Dongting.

Misalnya, dia bisa dengan nyaman kehilangan kesadaran di hadapan Gu Dongting, atau tidur nyenyak di hadapan Xiao Hei Ge… Yang terpenting adalah, meskipun ingatannya tentang malam itu kabur, dia masih ingat wajah Gu Dongting.

Apakah itu perubahan perasaan di alam bawah sadarnya atau halusinasi karena mabuk?

Tidak mampu memahami hal ini, Shen Wang merasa dirinya tidak mampu menghadapi Gu Dongting.

Hingga ia mencium lagi aroma samar dan tak biasa itu, dan tiba-tiba semua detail yang terabaikan itu muncul ke permukaan.

Mengapa nama Xiao Hei Ge tidak disebutkan dalam teks aslinya?

Mengapa Xiao Hei Ge begitu kuat, namun tidak pernah terdengar di dunia metafisika?

Mengapa Gu Dongting bahkan tidak tahu tentang keberadaan Xiao Hei Ge?

Mengapa… mereka tidak pernah muncul bersama?

Keraguan dalam hati Shen Wang bercampur aduk, namun karena berada di luar negeri dan sibuk dengan kompetisi, dia tidak mempunyai kesempatan untuk mencari jawaban, dia hanya bisa menekan keraguannya.

Dan ketika dihadapkan dengan rayuan Xiao Hei Ge, kelembutan hatinya membuatnya cenderung untuk menghindar.

Sampai malam ini...

Melihat hasrat yang terpendam dalam diri vampir berambut emas itu, amarah yang membuncah dalam hatinya bahkan mengejutkan dirinya sendiri.

Apa yang membuatnya begitu marah?

Kalau ada teman lain yang diidam-idamkan, dia mungkin juga akan marah, tetapi tidak pernah semarah ini...

Setelah minum beberapa putaran, Shen Wang, menatap profil Gu Dongting yang sempurna, entah kenapa teringat malam itu.

Itu juga sekelompok orang yang minum dengan riang, sementara dia dan Gu Dongting bersembunyi di sudut, saling bersulang dalam diam.

Pemandangan itu begitu mirip hingga sebuah pikiran tiba-tiba muncul di benak Shen Wang: Apa yang akan terjadi jika malam itu terulang kembali?

Bahkan dia tidak tahu jawaban apa yang dia harapkan.

Mungkin dia terlalu tegang, karena dia mendengar detak jantungnya cepat, berdebar sangat kencang hingga membuat kepalanya pusing.

Saat Gu Dongting menggendongnya, penyesalan Shen Wang mencapai puncaknya: Apa yang dipikirkannya?

Sambil membenamkan wajahnya di dada Gu Dongting, Shen Wang menghipnotis dirinya sendiri: Mereka tidak bisa melihat, mereka tidak bisa melihat…

Berbaring di tempat tidur, Shen Wang akhirnya sedikit rileks, dan saat itulah ia mencium aroma yang familiar, samar-samar dan tidak biasa.

Sesaat pikiran Shen Wang kosong. Ia menarik Gu Dongting yang hendak pergi mendekat, membenamkan wajahnya di leher Shen Wang, menghirup dalam-dalam, menikmati aromanya dengan saksama.