Jadi, waktu istirahat di sekolah siang ini, Amalia dan Tiara diikuti oleh Inggrid. Anak asal Jerman itu tiba-tiba mendekati Amalia dan bertanya tentang Fikri. Awalnya Amalia heran, namun saat Inggrid bilang kalau dia tertarik pada Fikri, Amalia malah membeberkan banyak kegilaan kakaknya itu.
"Dia itu sehari-hari maen doang.. pinter sih.. tapi pemales.. makanya nilai raport nya pas-pasan.. terus hobinya tidur, pelupa akut, apalagi ya?.." ujar Amalia panjang lebar sambil menyantap makan siang nya.
Inggrid mengangguk-angguk paham, lalu Tiara bertanya, "Inggrid bukannya suka btx ya?"
"Haha.. iya dong.. tapi aku juga suka aktor-aktor Korsel juga.. soalnya aku juga suka dramanya.. terus kalo kak Fikri beda lagi.." jawab Inggrid antusias.
Amalia yang juga menyukai hal-hal berbau Korea Selatan, apalagi S*ng Kang pun langsung asyik menanyai Inggrid. Entah tentang drama apa saja yang dia sukai, lalu siapa saja aktor yang dia suka, sampai harapan bisa pergi ke Korsel untuk cuci mata.
Seketika suasana diantara mereka bertiga pun jadi sangat damai dan akrab, seolah mereka memang sudah dekat sejak lama. Sampai akhirnya makan siang mereka pun lenyap bersama obrolan mereka, dan dengan santai Inggrid berkata, "malam ini aku mau nonton episode terakhir-nya.. aku udah nunggu banget dari Minggu kemarin.."
"Wah! Kamu langsung nonton malem ini? Asik banget!!" Seru Amalia dengan girangnya.
"Makin asik kalo kita nobar sambil makan rabokki.." celetuk Tiara sambil menutup kotak bekalnya.
[Rabokki: sejenis tteokbokki yang ditambah mi ramyeon]Sontak sebuah ide pun muncul di benak Inggrid. Dia mengajak Amalia dan Tiara untuk nobar di rumahnya sambil makan rabokki bersama. "Pasti asik!!" Pekik Inggrid kegirangan.
"Aku sih boleh aja.." kata Tiara santai. Jelas saja itu karena tipe keluarga Tiara yang santai dan ramah, malah Tiara sudah diizinkan kalau mau menginap di rumah temannya kapanpun dia mau.
Tapi Amalia berbeda, bahkan Amalia dan Fikri tidak boleh membawa temannya masuk ke dalam rumah. Hanya karena mama yang takut Amalia yang sakit-sakitan terinfeksi. Sejauh ini, cuma Sabella yang pernah masuk ke dalam rumah mereka tanpa larangan dari mama.
"Kamu gimana Amalia? Kamu bisa kan?" Tanya Inggrid memastikan.
Amalia berpikir keras untuk mencari cara agar diizinkan menginap di rumah Inggrid oleh mamanya. Dan tiba-tiba saja terdengar suara Fikri berkata, "lah terus?"
Amalia menyapu pandangan, dan mendapati Fikri duduk bersama teman-temannya tepat beberapa meja dibelakang nya.
Dengan penuh semangat, anak itu pun bangkit dan menghampiri kakaknya yang tengah sibuk ngerumpi dari belakang. Saat ia telah berada tepat di belakang Fikri, ia pun memeluknya dan berseru, "Fikri!!"
Sontak Fikri terkejut dan dengan penuh emosi berseru, "ngapain lu? Muncul muncul langsung meluk gua?!"
"Hehe.." tawa gadis itu dengan tampang polosnya. Lalu dia menyandarkan dagunya di pundak kiri Fikri dan memohon untuk diizinkan menginap di rumah Inggrid dengan gaya sok imutnya.
Sontak Fikri tak sanggup menahan keimutan adik kesayangannya itu. Dia pun menepuk-nepuk lembut kepala Amalia, lalu tersenyum bangga sambil berkata, "Amalia Elrazak, adek gue yang paling imut dan cantik paripurna.."
Kompak, Sabella, Devano, Randa, bahkan Inggrid dan Tiara yang datang bersama Amalia pun ternganga mendengarnya. Rasanya seperti sedang live streaming drama anak sekolahan yang sedang nge-hits, kemudian tanpa sadar Inggrid dan Tiara sudah duduk manis di sebelah Sabella sambil menonton kejadian itu.
"Ya? Abang gue yang ganteng?" Tanya Amalia penuh semangat.
"Ngapain Lo minta ijin nginep ama gua j*r?! Minta ijin sama nyokap Lo Sono!!" Seru Fikri yang tiba-tiba malah emosi.
Amalia mengeluh karena dia yakin kalau mama pasti tidak akan pernah mengizinkannya untuk menginap barang sekali saja. Dia pun mengguncang-guncang pundak Fikri sambil membujuknya, "ayolah Fik! Kan ijin Lo aja bisa!!"
"Apanya yang bisa?! Kalo ketauan malah gue yang kena semprot!"
"Ahh!!! Ayolah Fik!! Gue pengen banget ada pengalaman nginep di rumah temen!!"
"Yaelah.. nginep buat ngapain sih?"
"Nobar! Film S*ng Kang episode terakhir sebelum dia wamil!!"
"Idih! Apa peduli gua?"
Sabella yang sejak tadi hanya menonton pun tiba-tiba ikut nyambung, "ohh! Film itu ya? Malem ini tayang episode terakhir-nya di Eflix! Pas banget! Kalo nobar bakal seru banget emang!!"
"Yakan kak?" Timpal Amalia dengan tatapan berbinar nya yang tersorot kepada Sabella. "Tuh, Fik! Kak Bella aja bilang gitu!" Sambung nya bagai anak kecil yang tengah merengek.
Sejujurnya, Fikri tidak paham sama sekali dengan apa yang mereka sebut seru itu. Paling hanya cerita klise tentang percintaan, tapi penggemarnya numpuk begini.
"Kak Fikri kalo mau ikutan juga boleh kok.. aku bakal sediain kamar paling bagus buat kakak.." ungkap Inggrid yang membuat suasana beku seketika.
Senyumannya teruntai indah di wajah cantiknya. Sedangkan Fikri nampak syok mendengarnya, bahkan Sabella juga ikutan syok. Lalu Randa mendekhem dalam keheningan, dan berbisik, "Inggrid, jangan Ngada-ngada Lo!"
Dalam suasana aneh itu, tiba-tiba datang seorang murid lelaki bersama beberapa temanya, dia nampak terkejut melihat Amalia, dan dia pun spontan bertanya, "Eh? Lea?"
Setiap pasang mata yang awalnya tertuju pada Inggrid yang sedang tersenyum sambil menatap Fikri pun langsung teralihkan ke arah asal suara itu.
Dia adalah seorang anak lelaki berwajah cukup tampan, perawakan kurus dan cukup tinggi. Senyumannya begitu manis, dan di seragamnya terbordir nama 'Ghozi Zea Elhak'. "Ada bang Fikri juga?" Tanya Ghozi dengan wajah manisnya yang nampak semakin bersinar.
...

KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK ♡
أدب المراهقينKakak P*k*n Adek b*c*t Temen l*kn*t ♡ Everybody.. Cerita ini asli karangan, bukan bermaksud memprovokasi ataupun menyinggung pihak manapun. Semoga yang baca suka ya.. ~Fikri