“Apaan sih ‘tapi tapi’,” Archer bermonolog pada dirinya sendiri sambil terkekeh geli dengan nada rendah namun masih bisa terdengar oleh Chelena.
Melihat Archer yang seperti itu membuat Chelena bersemu malu. Rasa-rasanya ia ingin sekali menghilang saat ini.
Beberapa saat kemudian, Archer seperti menyadari sesuatu. Ia terdiam sejenak hingga menciptakan kecanggungan di antara mereka. Chelena yang malu karena di ejek oleh Archer, sedangkan Archer yang tiba-tiba terdiam karena memikirkan sesuatu yang menurutnya aneh.
Beberapa saat kemudian terdengar suara notifikasi ponsel Chelena yang membuat Archer tersadar dari lamunannya dan memecah keheningan yang timbul.
ARES CALLING....
“Tunggu bentar ya Archer.” Setelah mengatakan itu ia baru mengangkat telpon dari Ares dan bergerak menjauhi Archer.
“Halo Ares, kenapa? Kok telpon?”
“Kenapa? Kamu nyadar gak sih, kamu itu udah lama banget tahu perginya. Aku ada di depan sekolah sekarang. Cepat pulang atau aku laporin ke om Bram.” ucap Ares disertai ancamam Ares dari seberang sana.
“Apa? Jangan 'lah, iya nih aku pulang, tunggu jangan di laporin dulu. Awas kamu kalau bilang-bilang ke Dady kalau aku susah di suruh pulang!” Chelena terlihat kesal dengan tangan yang terus ia gerak-gerakan.
Dari sebelahnya, Archer diam-diam terus memperhatikan tingkah laku dari Chelena. Ia mereka Chelena saat ini sangat lucu dan menggemaskan, sampai-sampai ia tersenyum dengan sendirinya. Selalu saja perasaan hangat menghampiri Archer, rasa-rasanya Chelena selalu membuatnya tenang walau hanya menatap wajahnya sesaat.
Chelena yang sadar tengah di perhatikan langsung melirik Archer. Karena di tatap balik oleh Chelena Archer membuang muka ke arah yang berlawanan sambil berpura-pura mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan tanpa sadar Archer mulai tersenyum bahagia. Tanpa sepengetahuan Chelena Archer terkekeh geli. Entah apa yang membuatnya lucu, tapi intinya Archer selalu saja gemas setiap melihat tingkah Chelena. Apalagi ketika Chelena marah-marah itu justru membuat Archer semakin gemas kepada Chelena.
“Iya, iya, makanya cepetan.” Ancam Ares kembali.
Akhirnya sambungan telepon itu terputus dan menyisahkan rasa kekesalan dihati Chelena. “Nyebelin banget siiihhh!..”
“Em... Ya udah ya Archer aku pulang dulu. Aku udah di tungguin soalnya.” ucap Chelena seraya menggunakan tasnya dan bergegas keluar.
Chelena yang tengah kesal berlari keluar dan meninggalkan Archer sendirian di kelas. Archer terkejut dan ingin menghentikan langkah Chelena, namun tidak bisa, “eh, kan gw belum selesai....”
“Minumnya juga gak di bawa?”
Aneh, Archer sepertinya belum pernah merasakan seperti ini saat di tinggal pergi oleh seseorang, siapa pun itu orangnya bahkan jika itu adalah orang tuanya ia juga tidak pernah merasa kesepian jika di tinggal sendiri, iya kesepian. Kemudian Archer hanya menatap air bekas minum Chelena dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
******
Didalam sebuah mobil berwarna hitam, Ares yang tengah menunggu sabil memainkan ponselnya dengan tenang tiba-tiba dikagetkan oleh kemunculan Chelena.
Chelena muncul sambil marah-marah di depan pintu mobil tersebut. Ares yang tadinya sedang memainkan ponsel langsung membuka pintu mobil dan keluar dari mobil sambil menyodorkan ponsel di depan muka Chelena.
“Ares!! Bisa gak sih gak usah ngancem-ngancem!...” Chelena langsung diam ketika melihat kelakuan dari Ares ini.
“Coba kamu liat jam berapa sekarang?” ucap Ares masih terus menunjukkan jam yang tertera dilayar ponselnya

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET STORY {On Going}
Misterio / SuspensoSepuluh tahun yang lalu, Archer terpaksa berpisah dengan adik kembarnya, Ariesha. Sebuah insiden kelam membuat Archer harus menyerahkan Ariesha kepada keluarga kaya raya asal Inggris, dengan satu syarat yang menyakitkan: ia tak diizinkan bertemu adi...